***
Aku sering bepikir bagaimana aku di matamu? Tapi itu tidak lagi penting ketika kamu selalu menganggapku prioritas. Bahkan saat kamu melakukan hobimu, kamu selalu menghentikannya dengan alasan ingin mendengar suaraku. Temanku bilang suaraku aneh dan seperti anak kecil. Tapi kamu menyukainya. Kamu bilang itu manis. Bagaimana aku bisa tidak jatuh berkali-kali untukmu jika kamu saja memperlakukanku seperti itu?
Aku ingin memberimu sesuatu yang berharga agar kamu juga merasa begitu di cintai olehku. Aku sering berbuat munafik begini, pasti kamu jadi merasa susah ya? Tapi tenang saja aku tidak berbuat baik dengan lelaki lain. Aku bahkan sangat menjaga jarakku dengan mereka. Walaupun kamu sering mendengar hal yang menyebalkan seperti seseorang sedang menyukaiku dari temanku. Tapi aku harap kamu mempercayaiku seperti aku mempercayaimu. Aku ingin begini terus tanpa ada masalah yang membuat kita bertengkar atau bahkan berpisah. Aku ingin mendengar semua keluh kesahmu sampai tak ada lagi penghalang bagi kita untuk bertahan. Aku ingin bertemu setiap hari agar aku bisa melihat keadaanmu. Aku ingin larut dalam tatapanmu lagi. Aku ingin kembali pada hangatnya pelukanmu.
Disini ada banyak kata yang tak tertulis tentang sebagaimana aku mencintaimu, mengerti dirimu dan bagaimana aku merindu di setiap saat kamu muncul dalam pikiranku.
Aku kira kamu saja sudah cukup, aku tak ingin bermain-main atau mencari lagi yang lain. Aku ingin kamu bertahan disini bersamaku.
Saat aku mulai berpikir seperti itu, saat itu juga aku merasakan penolakan pertama kalinya.
Seperti sekarang saat aku melihat layar ponselku yang menunjukkan pesan terakhirku yang belum juga kamu balas. Dan juga teleponku yang tak lagi tersambung. Bisa kah kamu kembali menjelaskan dan memperbaiki semua yang patah dan hilang?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada sang pencipta rindu
RomanceKepada siapa aku harus berbagi rindu ini, jika kamu saja enggan menjadi penadah rinduku lagi? Aku terlena pada cinta kasih yang kamu berikan tanpa tahu bahwa aku telah jatuh pada jurang yang salah. Kini harus ku berikan pada siapa rindu ini setelah...