Author's pov
Satu bulan telah berlalu tetapi Amanda masih bersedih atas kepergian ayah tercintanya.
"Semua ini ga adil! Tuhan apa aku berbuat dosa besar? jadi kau ambil ayahku? kenapa kau lebih dulu ambil ayahku? kenapa kau tak sekalian ambil aku saja! arghhh semuanya ga adil!!" ucap seorang gadis dengan pandangan lurus. Dia frustasi dengan kehidupannya, karena ayah yang sangat ia sayangi dan ia banggakan telah tiada.
"Apa aku harus akhirin hidup aku? agar aku ketemu ayah? ayah Manda sangat merindukan ayah," lirihnya.
Yaps gadis itu Amanda Dwi Wulandari.Tanpa Manda sadari air matanya mulai membasahi pipi chubbynya itu.
"Manda lelah ya Allah Manda ingin ketemu ayah, ambil Manda sekarang atau Manda yang akan menyerahkan diri Manda... Hiks.. Hiks..." lirihnya dengan isakan-isakan yang sekarang menjadi sebuah tangisan.
Tanpa Amanda sadari ada yang memperhatikannya sedari tadi.
Pria itu merasakan bagaimana sakitnya Manda, saat ini ia ingin marah tapi tak bisa karena ia tidak bisa menyalahkan takdir Allah."Suatu saat nanti kau akan bahagia dan mendapatkan kebahagiaan mu lagi Manda," gumamnya pelan.
Pria itu berjalan mendekati Manda dan saat ini ia telah duduk di sebelah Amanda.
"Sudahlah ini semua atas izin Allah, kau tidak boleh seperti ini, atau ayah mu tidak akan tenang di alamnya, karena melihat putrinya terus menangis," ucap pria itu.
Manda masih menangis sesenggukan tetapi ia masih bisa mendengarkan nasihat dari pria yang tak asing baginya. Manda berusaha menghentikan tangisan nya.
"Pa... pa Rizky nga...ngapain?" tanya Manda dengan tergagap-gagap bukan karena kaget tapi karena sesak di dadanya karena menangis.
"Saya tidak sengaja melihatmu disini," jawab pria yang ada di samping Amanda. Ya siapa lagi kalau bukan Pak Rizky.
"Sudah Manda untuk apa kau terus menangis seperti ini, toh, air mata kamu tidak akan membuat ayah kamu kembali. Berhentilah menangis," ucap Pak Rizky.
Manda tidak menggubris ucapan pa Rizky melainkan ia terus menangis dalam diam.
Pak Rizky gemas sebenarnya dengan Amanda yang terus menangis seperti anak kecil! Ya dia tau jika Manda masih berduka tapi karna tangisan nya ia bisa membuat ayahnya itu berat untuk meninggalkan nya.
"Hahhh anak ini" batin Pak Rizky.
"Amanda jika kau ingin menangis, oke menangislah sepuasmu. Tapi air mata kesedihan itu harus berakhir hari ini!" Ucap Pak Rizky dengan lembut tapi tegas.
Amanda mengalihkan pandangannya dan sekarang ia menatap pria yang ada di sampingnya itu dengan mata merahnya. Sebenarnya Amanda bingung dengan apa yang di ucapkan Pak Rizky.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Class Guardian (Selesai)
Любовные романы_PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!!!!_ Di saat Manda masih sekolah Ia harus menikah dengan pria pilihan mendiang Ayahnya yang ternyata pria itu guru sekaligus wali kelasnya. Tak pernah terpikirkan oleh Manda jika ia harus menjadi istri dari gurunya itu...