***
Kucing peliharaanku melahirkan banyak anak kucing. Mereka mungil dan imut. Warnanya pun beragam. Oh iya, sudah berapa bulan ya ini berlalu? Ketika aku terjebak dalam hubungan tanpa status?
Begini kata temanku " kamu harus bisa membedakan garam dan gula, kalau dia suka dia pasti akan memberimu kepastian. Lelaki itu makhluk simple. "
Walaupun sebenarnya aku tak cukup tua untuk mengerti apa hubungan gula dan garam itu dengan hubungan tanpa kepastian ini tapi aku sama-samakan saja agar bisa menjadi motivasiku.
Tapi yaahhh, aduh!
Anak kucingku yang sudah lumayan besar menjatuhkan kotak pensil warnaku hanya untuk mengambil salah satu pensil warna. " Okeeh, apa yang ingin kamu lakukan dengan satu pensil warna itu hm? " ucapku dengan kedua tangan di pinggang. Aku mengambil pensil warna itu dan membereskan sisanya. " kamu pasti lapar ya jadi kamu banyak tingkah " lanjutku sambil berjalan menuju dapur.Oh iya sampai mana kita? Sampai situ. Mari kita bernostalgia lagi. Yaah saat itu aku benar-benar pasrah pada waktu. Namun ternyata tak buruk juga.
Sebenarnya aku ini perindu. Suatu hal kecil yang mengingatkan aku denganmu selalu membuatku merindukanmu. Jadi jika kamu bilang aku tidak serius memperjuangkanmu, kamu salah. Aku sudah berjuang untukmu lama sekali, membangun kembali perasaanmu ketika kamu larut dalam rasa bosan dan jenuhmu padaku. Aku selalu membangun suasana dalam ruang chat itu. Menaikkan moodmu menjadi lebih bagus. Maaf bila itu terkesan tanpa usaha tapi kamu tidak menghargaiku. Aku kecewa pada harapanku kalau kamu juga akan melakukan hal yang sama seperti membangun suasana, mencari hal baru agar aku tak larut dalam masa jenuh denganmu dan menaikkan moodku. Tapi aku sadar kalau kamu tak pernah melakukan hal itu. Aku seperti berjuang sendiri padahal kamu bilang kamu juga cinta. Lucu bukan? Aku pikir kamu gila karena hanya menyatakan perasaan berkali-kali tanpa memperjelas suatu hubungan, tapi ternyata aku saja yang terlalu berharap padamu.
Kamu mungkin hanya senang berbicara padaku saat kamu butuh seseorang untuk menyemangatimu lagi atau malah tempatmu berlari dari masa lalu yang belum bisa kamu lupa. Aku bukan tempat pelarianmu, aku juga punya perasaan.
Kamu seolah bisa melepas dan mempertahankanku semaumu dan sesuka hatimu.
Aku kecewa pada diriku sendiri yang begitu berharap akan memilikimu, berjuang terus tanpa menyadari kalau kamu hanya bermain-main di sekitarku namun tak berniat memastikan.
Semua yang tadinya terlihat manis dan baik-baik saja jadi begitu berbeda. Tempat hangat itu tak lagi sama. Bukan dia yang berubah dan bukan juga karena ada orang lain di hatiku. Hanya saja aku sudah sangat lelah, bosan dan jenuh dalam hubungan yang tidak ada kepastian ini. Kalau sudah begini untuk apa aku mengejarnya lagi? Aku bahkan tak lagi ada niat memastikan perasaanmu sekarang. Mungkin ini yang kamu rasakan juga ya? Atau tidak hm?
Setidaknya aku pernah seberjuang itu untuk menjadi yang terbaik. Setidaknya aku sudah bertahan selama itu hanya karena menunggu sebuah kepastian yang tak juga kamu berikan.
Mulai hari itu aku dan dia tidak lagi saling berghubungan, tapi gak tau kalo sore liat aja? Hehe *sorry ini bukan dilan*
Ya jadi aku berhenti mengejarmu, mencarimu dan semua hal tentang kamu. Aku tak lagi peduli. Aku berhenti.
—
You say you love me
I say you crazy
We're nothing more than a friends..—
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada sang pencipta rindu
RomanceKepada siapa aku harus berbagi rindu ini, jika kamu saja enggan menjadi penadah rinduku lagi? Aku terlena pada cinta kasih yang kamu berikan tanpa tahu bahwa aku telah jatuh pada jurang yang salah. Kini harus ku berikan pada siapa rindu ini setelah...