Jangan lupa taburan bintang dan komennya meskipun hati masih dagdigdug baca bab konflik:")
Enjoy Hiraeth everyone🌻
*****
Ando
Di sepanjang perjalanan pulang menuju rumah Tisha, Tisha terus terdiam sambil menatap jendela dan mengelus perutnya. Terkadang dia juga bersenandung kecil.
Hal-hal itu membuat senyum gue mengembang. Ini kemajuan yang pesat menurut gue. Setidaknya sekarang Tisha sudah lebih banyak tersenyum dan tidak sesering waktu hari-hari pertama Tara kabur.
Tapi kemajuan pesat ini tetap membuat gue selalu mengurungkan niat gue untuk pergi meninggalkannya sebentar ke tempat lain.
Ya.
Ke tempat Kayla.
Dan kalian gak akan mengerti betapa rindunya gue sama dia.
Banget.
Tapi di sisi lain, keadaan Tisha seolah sangat menghambat pergerakan gue. Gak hanya gak bisa menemui Kayla, jadwal dengan band gue pun terpaksa semuanya harus gue batalkan.
Untung aja band gak sedang dalam persiapan tur ataupun konser, jadi rekan-rekan gue yang lain sangat memaklumi izinnya gue dari latihan selama lebih dari seminggu.
"Do," panggil Tisha.
"Hmm?" jawab gue tanpa mengalihkan pandangan gue menatap jalan raya.
"Jadi gini ya rasanya ditinggalin."
Kali ini gue menoleh ke arah Tisha yang masih setia menatap jalan raya dari jendela mobil.
"Waktu aku ninggalin kamu, rasanya sesakit ini ya?"
Tisha menoleh, "Karena yang aku rasain sekarang sakit banget, Do," lanjutnya sambil memaksakan seutas senyum ke gue.
"Sha, jangan dibahas lagi, itu udah lewat," jawab gue.
"Ya aku tahu, tapi setidaknya sekarang aku juga merasakan apa yang kamu rasain dulu."
Lalu, Tisha menggenggam tangan gue yang tidak memegang stir mobil.
Gue menatap tangan gue yang sedang dia usap-usap pelan lalu kembali menatap jalan raya.
"I'm sorry, Do... aku minta maaf karena udah ninggalin kamu," ucapnya dengan suara yang kini mulai bergetar.
"Sha, udah, I'm okay now," jawab gue sambil balas menggenggam tangannya.
"You deserve someone better, Do, dan aku rasa kamu sudah menemukannya."
"Sha-,"
"Maafin aku karena bilang begitu di rumah sakit tadi, you can't be with me, I know, meskipun aku mau sama kamu, tapi... hati kamu udah gak buat aku lagi kan, Do?"
"Sha, aku-,"
"I'm okay, Do, aku udah gak apa-apa."
Tisha tersenyum lalu perlahan memeluk gue.
Gue melirik ke arah lampu lalu lintas yang masih menyala merah. Untung saja, kalo enggak, mungkin gue dan Tisha udah kecelakaan.
"Kamu boleh pulang, Do, kamu boleh pulang ke rumah yang kamu rindukan, ke seseorang yang kamu rindukan."
"Sha, tapi aku gak mau ninggalin kamu sendirian, aku-,"
"Aku gak mau kamu merasakan bagaimana rasanya ditinggal lagi, kalo kamu lebih lama sama aku, aku takut dia pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth.
Romance[FOREVER SERIES #2] [COMPLETED] Ada sesuatu, di diri Kayla Brietta Noor yang menarik perhatian Ando Nathaniel Reji. Bukan senyumnya yang menawan di antara wajah ketusnya itu, tapi kesamaan nasib percintaan yang membuat Ando, drummer yang tengah diga...