Part 15

6.8K 228 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ;)

Oke langsung aja happy reading.

*****

"Ayah"

"Ayahhhh"

"Ayahhh jangan tinggalin Manda"

"Ayahhhhhhhh"

Nafasku sangat berat ternyata aku bermimpi tapi kenapa semua seperti nyata? Dan apakah pertunanganku pun sebuah mimpi? Saat aku melihat baju kebaya yang aku gunakan itu ternyata sama dan di jari manis kiriku telah ada cincin yang melingkar ternyata pertunangan itu tidak mimpi!

Aku melihat foto yang sedari tadi aku peluk. Aku berusaha untuk tersenyum tetapi tetap saja air mataku turun begitu saja.

"Ayah Amanda bahagia ko dengan pertunangan ini, ayah.. putri kecil ayah ini telah beranjak menuju dewasa semoga ayah bisa bangga sama Amanda" aku mengecup pigura yang berada di tangan ku.

Dan aku melihat pigura yang berisikan dua anak kecil yang sebelumnya aku ambil.

"Evan jika kita memang tidak bisa menikah tapi kita masih bisa saling menjaga dan saling menyayangi kan? Aku akan tetap jadi Panda manja nya kamu Evan walaupun aku udah nikah nanti"

Tok tok tokk

Aku melihat pintu kamarku yang terketuk dan
Cklek

Muncullah Ibu ku tercinta dengan senyum yang sedari tadi terus mengembang di wajah nya.

"Ada apa Ibu?" Tanyaku

"Kamu ini ya bukan nya berada di samping Dwi malah di sini, loh sebentar kamu habis nangis? Kenapa?" Ucap ibuku

"Tidak ada apa-apa ibu aku hanya menangis bahagia" dusta ku

Ibu duduk di sebelahku lalu ia membelai rambutku dengan lembut.
"Sayang Ibu tau kau melakukan ini dengan terpaksa, tetapi jika kau memang tak bahagia Ibu tidak akan memaksakan lagi walaupun sudah jauh" ucap ibuku

Aku menggelengkan kepala pelan dan aku tersenyum "tidak ibu Amanda bahagia kok dan Manda yakin dengan keputusan Manda ini Manda tau ko kalau Ayah dan Ibu tidak akan mungkin menjerumuskan putrinya kepada orang jahat, ibu Manda tau ko pa Rizky itu kaya gimana dia pria baik ibu seperti yang ibu lihat, dan Manda yakin jika dia juga bisa meneruskan mendidik Manda dan dia bisa menjadi imam yang baik buat Manda, ibu Manda hanya minta doa dari ibu agar putri kedua ibu ini bisa bahagia selalu dan bisa menjadi lebih dewasa karna perjodohan ini"

Ibu menitihkan air mata nya lalu ia tersenyum "iya sayang ibu pasti akan selalu berdoa buat anak² ibu, terima kasih ya sayang kamu mau menerima perjodohan ini ibu harap kau bisa bahagia"

Aku menganggukan kepalaku pelan lalu aku memeluk ibu sungguh kehangatan ini lah yang selalu aku rindukan walaupun satu detik saja tidak seperti ini.

"Oiya apa kamu tidak mengundang Revan?" Tanya ibu yang membuat aku melepaskan pelukan ku.

"Tidak ibu" jawabku

"Kenapa? Bukan kah dia spesial bagimu?"

Aku menundukan kepalaku sebenarnya sungguh berat bagiku.

My Husband Is My Class Guardian (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang