'-' 39 Straight

3.5K 478 49
                                    

Setelah selesai acara syukuran dan beresin keperluan acara,semua osis pada ngumpul.

Hwall juga ikut kumpul,hwall pakai jaket hitam yang malah nunjukin emosi hwall yang dalam artian masih sensitif di ajak ngomong.

Sejak kejadian Hwall ngelakuin kekerasan ke Pimtha,hyuri mulai mikir yang aneh-aneh tentang apa yang terjadi ke depannya.

Salah satu yang bikin hyuri berfikir aneh adalah siapa yang berani ngambil daerah berharga pimtha dan di bayar secara cuma-cuma?

Jikalau hwall,hyuri tidak sepenuhnya yakin.

"Kalau kejadian tadi gue masukin buku hitam gimana?,"

Hyuri buka suara,

"Bukannya guru-guru gak ngerti ri?," -eric

"Memang gak ngerti,tapi kejadian kayak gini harus masuk ke catatan gue," -hyuri

"Ya di rundingin dulu atuh," -haknyeon

"Harus ngomong sama pimtha juga kalau mau rundingan," -june

"Idih gak sudi gue," -haknyeon

"Lo kenapa nyeon?," -juyeon

"Enggak sa ae," -haknyeon

"Aneh," -samuel

"Aneh apaan coba," -haknyeon

"Ya aneh aja lo tadi yang ngusulin buat rundingan,sekarang giliran mau di rundingin semua malah lo bilang gak sudi," -Kevin

"Lo nuduh gue vin?,"

Tanya haknyeon nyolot,

"Siapa yang nuduh,gue cuma bilang gitu doang,"

"Secara gak langsung lo nuduh gue,"

"Lo jadi semakin aneh ya,apa lo-,"

"Bin tolong bawa pimtha kesini,"

Hyuri nyuru hanbin,pimtha harus jelasin semuanya sekarang.

Hyuri malas numpuk-numpuk masalah,dia pengen semuanya clear.

Bukannya dia keburu pengen deketin hwall lagi,tapi hyuri juga pengen ngilangin semua pikiran jeleknya. Terlebih lagi jeleknya banyak menuju ke hwall.

Hyuri tau anak buahnya disini lagi debat,apalagi sekarang haknyeon yang mendadak gak sudi ada pimtha disini.

Hyuri gak habis pikir kenapa haknyeon bisa gini,marah-marah gak jelas terus ngira kalau kevin nuduh dia?

Tadi hwall,sekarang haknyeon.

Memang anak osis lainnya gak sudi liat pimtha,tapi mereka sadar dengan cara gini buat masalah cepet selesai. Hyuri tau mereka capek,pengen pulang daripada disini kumpul yang berujung otak sama hati jadi ikutan emosi.

Pintu ruangan terbuka,menampakkan pimtha yang sedang di bantu jalan oleh hanbin terus di dudukin di kursi tepat di samping hwall.

Hwall tetep diem,pandangannya lurus.

"Lo tau kan pim aturan di sekolah?,"

Lagi-lagi Hyuri yang buka pembicaraan,

"Tau...," Kata Pimtha

"Lo pasti tau akibatnya kalau terjadi apa-apa sama diri lo sendiri,"

Hyuri ngomong gitu sambil lihat ke arah perut Pimtha,Hwall tau maksud Hyuri.

Artinya Pimtha di keluarkan sekolah jika pimtha ...

"Maaf pim lo terpaksa gue-,"

"Haknyeon,"

Hyuri memiringkan kepalanya sedikit,dan mengernyitkan dahi. Mencerna nama yang barusan Pimtha katakan,sedangkan yang di sebut namanya memasang muka dingin.

Oke gue bakal tunjukin apa itu sakit -haknyeon

Flashback

Pimtha POV

Kalau ini bukan demi keluarga,gue gak mau ngelakuin ini sama hwall. Jujur,pertama kali jalan gue yang ngerasa jatuh.

Jatuh karna hwall punya pesona yang baik dan berbeda dengan cowok lainnya.

Sampai gue lupa kalau gue harus ambil setengah saham bokapnya untuk bokap gue,iya bokap dan nyokap gue sedang dalam keadaan krisis uang. belum lagi hutang-hutang papa yang semakin hari makin numpuk. Mama juga begitu,kelewat gengsi gak mau di pandang rendah oleh kalangan ibu ibu pejabat lain.

Awalnya gue gak ada niatan jahat ke hwall dengan cara super licik gini,terlihat seperti acara-acara tv yang aku tonton haus akan uang.

Sampai pertengahan,ternyata ada cowok yang tau selain teman perempuan gue.

Haknyeon.

Gue tau dia anak osis,teman hwall juga.
Nampak dari luar dia cowok diam,namun di dalamnya dia merasakan broken home hampir miris seperti gue.

Dia suka main,gue baru tau itu. Ternyata anak osis juga bisa bejat ya?

Cerita menyedihkan ini dimulai dari gue pulang sekolah,nunggu motor hwall yang lama datengnya sampai gue jalan kaki ke arah halte.

"Main sama gue yuk,"

Semingguan ini gue sering jalan sama haknyeon,bukan berarti gue suka sama dia tapi sesudahnya jalan gue selalu di kasih uang.

Sudah gue bilang,haknyeon korban broken home dan dia kayak gini semata-mata mencari kesenangan.

Aku contohnya.

"Enggak,"

Atas artian apa kata main yang dia ucapin?

"Beneran nolak? udah cukup duitnya?,"

"Tau apa lo,"

Haknyeon ketawa remeh,gue cukup diem sambil nunggu omongan selanjutnya.

"Gue tau kali keluarga lo haus duit,apalagi nyokap lo,"

Tau darimana dia?

"Jadi mau gak nih? Lo minta berapa pun bakal gue kasih,tapi ya gitu sih lo harus main sama gue,"

Sumpah demi apapun! Bukan gue juga mata duitan,gue juga muak sama nyokap bokap gue. Gue pengen pergi setelah gue kasih uang sebagian itu dan pindah ke luar negeri. itu tujuan gue.

"Deal,"

Jawab gue tegas.

Haknyeon ngangguk,terus dia pamit ambil mobil dan gak lama gue masuk ke dalam mobilnya.

Lalu berakhir di dalam kamar hotel.

Flashback end.

tbc
gak rela end kykny

B u s u r : HwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang