'-' 40 So? End

3.7K 539 23
                                    

Kembali ke pikiran Hyuri saat ini yang tidak tau harus bagaimana lagi menanggapi penuturan Pimtha secara jelas barusan.

Hyuri kira setelah apa yang di bicarakan Pimtha akan membuat Haknyeon marah dan memilih keluar,namun tidak Haknyeon lebih memilih menampar Pimtha sesekali menjambak rambut Pimtha kasar.

Haknyeon,teman sekaligus penyemangat Hyuri ternyata lelaki terbejat yang Hyuri kenal.

Bagaimana tidak,haknyeon membeli harga diri bocah kelas 2 SMA dengan gampangnya.

Hyuri benci untuk mengatakan hal-hal yang bersangkutan dengan ini semua,itu yang hyuri rasakan. Muak.

Beralih dengan kejadian Pimtha yang hampir saja mengambil alih saham dari keluarga Hwall,itu murni dari keinginan orangtua Pimtha sendiri. Mengetahui anaknya sedang dekat dengan anak seorang direktur,tanpa pikir panjang Pimtha tercacuni dengan di beri harapan Black Card milik papanya akan jatuh ke tangan Pimtha jika rencananya berhasil. Pimtha terlalu bodoh,papanya memegang black card saja tidak pernah.

Pimtha tidak bekerja sendiri,namun ada suruhan papanya yang ikut membantu mempermudah.

Pimtha merayu bokap hwall,caranya bukan tampil baik namun tampil seperti jalang club malam dan mulailah Pimtha menggoda. Pimtha memberi godaan bahwa dia akan selalu menjadi budak seks,dengan syarat memberi cipratan sahamnya kepada Pimtha.

"Hwall...,"

"Tutup mulut lo! Gak usah ngomong sama gue," Bentak Hwall setelah beberapa jam terdiam diri menyaksikan kejujuran pimtha jalang di sampingnya.

Hwall tidak percaya masih sempat-sempatnya Pimtha memanggil namanya,bahkan sebelumnya tidak ada kata maaf yang terucap.

Hwall menepis tangan Pimtha untuk meyakinkan kalau saat ini hwall benar-benar tidak sudi di sentuh.

"Udah selesai kan?," Eric tanya,untuk ingin tahu apa masalahnya udah clear atau belum?

Entah bagaimana,semua berhasil mengangguk termasuk Hyuri.

"Gue saranin lo cepet buat surat keluar dari osis,"

Kata Hyuri sambil beranjak dari tempat duduk lalu mendahului keluar ruangan.

🏹 🏹 🏹

Hari ini hari dimana Hyuri mempersilahkan Haknyeon keluar dari Keanggotaan Osis.

Hyuri suka kalau Haknyeon sedang bercanda,suka karna dia mempunyai moodboster keren seperti Haknyeon. Tapi saat ini Hyuri sedang ingin serius,mencoba untuk tidak peduli dengan Haknyeon maupun Hwall atau Pimtha.

Memalukan.

Hyuri ingin bilang ke Hwall kalau dia benar-benar cemas akan Hwall,tapi hyuri rasa ia tidak berhak.

Ah soal hwall berpacaran dengan pimtha itu hanya kebohongan hwall saja,ingin membuat Hyuri cemburu.

"Tapi nyatanya gue enggak cemburu,selebihnya gue khawatir...,"

Hyuri mengseka air matanya yang baru saja menetes.

"Lo tau hwall.. Gue suka sama lo...,"

Salah satu kejujuran yang Hyuri ucapkan sendiri bersama angin,air mata,kebodohan.

"Bodoh kan gue? Bicara sendiri,nangis sendiri,udah persis orang idiot belum gue hwall?,"

B u s u r : HwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang