Bab 36 : Hamil

4.3K 289 89
                                    

Tekan ☆ Sebelum baca ya guys

Happy Reading!

***

Elena dan Harry duduk ber-sebelahan di depan sang dokter. Dokter itu tersenyum simpul, lalu berucap. "Istri anda tidak bisa mengikuti program hamil, tuan. Maaf." Ucapnya menyesal.

Harry termenung sesaat. Sekelebat fikiran buruk mulai berdatangan dan menghantui pikirannya. "Apa istri saya baik-baik saja, dok?" Tanyanya tegas. Manik hijau itu menyorot tajam sang dokter, ia tidak akan menerima jika mulut sang dokter mengatakan hal yang tidak seharusnya.

Akan kubunuh jika kau mengatakan hal gila! Batinnya mengancam.

Kedua tangan Elena saling bertaut. Ia juga cemas, ia takut jika memang dirinya memiliki sebuah kekurangan. Atau lebih parahnya, ia mengidap penyakit yang mematikan.

Elena masih ingin hidup bersama Harry. Ia ingin Serakah, dan menginginkan kebahagian yang lebih dari ini.

Dokter itu mengulurkan tangannya kepada Harry. Walau ragu, Harry tetap menerima uluran tangan sang dokter. Sunggingan hangat sang dokter membuat sepasang suami-istri itu semakin penasaran.

"Selamat, istri anda sedang mengandung saat ini. Usia kandungannya baru dua minggu."

Keduanya tertegun. Jantung mereka berdetak tak karuan. Gelenyar hangat memenuhi rongga dadanya.

Senyuman Harry terukir indah pada bibir pria itu. "Hamil?" Tanya-nya memastikan. Dokter itu mengangguk.

Menoleh. Manik hijau itu memandang hangat gadis yang sedang menangis di sampingnya. Merengkuh tubuh istrinya, Harry berucap. "Kau hamil, sayang. Kenapa menangis?"

Elena semakin sesenggukan. "Aku fikir aku sakit... "

"Jaga istri anda dengan baik. Beliau masih sangat muda dan rentan. Wanita hamil terkadang sangat sensitif dan peka, jangan membuatnya stres, tuan."

Harry menggangguk. "Saya mengerti dok, terima kasih."

Baru Harry akan bangkit, dokter itu kembali berucap. "Jangan terlalu sering bercinta. Jika memang ingin, lakukan dengan perlahan dan jangan terlalu sering."

Harry kembali mengangguk. Berbeda dengan Elena, gadis itu menunduk dengan wajah yang memerah.

Meraih tangan Elena, Harry menggenggam-nya erat. Lalu berjalan meninggalkan ruangan dokter setelah berterima kasih untuk yang ke dua kalinya.

Mereka berjalan dengan senyuman bahagia yang menghiasi wajah keduanya. Harry menarik tubuh Elena pelan, mendekapnya, lalu kembali berjalan.

Elena melingkarkan tangannya pada pinggang Harry. Airmata sesekali masih menetes, ia terlalu bahagia.

Ia hamil dan mempunyai Harry. Suaminya, seseorang yang sangat ia cintai. Bukankah semuanya sudah sempurna.

Aku harap... rasa bahagia ini tidak akan pernah hilang, Tuhan.

***

Harry duduk di atas sofa di depan ruang tv. Meraih remote tv, ia mulai menekan tombol pada remote tersebut. Lalu menonton salah satu acara yang di sukai istrinya.

SCARED [ Harbara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang