01

9.3K 694 17
                                    

First chapter.

Jangan lupa vote dan komennya💙

Enjoy Hiraeth!

*****

Ando

Gemuruh suara penonton kali ini tidak bisa memunculkan senyum di wajah gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemuruh suara penonton kali ini tidak bisa memunculkan senyum di wajah gue.

Ada yang kurang.

Ada yang kurang.

Berkali-kali hati gue berkata demikian. Dan selalu gue iyakan.

Iya, ada yang kurang.

Karena untuk pertama kalinya dia gak ada di sini.

Gue menatap kursi yang kosong tak jauh dari tempat gue berdiri.

Gak mungkin dia datang.

I'm not her priority, but that's okey. Selama ini pun gue meletakkan dia di prioritas ke berapa gue--entahlah gue gak pernah mengurutkan banget, setidaknya masih di 5 besar. Tapi hal yang membedakan gue dengan dia adalah meskipun dia bukan prioritas teratas gue, gue masih meluangkan waktu buat dia.

Karena gue selalu butuh pulang.

Karena dia rumah gue.

Sedangkan gue buat dia?

Gak tahu. Belum sempet nanya dia udah pergi duluan.

Hahaha, gue ketawa sendiri. Ngetawain diri gue yang bego banget mau mikirin cewek kayak dia. Mikirin cewek yang bahkan belum tentu mikirin dia saat ini.

Kalo kamu mau sama aku, berhenti jadi anak band dan lanjutin sekolah hukum kamu. Gak malu punya cewek lebih segalanya dari kamu?

Ya. Gue tahu dia ngomong begitu hanya karena emosi. Tapi bukan berarti dia bisa ngomong begitu. Memangnya apa salahnya dengan pekerjaan gue sekarang? Gue gak nyopet, gue gak nyambil barang milik orang lain, buat apa gue malu?

Aku gak butuh telepon kamu, Do, aku butuh kamunya yang ada di sini, bukan suara kamu aja!

The way dia ngomong kayak gitu sambil nangis membuat gue tersentak. Dia gak pernah nangis. Dan sekarang dia nangis karena gue. Dan gue merasa bersalah.

Oke, kalo gue libur sejenak dari tur gue ini dan nemenin dia studi, gue bisa memperbaiki kesalahan gue meskipun gak semuanya. Ya seenggaknya ngilangin ngambeknya dia dulu deh.

Dan ide gila dan bodoh itu tiba-tiba muncul di otak gue.

Gak, Ando. Gak.

Akal sehat gue ternyata masih pinter. Tapi sayangnya hati gue bener-bener bego.

Tenang, gue cuma butuh menyakiti tangan gue sedikit biar gue bisa minta libur. Biar gue bisa nemenin dia.

Dan Ando Nathaniel Reji melakukan hal terbodoh selama 27 tahun dia hidup demi seorang cewek.

Hiraeth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang