7

1.2K 97 9
                                    

Dhila berjalan menyusuri koridor sekolah sambil terisak, kepalanya sakit, perutnya melilit. Dia harus segera menuju UKS. Dia tidak melihat sekelilingnya, kepalanya benar-benar sakit karena menangis di taman tadi, semua cerita Erlin masih terngiang-ngiang membuat hatinya teriris-iris. Tanpa sengaja tubuhnya tertabrak oleh seseorang hingga terjatuh, dan membuat Dhila tiba-tiba emosi

" kalo jalan tuh pake mata bisa ngga" kata Dhila yang hendak bangkit

"Dimana-mana jalan tuh pake kaki, liat pake mata, otak lo di dengkul ya neng?" kata seseorang mengeluarkan suara baritonnya

Siapa lagi kalau bukan Aldi, laki-laki itu menatap Dhila yang sedang terjatuh, Aldi hendak mengabaikan dan pergi meninggalkannya , namun melihat wajah Dhila yang pucat dan mata memerah membuat Aldi mengurungkan niatnya.

"Sinih gue bantu berdiri, muka lo pucet banget, gue anter ke UKS ya" kata Aldi lembut sambil mengulurkan tangannya

"Ngga perlu gue bisa sendiri" kata Dhila

Aldi tidak mengindahkan kata-kata Dhila. Dia membantu Dhila berdiri dan menawarkan bantuan lagi

"Mau gue tuntun atau mau gue gendong ke UKS?" kata Aldi

"Apaan sih lo, udah gue bilang kan gue bisa sendiri"

"Kan gue ngga nyuruh lo milih jalan sendiri, mau gue gendong nih?"

"Ngga usah"

"Yaudah berarti gue tuntun aja" kata Aldi yang langsung meletakkan kedua tangannya dibahu Dhila dan menuntunnya berjalan.

Entah mengapa, Dhila tidak menolak, bahkan dia merasa nyaman. Saat tiba di UKS hati Dhila kembali tersayat, melihat Fariz sedang diobati oleh Alma lagi. Dia merasa seperti batu penghalang antara Fariz dengan Alma. Dhila diam tidak bergerak, sampai akhirnya Fariz melihat Dhila.

"La? Kamu kenapa? Kok pucet banget?" kata Fariz khawatir

"Ngga papa, cuma maag ku lagi kambuh Riz" kata Dhila

Tiba-tiba Aldi masuk ke UKS dan mencari-cari sesuatu di kotak obat

"Nyari apaan Al?" kata Alma

"Promag dimana?"

"Dikotak ke dua"

Aldi langsung mengambilnya dan memberikan obat itu ke Dhila

"Minum nih, Ohiya gue balik dulu ya"

"Iya"

Saat Aldi sudah menghilang, Dhila memutuskan untuk putus dengan Fariz sekarang.

"Riz? Aku pengen putus"

"Kenapa?" kata Fariz terkejut

"Ngga papa, keliatannya lebih enak jadi temen, maafin aku ya"

"Alesannya apa? Kamu suka ke Aldi? Tadi aku liat kamu dituntun sama dia sampe sini"

"Itu karena aku jatoh tadi ketabrak dia, alesan aku minta putus karena aku pengen kita jadi temen, aku takut kalo kita semakin lama pacaran, ketika putus nanti kita bakal jadi musuh, aku ngga mau Riz" kata Dhila menahan air matanya mati-matian

"Yaudah, oke, tapi kamu harus janji kita bakal tetep kayak dulu lagi, temenan lagi ngga ada musuh-musuhan. Dan kalo ada apa-apa jangan pernah sungkan bilang ke aku. Aku sayang kamu" kata Fariz langsung pergi dari UKS

Dhila menatap punggung Fariz yang mulai menghilang, dia menangis sejadi jadinya, Alma yang saat itu masih di UKS dan menyaksikannya memeluk Dhila. Rasa sakit menjalar disekujur tubuh Dhila hingga ke hatinya. Tiba-tiba kesadarannya menghilang.

🍁🍁🍁

Setelah dari UKS, Aldi berjalan menuju kelasnya. Ternyata sudah ada guru BK, Aldi pun memberi salam dan langsung duduk di tempat duduknya disebelah Auzan. Guru itu mengoceh didepan kelas.

"Lagi bahas apaan sih?" tanya Aldi

"Cita-cita dan harapan" kata Auzan

"Ada yang ingin ditanyakan?" kata bu Putri

"Bu,kita kan selalu berharap ya bu,terus kenapa kadang yang kita dapat ngga sesuai harapan?" Auzan bertanya sambil mengangkat tangannya

"Itu,tergantung usaha kita Auzan" kata bu Putri lagi

"Tapi bu,kadang kita udah usaha maksimal, eh malah ngga sesuai harapan,kan sakit bu. Perasaan saya hancur" kata Auzan lebay

"Tolong ya Auzan, saya itu sarjana pendidikan bukan sarjana perasaan. Lagian kamu dari harapan tiba-tiba nyambungnya ke perasaan"

"Kan ada hubungannya bu"

"Ngga ada,ah sudah ibu mau mengurus berkas kelas 12 lagi pula sudah pergantian pelajaran" kata guru itu dan meninggalkan kelas Aldi

"Hfft, itu guru pasti lagi PMS,tadi disuruh nanya,eh malah sensi" kata Auzan pada Aldi

"Gue bingung, dari tadi lo bahas apa ke bu Putri,gue ngga maksud. Kok dari harapan bisa nyambung ke perasaan" kata Aldi denga wajah kebingungan

"Ah udah deh,tulalit lo kambuh,ngga usah dipikirin ya kang mas" kata Auzanan dengan wajah yang menurut Aldi menjijikan

🍁🍁🍁

Tbc yooo 😘

Sorry typo bertebaran 😂

Jangan lupa Vote and comment 😍

Hani 👸

Al & La [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang