5

1.3K 100 15
                                    

Dhila duduk di depan koperasi SMA Indonesia Bersatu. Sekolahnya sudah mulai sepi, sejak 30 menit yang lalu, hanya beberapa anak yang sedang ekskul atau quality time dengan kekasihnya. Salah satunya Dhila, Fariz, Erlin dan Auzan.

"Kamu nanti nonton aku tanding bulu tangkis kan La? " tanya Fariz sambil meminum fruit tea

"Iya, pasti dateng lah, masa pacar tanding aku ngga nonton" kata Dhila

"Lo ngikut tanding kan Zan?" tanya Fariz pada Auzan

"Kaga ngerti, masih bingung gue mau ikut apa kagak, soalnya kelas gue udah diwakilin sama yang lain" kata Auzan

"Tapi nonton kan?" kata Dhila

"Tau ntar"

"Kalo Auzan ngga nonton gue juga ngga nonton ah, mager" kata Erlin

"Yah kok gitu, masa apa-apa tergantung Auzan sih" seru Dhila tak terima

Erlin hanya menggedikan bahunya. Dhila benar-benar sebal saat ini. Entah bagaimana tiba-tiba sebuah ide muncul diotak Dhila, dia teringat Alma yang sepertinya menyukai kekasihnya, dan dia ingin membuktikan rasa penasarannya.

"Yaudah deh, gue berangkat sama Alma aja siapa tau dia mau" kata Dhila kesal.

🍁🍁🍁

Pertandingan bulu tangkis dimulai, Fariz masuk ke babak final. Memang benar, kekasih Dhila adalah seorang atlet bulu tangkis. Sorak sorai para penonton dari kelas XI MIPA 4 terdengar begitu keras menyemangati Fariz, termasuk Dhila dan Alma. Saat Fariz akan melakukan smash tiba-tiba dia terjatuh karena menginjak tali sepatunya. Suara teriakan penyemangat dari para pendukung Fariz seketika berubah menjadi suara teriakan panik. Ketika Dhila ingin turun menolong Fariz dia melihat Alma sudah turun duluan sambil berlari. Alma langsung meminta petugas PMR yang sedang berjaga untuk mengambil tandu. Dhila diam, dia terpaku melihat pemandangan didepannya. Alma benar-benar menyukai kekasihnya. Tanpa sadar butiran air mata turun membasahi pipi Dhila.

Fariz dibawa keruang UKS untuk diobati. Dhila duduk ditepi ranjang UKS sambil melihat Fariz yang sedang dibersihkan lukanya oleh Alma.

"Udah" kata Alma

"Makasih" kata Fariz

"Aku keluar ya La" kata Alma pada Dhila yang sedari tadi diam

"Iya"

Alma pun keluar meninggalkan Dhila dan Fariz. Dhila tau bagaimana perasaan Alma pada Fariz sekarang. Selama ini, orang yang disukai Alma adalah Fariz. Tapi kenapa harus dia

"Syutt,, kok ngelamun?" kata Fariz

"Eh, engga kok, kenapa lukanya sakit lagi?" kata Dhila sambil tersenyum

"Engga sih,, tapi aku ngerasa bersalah La, aku udah masuk babak final tinggal nentuin siapa yang menang. Pake acara jatoh segala" kata Fariz

"Ngga papa kok, temen-temen kamu juga pasti tau, mereka juga bangga kok ke kamu Riz, udah ngga usah dipikirin, kamu istirahat aja biar cepet sembuh" kata Dhila

Dhila penasaran sejak kapan Alma menyukai kekasihnya. Dia harus segera mencari tau.

🍁🍁🍁

Suasana dirumah Muchfi masih ramai anggota genk Aphrodite masih komplit tak ada yang berniat pulang. Mereka makan, bergosip, membuat boomerang dll.

"Haus" kata Cindy

"Much, kaga ada sirop apa" kata Monalissa

"Tuh dikulkas ambil aja" kata Muchfi

"Mager" kata Ata, Nicta, dan Aurum bersamaan

Al & La [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang