35 / 2

5.8K 559 27
                                    

Up!

Tapi gak double up ahahaha maafin yaaa:))

Jangan lupa taburan bintang dan komennya! Enjoy Hiraeth🌻

Di momen hari ulang tahun RI ini mohon dimaklumi jika partnya penuh dengan semangat...

...semangat mau ngejambak orang wkwkwkw😂

******

Sepi.

Banget.

Kayak kuburan.

Entah sudah berapa kali Ando menelan salivanya karena tenggorokannya benar-benar sekering gurun sahara.

Dan entah sudah berapa menit pikirannya sibuk merangkai kata tapi berakhir gagal karena ketika bertemu tatap dengan pria di hadapannya, rangkaian kata itu langsung buyar, digantikan dengan degup jantungnya yang terpacu karena tatapan tidak bersahabat yang ia terima.

"Belom beres juga merangkai kata-katanya?"

Mendadak Ando langsung terduduk tegak begitu mendengar suara sinis satu-satunya orang yang duduk di hadapannya, Mas Daffa.

"Kalo belom beres merangkai ceritanya mending gak usah ke sini," lanjutnya, "buang-buang waktu, tahu?"

Lagi, Ando memberanikan diri membalas tatapan Daffa yang begitu transparan memperlihatkan pergolakan emosinya.

Berita itu tidak benar, dan seharusnya tidak sulit baginya untuk menjelaskan hal tersebut. Tapi rasa bersalah yang menumpuk dan memuncak ketika berita yang benar-benar memperparah keadaan yang membuat nyali Ando seolah berkali-kali ciut di hadapan Daffa.

Ando tahu, pria di hadapannya ini adalah garda terdepan yang akan ia hadapi jika menyakiti hati Kayla, tapi sejak berhubungan dengan Kayla, dia benar-benar berusaha semampunya agar tidak menyakiti kesayangannya itu, bukan hanya karena tidak mau kehilangan Kayla, tapi juga karena dirinya tidak mau keadaan bertambah buruk dengan bertambahnya subjek yang harus ia jelaskan tentang yang sebenarnya ketika mereka memiliki masalah pelik.

Dan Ando, sejujurnya tidak pernah menyangka bahwa kali pertama ia duduk berhadapan hanya berdua dengan Daffa, bukan membahas tentang niat seriusnya pada Kayla tapi malah untuk meluruskan berita yang sangat memperkeruh suasana.

"Mas, saya..."

Ando kembali menatap Daffa yang masih menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Berita yang beredar tentang saya itu gak benar."

"Bagian mana yang gak benar?" tanya Daffa.

"Bagian saya berselingkuh."

"Hanya bagian yang itu?"

Ando diam, menatap Daffa yang masih menanti jawabnya.

"Bagian lo nemenin cewek itu ke dokter kandungan ternyata bener?"

Perlahan Ando mengangguk dan dia langsung dapat mendengar helaan napas kasar dari Daffa.

"Siapa dia?"

"Tunangannya kakak saya.... dan dia sekaligus...," Ando menelan salivanya kembali sebelum melanjutkan kata-katanya, "mantan pacar saya."

"Mantan?" tanya Daffa kembali dan Ando mengangguk.

Fakta tentang Tisha yang bukan hanya sekedar tunangan dari kakaknya adalah hal yang sulit dia ungkapkan, tapi dia ingin mengatakannya secara langsung pada Daffa, dia tidak ingin hal ini diketahui Daffa dari orang lain. Kalau saat itu pas lagi hubungan mereka baik, kalau lagi buruk? Bisa makin buruk kan? Dan Ando gak mau kemungkinan terburuk itu terjadi.

Hiraeth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang