24

920 70 17
                                    

Senin, adalah hari yang banyak dibenci oleh sebagian besar populasi manusia dimuka bumi ini, kurang lebih begitu. Tak terkecuali Dhila, gadis itu tengah menunggu seseorang diteras rumahnya. Hari ini, Aldi mengatakan akan menjemput Dhila untuk pergi bersama ke sekolah. Rasa senang dan semangat menjalar dihatinya. Namun, kini dia tengah jenuh dan bosan menunggu kekasih tampannya itu. Sudah hampir dua puluh menit dia menunggu, tetapi kekasihnya itu belum menunjukkan batang hidungnya. Padahal lima belas menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup.

Saat Dhila hendak memutuskan mengendarai motornya untuk berangkat ke sekolah, sebuah mobil sedan berwarna hitam keluaran terbaru berhenti didepan gerbang rumahnya. Dhila mengenali pemilik mobil tersebut. Siapa lagi jika bukan kekasihnya yang sangat tampan itu.Dhila melihat Aldi turun dari mobilnya dan melambaikan tangan kearahnya. Dhila melangkah cepat dan membuka gerbangnya. Saat Dhila sudah berada didekat mobil Aldi dia melihat bayangan gadis duduk disebelah kursi pengemudi. Dhila masih melamun hingga tak sadar jika Aldi sudah membukakan pintu mobilnya. Tetapi dibelakang?

Bayangan seorang gadis yang tengah duduk manis disebelah kursi pengemudi kini terlihat jelas saat Dhila memasuki mobil. Gadis asing itu tersenyum ramah kearahnya. Dhila duduk dikursi penumpang dibagian belakang. Sedangkan Aldi mengemudi dan disebelahnya ada seorang gadis yang luar biasa cantik. Bahkan kecantikkannya mengalahkan seorang Aurum yang diyakini paling cantik disekolahnya.

Dhila masih saja diam, hingga gadis itu mengeluarkan suaranya dan mengulurkan tangannya kearah Dhila.

"Kenalin, gue Kejora Salsabila, panggil aja Kejora atau Yora. Lo Dhila kan? Temennya Aldi?" Kata gadis bernama Kejora itu.

Deg!

Jadi dia yang namanya Kejora? Tetapi tunggu dulu? Gadis itu baru saja mengatakan jika Dhila adalah teman Aldi? Hey Dhila adalah kekasihnya. Meskipun hubungan mereka baru dua minggu tetapi tidak sopan bukan jika memanggil seseorang yang berstatus kekasih dengan sebutan teman? Tetapi ada hal janggal yang menggangu pikiran Dhila. Kenapa Aldi tidak membenarkan statusnya? Apakah Aldi tidak menganggap dirinya?

"Gu..Gue Natasha Dhila Alexandrini, panggil aja Dhila. Gue bukan temennya Aldi, tapi pacarnya." Ucap Dhila membenarkan hubungannya karena Aldi hanya diam saja dan fokus menyetir.

"Pacar lo beneran Al? Gak cuma ngaku-ngaku kayak cewek-cewek kompleks kita kan?" Tanya Kejora pada Aldi

"WADAHEL? Cewek ngaku-ngaku? Apa-apaan ni cewek? Gak sopan banget ngomongnya. Yekali gue cuma ngaku-ngaku doang, kagak ada harga dirinya emang? Dan cewek-cewek komplek kita? Oh, jadi cowok gue banyak diaku-akuin sama cewek-cewek kompleksnya toh" batin Dhila kesal.

Dhila mendengar kekasihnya itu berdehem dan membenarkan posisi duduknya.

"Iya cewek gue, kita baru jadian dua minggu lalu" Suara baritone milik Aldi terdengar pelan dan samar-samar.

"Oh beneran pacarnya, pantesan Aldi mau jemput." Kata gadis itu terdengar sinis.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini mobil Aldi sudah terparkir dengan rapih diparkiran SMA Indonesia Bersatu. Dhila membuka pintu mobil dan keluar dari mobil milik kekasihnya itu. Tiba-tiba ada perasaan nyeri, hati Dhila terasa seperti dicubit saat melihat kekasihnya membukakan pintu untuk gadis bernama Kejora itu. Dhila membalikkan badannya, tidak ingin melihat pemandangan yang membuatnya sakit hati. Kenapa dia merasa Aldi tidak menghargai perasaannya? Samar-samar Dhila mendengar gadis itu berbicara kepada kekasihnya.

Al & La [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang