Sepasang kekasih baru sedang berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ke parkiran SMA Indonesia Bersatu sambil bergandengan tangan. Sang perempuan berjalan sambil menundukkan kepala menyembunyikan semburat merah dipipinya. Sedangkan sang laki-laki berjalan sambil menahan senyum. Benar-benar khas pasangan baru. Mereka berjalan hingga tak melihat orang-orang disekitar mereka yang sedang menatap mereka dengan pandangan yang sulit diartikan. Hingga ada sebuah suara bass milik seseorang membuat mereka tersadar.
"Cie pasangan baru." Ucap seseorang
"Saran gue dipake akhirnya" Lanjut suara seorang gadis.
"Keknya kapan-kapan kita bisa double date nih,ya kan bee?" Lanjut seseorang menggoda pasangan yang berada didepannya.
Dhila dan Aldi menatap pasangan yang tengah menggoda mereka secara bersamaan. Yah, siapa lagi kalau bukan Muchfi dan Sam.
"Double date? Keknya boleh tuh." Aldi menyahut
" Nah, berhubung tepat setelah tes gue ulang tahun ketujuh belas, gimana pas hari itu aja? Sekalian refreshing" Ucap Sam yang diikuti anggukan dari kekasihnya.
"Emang lo ga ngerayain sama Ikbal atau Fakry?" Tanya Dhila
"Ngerayain sih, tapi beda jadwal. Taun-taun sebelumnya dia ngerayain Cuma berdua doang sama gue, kan bosen. Alhasil, berhubungan kalian udah jadian. Ya kita ngerayain bareng aja, kalian rayain jadian kalian. Gue ngerayain ultah cowo gue" Kata Muchfi meyakinkan.
"Boleh deh, gue setuju" Aldi berkata sambil manggut-manggut.
"Oke deh, kita duluan ya"
Setelah itu, Aldi dan Dhila melihat sepasang kekasih yang berjalan memunggungi mereka.
🍁🍁🍁
Dhila tersenyum mengingat kejadian saat pulang sekolah tadi. Mengingat wajah Aldi yang tersenyum hangat padanya. Mengingat tangannya yang digenggam Aldi sampai ke parkiran sekolah. Betapa bahagianya dia saat ini, dia berharap agar kebahagiaannya bukan kebahagiaan sementara. Hingga sebuah suara yang berasal dari iPhone nya menyadarkan dia dari lamunan.
Senyum manis kembali menghiasi wajahnya yang manis ketika melihat nama kontak yang tertera di ponselnya itu. Buru-buru Dhila menekan tombol hijau.
"Halo?" Ucap Dhila hati-hati
"Halo La? Pacar nelpon nih" Suara baritone milik seseorang yang sudah dia hafal membuatnya kembali tersenyum.
"Iya tau, kenapa Al?"
"Gapapa Cuma pengen nelpon doang, eh kamu udah baca ringkasan materi yang tadi aku kasih kan? Itu udah efektif banget buat belajar"
"Udah kok, ini lagi aku baca" Dhila pun beranjak dari kasurnya menuju meja belajar untuk mengambil buku ringkasan materi pelajaran sejarah yang tadi Aldi berikan padanya.
"Oke lah kalau begitu"
Mereka pun mengobrol hingga lupa waktu.
🍁🍁🍁
"SUMPAH LO UDAH PACARAN?" Teriak Erlin melengking membuat telinga Dhila berdenyut.
"Biasa aja dong kagetnya" Ucap Dhila
"Udah move on dari Fariz, La?" Tanya Alma antusias.
"Ya begitulah" Jawab Dhila sambil tersenyum.
" Bagus lah, berarti lo ga perlu nangis darah kan? Soalnya Fariz udah jadian sama kakak kelas anak Cheer waktu kita ke Bali." Ucap Aurum ketus.
Mendengar ucapan Aurum, Dhila menundukkan kepalanya, merasa tidak enak hati pada sepupu mantan kekasihnya itu. Dhila juga melihat ekspresi Alma yang terlihat kecewa dan sedih. Entah bagaimana perasaan khawatir jika Aurum akan marah padanya pun muncul. Selain karena alasan Aurum adalah sepupu dari mantan kekasihnya, saat ini Aurum masih trauma dengan menjalin sebuah hubungan yang disebabkan oleh Aldi kekasih Dhila saat ini.
Dhila melihat Aurum berjalan meninggalkan ruang kelas dengan tatapan jutek dan tajamnya.
"Biar gue yang nenangin dan kasih pengertian ke dia, La" Ucap Erlin yang dibalas anggukkan oleh Dhila, dan sedetik kemudian Erlin langsung berdiri menyusul Aurum.
🍁🍁🍁
Sudah seminggu, Dhila dan Aldi resmi berpacaran. Dan seminggu lagi akan diadakan PAS I disekolah mereka. Tak jarang mereka belajar bersama untuk PAS I nanti, meskipun belajar hanya 30 menit dan mengobrol 90 menit, tetapi setidaknya mereka belajar bukan?
Saat ini Aldi sangat senang, hubungannya dengan Dhila sejauh ini sangat baik. Mengingat Aldi sangat menyayangi gadis yang memiliki pipi tembem itu. Ya, Aldi memang sangat menyayangi Dhila, hanya saja Aldi tidak pernah mengungkapkannya dengan kata-kata romantis atau gombalan belaka. Karena menurutnya rasa sayang dibuktikan dengan tindakan untuk melindungi dan menjaga. Bukan hanya omongan belaka yang akan membuat bahagia sementara namun akhirnya akan hilang.
Aldi masih tersenyum saat sebuah bunyi nontifikasi dari aplikasi LINE yang ada di iPhone berwarna hitam miliknya, membuat dia harus mengedarkan pandangannya mencari ponselnya itu. Dahi Aldi berkerut saat membaca sebuah pesan dari seseorang.
"Kjr Salsabila?" Ucap Aldi membaca username milik seseorang itu
🍁🍁🍁
Tbc yooo 😘
Sorry typo bertebaran 😂
Jangan lupa vote and comment 😍
Hani 👸

KAMU SEDANG MEMBACA
Al & La [Completed]
Teen Fiction#1 wattpadindo [21-06-2018] Cinta adalah tentang menerima dan membebaskan bukan menuntut dan mengekang Cinta bukan seberapa sering kamu bilang "aku cinta kamu" ke aku,, tapi seberapa banyak kamu bilang "aku cinta dia(aku)" ke orang lain-Dhila Membuk...