31

5.4K 543 31
                                    

Munculnya sore-sore soalnya aku ada keperluan nanti malam ehuehue.

Enjoy Hiraeth🌻

Jangan lupa taburan bintang dan komennya ya💛

Terima kasih readersku sayang!

******

Kayla

Sudah seminggu dari kejadian Janu menghilang dan sampai sekarang pria yang akan menjadi seorang ayah dalam kurang dari 9 bulan itu masih hilang dan gak ada yang tahu di mana keberadaannya.

Bahkan kedua orang tua Ando gak tahu di mana keberadaan Janu. Mereka sudah melaporkan hilangnya Janu ke pihak yang berwajib tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda Batara Januari Reji akan memunculkan batang hidungnya.

Gue menghela napas, terlalu keras mungkin sampai-sampai Fey menoleh ke arah gue.

"Si pengecut belom nongol?" tanyanya.

Gue menggeleng pelan, "Belom," jawab gue singkat.

"Gila ya, dia yang berbuat tapi dia juga yang lari ketakutan pas tahu Tisha hamil."

Gue hanya diam, gak menanggapi kata-kata dari Fey karena plis otak gue udah mau meledak rasanya.

"Ando.... masih jagain Tisha?" tanya Fey takut-takut.

Gue menoleh menatap Fey dan mengangguk pelan.

"Masih, Tisha gak ngebolehin Ando pergi kemana-mana," jawab gue sambil menutup wajah gue dengan kedua tangan gue. Gue lelah. Sangat lelah.

"Tisha masih teriak-teriak setiap bangun tidur, tapi dia bukan nyariin Janu, melainkan dia nyariin Ando, mastiin kalo Ando masih di sana, nemenin dia dan gak ninggalin dia."

"Dan Ando gak punya pilihan lain selain terus nemenin Tisha, lo tahu kan... kandungannya-,"

"Ya I know, usia kandungan Tisha masih sangat muda dan sangat rawan gugur jika Ibunya stres berat," potong Fey.

"Kenapa gak dibawa ke dokter kejiwaan dulu? Untuk menenangkan Tisha, lama-lama gue jadi kasian sama Ando kalo terus kayak gitu."

Gue kembali menghela napas, "Udah, tapi Tisha kabur dan karena takut Tisha akan ngamuk dan kabur lagi, orang tuanya akhirnya memutuskan membawa pulang Tisha lagi," jawab gue.

"Gue gak nyangka sih kalo Janu bisa sepengecut ini," balas Fey sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalo dia muncul sekarang, semua masalah selesai, Tisha gak akan seperti orang gila lagi, Ando gak akan sibuk ngurusin dia, dan elo."

Gue menoleh menatap Fey sebelum dia melanjutkan kata-katanya.

"Gak akan sibuk nahan kangen lo ke Ando kaya gini."

Gue menunduk, memainkan jemari gue karena gak mau Fey melihat kalau mata gue mulai berkaca-kaca.

Ya, gue kangen Ando.

Dia berada di dekat gue tapi gue gak pernah bisa ketemu sama dia. Bahkan di saat gue pikir gue bisa ketemu dia sebentaaaaaar aja saat Tisha tidur, Ando gak berani mengambil risiko Tisha akan bangun dan mengamuk kembali.

Gue paham, gue sangat paham keadaan yang terjadi sama Tisha, tapi... gak bisakah untuk saat ini Ando liat dari sisi gue juga?

Sebut gue egois gue gak masalah, tapi gue cuma kangen.

Gue kangen Ando.

Ketemu 5 detik pun gue juga gak masalah, yang penting gue bisa ngeliat dia karena gue kangen dia.

Hiraeth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang