Enjoy the story
____________________________________Ternyata yang di maksud Nadira itu martabak! Oke aku di kerjain Dira sungguh menyebalkan!
"Martabak?" Ucapku sambil menaikkan sebelah alisku
"Iya ngeri kan? Tapi enak kalo di makan dan berhubung kamu udah ada di sini aku mau kita makan martabak nya kerana akan lebih kasihan jika tidak di makan" jelasnya
Aku mencubit pipi nya "kamu itu ya!"
"Ihh apaan sih. Iya aku emang cantik dan sekarang makin seksi iya kan? Iya aja deh" ujarnya sambil terkikik
Hhhhhhahh dasar Dira dia bisa saja membuatku gemas. Ia mengalungkan tangan nya di leherku dengan sangat manja.
"Aku sangat merindukan mu Wi, aku tak bisa jauh lagi dengan mu" lirihnya
Aku menarik pinggangnya agar lebih dekat dengan ku "akupun tak bisa munafik lagi jika aku merindukan mu pula"
Ia tersenyum dengan sangat manis nya.
"Jadi mau makan dulu atau mau--" ucapnya sambil mengedipkan matanya
Menggoda! Ah iya dia memang sedang menggodaku dan aku? Tentu saja tergoda!"Ah gimana kalo kita itu dulu baru makan" kataku dan entah setan darimana aku langsung mengecup bibirnya.
Dira menyambut nya dengan hangat sampai kecupan itu berubah menjadi sebuah lumatan dan semakin lama semakin dalam!
Author's pov
Rizky menggendong Nadira dan membawanya ke dalam kamar tentu saja tanpa melepaskan ciumannya.
Di dalam kamar kini Dira hanya menggunakan celana dalam dan bra saja yang masih melekat di tubuhnya.
"Jangan menunda besok sekarang saja sayang" ucap Nadira
"Tentu kita akan menuntaskan nya hari ini"
Rizky mulai melumat bibir Dira dan mempermainkan payudara nya.
Dan sampai pada akhirnya mereka melakukan hubungan intim itu.
***
Disisi lain Manda yang sendirian di dalam apart suaminya dengan perasaan yang campur aduk bahkan hari ini entah mengapa yang selalu terngiang di telinga nya dan terus berputar di dalam pikiran nya itu saat dimana Rizky menerima telfon!
"Arghhh kenapa aku memikirkan itu!" Teriak Manda frustasi.
"Apa aku telah jatuh cinta kepada pa Rizky? Apa aku sudah menerima perjodohan ini?"
Manda memainkan ponselnya dengan bingung "apa aku harus menelfonnya? Terus minta maaf karena kesalahanku"
Tanpa berpikir lagi Manda langsung mendial nomor Rizky dan menelfon nya.
Tutt tuttt tutt
"Hall--"
" Ahhh sayang lebih cepat lagi"
Suara desahan seorang perempuan itu lah yang membuat Manda terdiam, Manda menggigit bibir bawahnya.
"Ohh yes baby"
Dan bagaikan di sambar petir di siang bolong Manda sangat hafal suara itu! Suara pria yang tak lama berantem dengan nya! Pria yang telah menjadi suami nya! Pria yang sering ia abaikan! Ya siapa lagi kalau bukan wali kelas sekaligus suami nya Bapa Dwi Rizky Agustiawan!
Manda langsung mematikan telfon nya baginya cukup! Semua itu sudah cukup! Ia tak ingin mendengar selebihnya! Ia tak ingin lebih jauh lagi! Dan sepertinya ia harus benar² cuek kali ini! Tapi ia tak bisa memungkiri bahwa saat ini seperti telah ada tsunami yang sangat dahsyat yang telah memporak porandakan hatinya! Hancur! Sangat hancur bahkan ia tak pernah merasakan sakit sesakit ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Class Guardian (Selesai)
Lãng mạn_PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!!!!_ Di saat Manda masih sekolah Ia harus menikah dengan pria pilihan mendiang Ayahnya yang ternyata pria itu guru sekaligus wali kelasnya. Tak pernah terpikirkan oleh Manda jika ia harus menjadi istri dari gurunya itu...