Bab 19 : Calum

3.4K 300 53
                                    

Tekan🌟Sebelum baca ya guys...

☆Happy Reading☆




***

Tubuh gadis itu terkapar di tengah-tengah halaman yang luasnya sudah seperti lapangan. Tubuh dan wajahnya sudah basah oleh peluh. Tenggorokan-nya pun sangat kering, dia haus.

"Boleh aku meminta air?" Elena berucap. Kepada seseorang yang sedari tadi mengawasinya___Greyson.

"Jika tuan Harry mengizinkan, tentu saja."

Elena bangkit terduduk, lalu mendongak. Menatap tajam pria di depannya. "Hanya ingin minum saja harus dengan izin pria sialan itu?" Tanyanya tak percaya.

Greyson mengangguk. "Iya."

"Sudah selesai?"

Suara bariton di belakangnya membuat gadis itu menoleh. Lalu tatapannya menajam saat Harry-lah yang di lihatnya.

"Elena haus, tuan. Apa saya boleh mengambilkan-nya air minum?" Greyson berucap. Elena memutar bola matanya malas, tak habis pikir dengan peraturan semacam ini.

"Nanti saja. Sekarang... ikut aku." Harry berucap datar. Lalu melenggang pergi meninggalkan Elena.

Elena hanya mendengus kesal, namun tetap diam di tempatnya. Greyson yang melihat itu menendang kaki Elena pelan. Elena mendongak. "Apa?" Ketus-nya kesal.

"Sebaiknya kau ikuti tuan Harry. Dia akan sangat kejam jika perintahnya di abaikan." Greyson berucap.

Elena bangkit berdiri, "Ya, aku tau." Lalu berlari pelan mengejar Harry yang sudah berjalan cukup jauh di depannya.

Cih, bahkan ia tidak menoleh ke belakang sedikitpun. Batinnya kesal.

Elena tercengang. Manik birunya menatap sekeliling dengan tatapan, ngeri?

Kini, ia berada di sebuah ruangan kosong yang sangat Luas. Dengan dinding berwarna putih bersih, tidak ada lampu disini. Hanya ada cahaya dari sinar matahari melalui jendela kecil di setiap sudut. Jauh di depan sana, ada beberapa boneka berbentuk orang dengan posisi berbaris.

"Pegang ini."

Elena menoleh. Menatap tangan Harry yang sedang menyodorkan sebuah pistol padanya.

Manik birunya membola. Ia menggeleng. "Tidak! U-untuk apa pistol itu?" Tolak-nya, ia menggeser tubuhnya ke samping. Sedikit menjaga jarak dari Harry.

"Pegang pistol ini. Atau kau yang akan aku tembak, Elena!" Sentaknya tegas.

Elena tersentak. Lalu meraih pistol di tangan Harry ragu. Jantungnya berdegup kencang, tangannya berkeringat karena gugup.

Ini pertama kalinya. Elena memegang sebuah senjata api semacam ini.

Harry mengeluarkan satu pistol lagi dari balik jas yang di kenakan-nya. "Lihat aku baik-baik, Elena. Fokus!"

Elena menyamping. Menghadap Harry, memperhatikan apa yang akan di lakukan pria curly itu.

Harry menarik pelatuk pada pistolnya, lalu mengarahkan pada beberapa boneka orang yang berada jauh di depannya. Mungkin, sekitar sepuluh meter dari tempat mereka berdiri.

SCARED [ Harbara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang