22

934 75 7
                                    

Hari ini adalah hari terakhir SMA Indonesia Bersatu melaksanakan PAS I. Seluruh muridnya pun tengah berkonsentrasi untuk mengerjakan soal yang diberikan. Para murid pintar mengerjakan soal-soal PAS I itu dengan mudahnya, berbeda dengan anak yang kurang rajin dalam belajar, mereka harus memutar otak mereka untuk mendapat jawaban yang efektif. Bahkan, jika sudah sampai pada bagian essay atau jawaban singkat, tak jarang mereka harus mencari-cari jawaban di pilihan ganda.

Seperti Aldi saat ini yang sedang sangat pusing karena harus memutar otak untuk mencari jawaban dari soal yang diberikan. Aldi memang tergolong siswa yang memiliki otak pas-pasan. Meskipun jarang belajar tetapi Aldi bukan tergolong murid yang kurang aktif didalam kelasnya.

Selama PAS I,  Aldi dan Dhila memang memutuskan untuk tidak melakukan "break " atau putus. Karena menurut mereka, cara itu kekanak-kanakan dan juga bagi mereka putus atau break malah menambah pikiran dan mengurangi fokus belajar.

🍁🍁🍁

TENG TONG TENG TONG!!!
TONG TENG TENG TONG!!!

Bel berbunyi penanda seluruh siswa harus mengumpulkan jawaban mereka ke pengawas PAS I di kelas masing-masing.

Setelah mengumpulkan lembar jawaban, Dhila keluar kelas dengan wajah lesu, dan terdapat lingkaran hitam disekitar matanya. Bagaimana tidak, semalaman Dhila begadang untuk belajar karena jadwal pelajaran hari ini adalah fisika dan biologi. Benar-benar pelajaran yang menguras pikiran dan tenaga.

Dhila keluar dari kelas dan berjalan di koridor dekat kelas XI MIPA 1 yaitu kelas sang pujaan hati. Bagi Dhila, Aldi merupakan moodboster  yang sangat ampuh menghilangkan bad mood nya saat ini.

Dhila melihat anak-anak yang sedang keluar kelas, berbondong-bondong sambil membawa tas mereka dengan wajah menahan kantuk. Mata Dhila menangkap seseorang dengan tubuh jakung dan sangat tampan sedang berjalan keluar sambil menguap.

"Kalo nguap, mulutnya ditutup dong mas, ntar ada laler masuk baru tau rasa" ujar Dhila sambil terkekeh.

"Aku ngantuk banget sumpah La, njirr yang dipelajarin apa yang keluar apa, hfft" kata Aldi dengan wajah datar.

"Eh, tumben kamu kesini. Mau pulang bareng?" lanjut Aldi yang hanya dibalas dengan anggukkan dan senyum manis Dhila.

Dhila memang tidak punya lesung pipi seperti Muchfi, mantan Aldi. Tapi menurutnya senyum Dhila jauh lebih manis.

"Yaudah yuk" kata Aldi menarik tangan Dhila untuk berjalan menuju parkiran sekolah.

🍁🍁🍁

Aldi telah menyalakan mesin motornya, saat Dhila akan naik ke motor Aldi, tiba- tiba mendengar sebuah suara yang tak asing ditelinga mereka.

"Kan bener, udah jadian, pake acara ngasih alesan basi ke gue buat minta putus. Bilang aja mau pacaran sama si kang mas. Lagian itu hati apa dagangan pasar sih? Murah banget dijualnya" ujar seseorang yang sangat menohok hati Dhila.

"Maksud lo apa sih Riz? Lo mau bilang gue murahan?" Dhila berkata dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Menurut lo?" tanya Fariz dengan senyuman sinis.

Al & La [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang