16

6.1K 592 21
                                    

Aku kembali!!! Hahahahaha

Jangan lupa taburan bintang dan komennya💛💛

Enjoy Hiraeth🌻

*****

Kayla

Pikiran Ando sedang melayang-layang entah kemana. Tubuhnya ada di samping gue terus tapi pikirannya gak di sini. Gak di sini sejak......

Ah ya, semenjak Ando ketemu dengan Tisha, Latisha Zettira, his ex girlfriend.

Oh ternyata itu cewek yang pernah disebut oleh Fey sebagai cewek barunya Janu, dan ternyata cewek itu juga pacarnya Ando sebelum direbut oleh Janu.

Gue melirik ke arah Ando yang cuma duduk diam sambil menatap jemarinya. Entah apa yang ada di jari-jarinya itu sampai-sampai tatapannya gak teralihkan sejak tadi.

Cowok bawel satu ini ternyata bisa jadi pendiem juga ya.

Habis ketemu Tisha, Ando bener-bener irit ngomong. Di perjalanan ke rumah gue, sampe di rumah gue, Ibu dimakamin, balik lagi dari pemakaman Ibu, bahkan sampai sekarang mungkin cuma 5 kata yang Ando ucapkan.

Dia terus di samping gue, tapi gue tahu bukan gue yang sedang di pikirannya saat ini.

"Do," panggil gue dan dia menolehkan kepalanya.

Gue menghela napas gue, memperhatikan wajahnya yang terlihat sangat lelah bahkan lebih lelah dari gue yang gak tidur sejak kemarin.

"Lo pulang aja," lanjut gue.

Ando kelihatan kaget dengan kata-kata gue tapi dia tetap diam sambil menatap gue.

"Pulang," ulang gue.

"Dari pada lo di sini kayak patung, mendingan lo pulang, istirahat, jernihkan segala pikiran lo."

Gue lagi capek dan gue benar-benar lagi gak mau nambah-nambahin pikiran gue, dan melihat Ando di sini hanya akan menambah pikiran gue.

Ngapain Tisha pulang?

Kok tadi gak dijemput Janu?

Kok Tisha gak kelihatan kehilangan Ando ya?

Pernah sayang gak sih dia sama Ando?

Tuh kan, muncul kan pikiran yang gak mau gue pikirin.

"Kay."

"Pulang, Do, sana," balas gue pada panggilan Ando.

"Gak mau pulang."

Gue menghela napas gue lagi, kali ini mulai gusar setelah mendengar penolakan Ando.

"Ya terus kalo gak pulang mau ngapain di sini hah kalo cuma diem aja? Dari pada lo gak bisa berpikir dengan jernih karena di sini rame, mending lo pulang, buruan."

Bodo amat keluarga gue denger gue seperti ngusir tamu kayak gini.

"Kalo gue pulang, gue akan mikirin Tisha, dan gue gak mau mikirin Tisha."

"Ya terus elo maunya apa?" tanya gue dengan suara yang mulai meninggi.

"Di sini, sama elo," jawabnya.

Gue mendengus pelan.

"I'm not in a mood buat memperbaiki mood lo yang rusak itu, oke?"

Dia gak paham apa kalo gue sedang lelah jiwa raga serta pikiran?

Dia gak paham apa kalo gue tuh bete ngeliat dia diem aja kayak patung selamat datang?

Hiraeth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang