Bab 28 : Kehilangan

3.2K 287 101
                                    

Tekan🌟Sebelum baca ya guys

☆Happy Reading☆

***

Elena meluruskan pandang. Menatap hamparan bunga-bunga indah yang baru saja bermekaran. Manik birunya menyorot sendu, menatap hampa pemandangan indah di depannya.

Tiga bulan. Ini sudah tiga bulan semenjak kejadian itu.

Louis yang masih kritis hingga saat ini. Dan Harry~ tim penyelidik tidak dapat menemukan jasad-nya. Pria itu~ di nyatakan telah meninggal.

Namun Elena hanya menganggap itu semua sebagai angin lalu. Ia tidak pernah menanggapi ucapan setiap orang yang mengatakan jika Harry telah meninggal.

Karena Elena sangat yakin. Jika Harry, masih hidup hingga saat ini. Perasaannya merasakan demikian. Harry, masih berada di bawah langit yang sama. Memandang bintang dan bulan yang sama.

"Elena."

Gadis itu menoleh. Menatap datar Calum yang tersenyum hangat padanya. "Louis~ sudah sadarkan diri." Ucapnya memberitahu.

Elena Menatap Calum yang ikut duduk di sampingnya. Bibir itu berucap pelan. "Apa Louis~ tampak baik-baik saja?"

Calum mengangguk. "Ya. Dia menanyakan keadaanmu dan Harry, Elena. Aku tidak tau harus menjawab apa, jadi aku hanya diam." Ucapnya menunduk.

Elena menghela napas panjang. Memejamkan kedua matanya erat, ia kembali berucap. "Aku yang akan menjelaskan semuanya pada Louis. Bisa kau antar aku ke rumah sakit, Calum?"

Calum mengangguk.

Selama tiga bulan ini tinggal bersama Elena. Calum tidak pernah melihat senyuman pada wajah Elena. Tatapan gadis itu selalu hampa dan kosong. Bahkan, Elena terkadang akan terisak di dalam kamarnya ketika tengah malam.

Elena hanya tidak tau. Jika Calum dan Hailee, sering kali memergoki-nya yang sedang menangis pilu memanggil nama Harry.


***

Elena membuka pintu kamar rawat Louis. Masuk ke dalam, manik birunya menatap datar Louis yang sedang tertidur di atas ranjangnya.

Elena berdiri tepat di samping ranjang Louis. Memperhatikan wajah tirus pria tampan itu yang tengah terlelap damai.

Aku tau ini semua bukan salah Louis. Tapi kenapa, aku merasa tidak nyaman saat melihatnya. Elena membatin. Tangannya terangkat. Meremat dadanya yang berdenyut nyeri, sesak sekali.

Louis membuka matanya perlahan. Bibir tipisnya terangkat ke atas, membentuk sebuah senyuman lega. "Kau baik-baik saja, Elena?"

Elena mengangguk. Wajahnya datar tanpa ekspresi, ia tidak mampu hanya untuk sekedar berekspresi. "Iya."

Senyuman Louis memudar. Sadar dengan raut datar Elena, Louis menatap Elena dengan perasaan was-was. "Dimana Harry? Kenapa aku tidak melihatnya, Elena?"

Hatinya mencelos. Dadanya sesak. Seperti ada sebuah tangan tak kasat mata yang meremas dadanya sangat kuat. Sakit sekali.

Elena berbalik. Memunggungi Louis. Lelehan airmata itu mengalir dengan bebas membasahi wajah cantiknya. "Harry baik-baik saja." Ucapnya dingin. Namun cairan bening itu semakin deras mengalir dari pelupuk matanya.

SCARED [ Harbara ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang