Bab 41 : The End

4.5K 284 205
                                    

Tekan☆Sebelum baca ya guys. .

Maaf ya, udah mau tamat aja ni ff 😆

Makasih buat kalean yang selalu dukung dan support aku.. maaf karena gak bisa sebutin nama kalian satu-satu... sekali lagi makasih 😆😊

Happy Reading!

Lima bulan telah berlalu. Kini, Elena sedang menggendong Arthur di halaman depan rumah Harry. Arthur hanya diam di dalam gendongan sang ibu.

"Sayang, sedang apa disini?"

Harry memeluk tubuh istrinya dari belakang. Ia tidak ke kantor, karena tidak ada hal yang penting di kantor. Elena menggeleng, "Tidak ada, Harry. Aku hanya sedang berfikir."

"Apa yang kau fikirkan?"

"Mama dan papa, juga Logan. Bagaimana keadaan mereka saat ini? Apa Logan benar-benar mengatakan pada mama jika aku telah mati." Elena berucap lirih, manik biru-nya menatap kosong ke depan.

Harry semakin erat memeluk tubuh Elena, dengan Arthur yang berada di dalam gendongan Elena. "Kita ke rumahmu, ya?"

"Tapi--"

"Kita coba, Elena. Jika memang mereka belum bisa menerimaku, kita akan terus mencoba." Harry berucap, memotong ucapan Elena sebelumnya.

"Apa kau yakin, Harry?"

"Apa aku terlihat sedang bercanda, sayang?"

Elena akhirnya mengangguk dengan senyuman kecil pada bibirnya. "Terima kasih, Harry."

***

Kini, Elena, Harry dan Arthur berada tepat di depan rumah kedua orang tua Elena.

Elena berdiri di belakang tubuh Harry. Jantungnya berdegup kencang, matanya memanas.

Harry menekan bell beberapa kali. Sampai seseorang mulai membuka pintu rumah tersebut. "Mencari siapa?" Seorang wanita paruh baya bertanya. Alisnya menyatu menatap Harry, karena Harry terlihat sangat asing baginya.

"Mama~" Elena berujar pelan. Lalu keluar dari balik punggung lebar Harry.

Sang ibu terbelalak tak percaya. Menutup mulutnya, kemudian ia memekik. "Elena! Astaga, kau kembali, nak!"

Ny.Palvin memeluk tubuh putrinya erat. Air mata keduanya sudah mengalir dengan isak tangis penuh haru yang menghiasi rumah besar ini.

"Kau kemana saja, sayang? Mama sangat khawatir, mama fikir kau tidak akan pernah pulang."

Elena semakin terisak di dalam pelukan ibunya. Arthur yang merasakan tubuhnya terhimpit di antara dua wanita yang sedang menangis itu pun ikut menangis.

Harry menyentuh bahu istrinya. "Berikan Arthur padaku, Sayang."

Elena melepaskan pelukannya, lalu menyerahkan Arthur pada Harry. "Maafkan Elena, Ma. Ini semua salah Elena. Elena pergi dengan pria yang Elena cintai dan menikah dengannya."

Ny.Palvin hanya mengangguk dengan derai airmata yang masih setia mengalir dari kedua  matanya. "Ya, mama tau. Logan sudah mengatakannya pada mama. Kau menikah dengan pria pilihanmu, pria yang telah menyembunyikan-mu selama ini."

SCARED [ Harbara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang