Jarak #1

185 72 5
                                    

***

Ketika sinar matahari pagi mulai membantuku untuk membuka mata, ponselku berbunyi menandakan adanya pesan masuk. Aku sayup-sayup terbangun, dan mencari keberadaan kacamataku. Memakai kacamataku perlahan lalu mengambil ponselku yang terletak di dekat sisirku. 'selamat pagi' itu pesan pertama yang muncul di layar ponselku pagi ini. Takku sangka juga sekarang sudah berapa lama ya kita menjalin hubungan?

Entah aku yang terlalu setia atau kamu yang selalu bisa membuatku nyaman walaupun jarak memisahkan kita.

Aku ini perempuan manja yang bertahan dengan hubungan jarak jauh. Aku tidak tahu apa orang lain pernah mengalami ini atau tidak yang jelas aku mencintai orang yang belum pernah aku temui. Aku dan kamu hanya saling bertatapan melalui layar ponsel. Aku selalu mendamba-dambakan hadirmu di sampingku, terkadang aku marah padamu karena saat aku membutuhkanmu kamu tak bisa untuk berada di sampingku saat itu. Walaupun begitu kamu selalu mengerti aku dan memaafkanku. Bahkan jika aku yang salah kamu selalu minta maaf duluan, haha maaf ya terkadang aku egois.

Kamu orang tersabar yang pernah ku kenal. Kamu tidak pernah marah padaku, kalau ada suatu hal yang mengusik hatimu seperti rasa cemburu kamu hanya diam. Aku tahu kamu saat itu sedang cemburu, dan benar saja setelah aku menanyai hal itu kamu langsung menjelaskan perasaanmu panjang lebar padaku.

Ingat saat kamu dan aku memustuskan untuk menjalin hubungan? Awalnya aku tak berniat serius padamu, namun rasanya aku tenggelam terlalu dalam dan muncul rasa nyaman mengakibatkan aku tak lagi mau keluar, ingin tetap disini bersamamu.

Setiap kata yang kamu ucapkan mau itu penting atau tidak penting sekalipun aku selalu belajar untuk mengingat dan mengerti dirimu. Tanpa sadar aku selalu tahu kegiatan sehari-harimu.

Tanpa sadar ucapan selamat pagi darimu selalu jadi penyemangat hari-hariku. Entah masalah apa yang akan datang nanti yang jelas ini pertama kalinya aku bertahan pada seseorang yang belum menghadirkan kata temu dan bertatap mata. Aku akan menanti saat-saat dimana kita bisa selalu bertemu tanpa 'jarak' yang selalu menjadi alasannya.

'Selamat pagi juga, selamat beraktivitas dan jangan lupa sarapan!;)' balasku pada pesanmu pagi itu.

***

Kepada sang pencipta rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang