Tekan☆Sebelum baca ya guys
☆Happy Reading☆
***
Elena dan Harry sedang berada di halaman depan rumah Harry. Menatap beberapa anak kecil yang lewat di gandeng oleh ibu mereka, terlihat sepulang dari sekolah.
"Mereka lucu, ya?" Harry berguman pelan. Elena mengangguk. "Aku ingin memiliki banyak anak, Elena. Bisakah?"
Elena tersenyum. Lalu memeluk Harry dari belakang, menumpukan dagunya pada kepala Harry. "Tidak perlu banyak, Harry. Menurutku, satu juga sudah cukup."
Harry menggeleng cepat. "Tidak, Elena. Kasian jika hanya sendiri. Anak kita tidak memiliki teman nantinya."
"Hm. Terserah kau saja, Harry. Asalkan kau yang hamil dan melahirkan." Elena terkekeh. Harry hanya menggeleng tak percaya dengan ucapan abnormal istrinya.
"Kemarin, apa kata dokter?" Elena bertanya.
Kemarin, Elena memang menemani Harry terapi dengan dokter pribadi suaminya. Namun dokter itu hanya berbicara berdua dengan Harry, tanpa mengikut sertakan dirinya.
"Baik. Kakiku semakin membaik."
Elena berjalan ke hadapan Harry. Berjongkok. Ia mendongak menatap wajah tampan Harry. "Benarkah? Kau tidak berbohong, bukan?"
Harry tersenyum hangat, mengusak rambut Elena gemas. Harry berucap dengan senyuman pada bibirnya. "Tentu saja tidak. Apa kau tidak senang suamimu akan segera sembuh, huh?"
Elena memukul bahu Harry pelan. Terkekeh ringan, ia berucap. "Aku bahkan orang yang paling bahagia ketika melihatmu sembuh dan dapat kembali berlari, Harry."
Manik hijau itu menyorot hangat, satu tangannya mengusap lembut pipi Elena. "Nantikan-lah saat itu tiba, Elena." Ucapnya mengecup bibir Elena lembut dan lama.
"ELENA!"
Keduanya menoleh. Melihat ke arah gerbang rumah Harry, tepat dimana suara itu berasal.
Elena tertegun. Manik birunya terbelalak tak percaya.
Niall dan~ Logan.
"Logan." Gumannya pelan.
Elena membeku. Meluruskan pandang ke depan. Elena tak dapat mengalihkan atensitas-nya dari sang kakak. Kakak yang teramat sangat ia rindukan.
"Elena, Kemarilah." Logan membuka kedua tangannya lebar. Menantikan pelukan sang adik yang telah lama menghilang.
Lelehan airmata mengalir dari kedua matanya. Perlahan, Elena berjalan menghampiri Logan. Sedikit berlari, hingga tubuhnya menubruk dada bidang Logan. Memeluk kakaknya itu dengan begitu erat.
Harry menatap Elena sendu. Hatinya nyeri, ia seakan di lupakan. Harry merasa tak di anggap. Elena~ seakan berjalan pergi meninggalkan-nya.
"Kau baik-baik saja, Elena?" Logan bertanya. Tangannya membalas pelukan Elena tak kalah erat.
Elena mengangguk kecil. Masih menangis sesenggukan, "Aku baik. Bagaimana denganmu? Mama dan papa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARED [ Harbara ]
FanfictionHarry Styles, Seorang CEO di sebuah perusahan terbesar di Inggris. Ia, begitu terobsesi dengan seorang gadis cantik, yang memiliki manik berwarna biru indah. Gadis yang di temuinya di sebuah acara pelelangan ilegal. Gadis itu di lelang, di-ikat diat...