Kataku #19

238 89 20
                                    

***

Sampai sekarang aku merasa hatiku sepi dan hampa setelah seseorang pernah mengisinya lalu dia hilang dan tak pernah kembali.

Jika ditanya apa aku masih saja merindukan orang sepertimu? Yang hilang tanpa kabar dan sebab?
Ya. Sialnya aku akan menjawab ya.

Aku bahkan merindukanmu tak pernah sesesak ini, dan tak pernah semenyakitkan ini. Rasanya tak lagi sama. Seperti merindukan angin.

Aku rindu.
Apa ya? Rindu yang tak lagi terbalas. Sekarang kira-kira apa yang kamu pikirkan tentang aku? Tempat pelarian? Tempat persinggahan? Yang pasti bukan sesuatu yang ingin kau pertahankan selamanya bukan?

Ini patah hati pertamaku. Aku tak pernah mencintai seseorang sedalam ini. Dan sialnya, ketika aku mencintai seseorang sedalam ini dia mungkin hanya menganggapku mainan.

Apa kamu yang di sana sudah lupa denganku? Atau malah ingin kembali lagi padaku?

Perlu kamu tahu saat kamu pergi dan hilang dari sini, saat itu juga aku mulai merasa kamu yang paling tepat. Jadi begini rasanya kehilangan saat aku mulai sayang-sayangnya?

Kamu memang rumahku, tetapi rumah itu tidak lagi aku tinggali. Biar saja aku tinggal tanpa rumah dahulu, aku butuh waktu untuk mencari rumah nyaman yang baru.

Aku butuh waktu untuk melupakanmu, karena itu benar-benar tidak mudah.

Kamu sangat baik sampai tidak sepenuhnya kepergianmu aku salahkan padamu.

Semisal saat hujan datang menyambut saat aku termenung merindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semisal saat hujan datang menyambut saat aku termenung merindu. Mengusir sepi dari redupnya kamarku. Aku rindu saat aku bisa menerima kehangatanmu di kala hujan yang menerpa pakaian kami. Rindu juga saat aku memelukmu di atas kendaraan itu melawan derasnya hujan. Dentuman debar di dada berlawanan dengan suara hujan. Mengingat caramu menyampaikan rasamu dengan perbuatan bukan hanya ucapan. Rasanya aku terus berpikir dalam redupnya kamarku, apa mungkin nanti aku akan mendapatkan orang sebaik dirimu lagi setelah hilangnya kamu dari sisiku?

Rindu ini berat ketika orang yang kita rindui sedang merindukan orang lain.
Bagaimana kabarmu di sana wahai sang penenang hati? Apa kamu di sana sudah memiliki seseorang yang bisa kamu lindungi lagi? Bila benar, aku cukup iri dengannya.

Aku takut menaruh hatiku untuk seseorang yang baru lagi. Aku takut menjadikan orang baru itu sebagai tempat pelarianku darimu. Tunggu aku ya, sampai seseorang membantuku untuk mengiklaskanmu atau aku sendiri yang mengiklaskanmu tanpa bantuan orang lain.


___

Ajari aku bagaimana cara kamu melupa secepat sore berganti malam, agar aku yang di sini tidak lagi larut dalam kesenyapan yang menyesakkan.

___

***

Kepada sang pencipta rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang