23

954 70 11
                                    

Dhila dan Muchfi masuk kedalam restoran seafood. Dhila menjatuhkan bokongnya disebelah Aldi yang sedang menatapnya sambil tersenyum manis. Berbagai makanan pun sudah tersaji dimeja mereka. Dhila melihat Muchfi yang sedang memberi sebuah kado berupa hoodie Converse kepada kekasihnya.

"Happy sweet seventeen my darlo, maaf ya telat kadonya. Ini juga aku beli dadakan nih ditemenin Dhila" Kata Muchfi sambil memberikan bungkusan berisi hadiah kepada Sam, kekasihnya.

"Wah, makasih sayang. Pantesan dari tadi aku tungguin. Kok lama banget dikamar mandinya? Ternyata beli kado toh buat aku. Makasih ya"

Dhila menatap pasangan yang ada didepannya sambil tersenyum. Dia pun melirik kearah Aldi yang masih asik dengan iPhone berwarna hitamnya itu. Sebenarnya Dhila penasaran, sepenting apa ponselnya itu hingga dia diabaikan? Dhila ingin menegur, tapi takut Aldi berpikir bahwa dirinya posesif atau sebagainya. Akhirnya Dhila hanya diam menunggu Aldi keluar dari dunianya.

"eh, ayo dimakan. Takut ntar keburu dingin." Ujar Sam yang membuat Dhila menatap pasangan yang ada didepannya lagi.

Ketika ingin menyantap makanannya tiba-tiba Aldi hendak beranjak dari kursinya.

"Kayaknya gue harus duluan deh, gue ada urusan" kata Aldi sambil membereskan tasnya membuat yang lain keheranan.

"Kalo kamu pulang, nanti aku gimana?" Tanya Dhila dengan tatapan kecewa.

"Kamu pulang sama Sam ya, Sam lo bisa anterin cewek gue sampe rumah kan? Gue bisa naik gojek kok buat balik kesekolah ngambil motor gue"

"Bisa aja sih, tapi emang urusannya penting banget?"

"Al? Makan dulu" Ujar Muchfi dengan tatapan tajam kearah Aldi, membuat Aldi menjatuhkan bokongnya kembali.

Dhila menggenggam tangan Aldi sehingga membuat Aldi lebih tenang dan tidak terburu-buru. Mereka pun makan dengan asik hingga sebuah suara dari ponsel Aldi mengganggu kegiatan makan mereka.

Dhila membaca nama kontak yang tertera di ponsel milik kekasihnya itu. Ada rasa heran dan penasaran berpadu jadi satu.

"Aurum?" batin Dhila.

Ketika Aldi hendak mengangkat telepon dari seberang sana, ponselnya direbut oleh Muchfi dengan cepat dan langsung menekan tombol berwarna hijau dan juga menekan simbol loudspeacker atau simbol pengeras suara

"Halo Rum? Lo ngapain telpon Aldi? Gausah ganggu deh" Ujar Muchfi dengan nada sedikit ketus.

"Lo lagi ngapain sama Aldi, Much? Aldi mana?" Suara Aurum samar-samar terdengar karena Muchfi memperbesar volume ponsel.

" Gue lagi double date, sama cowok gue dan Al n La, Aldi ada didepan gue. Mau apa lo? Gausah ganggu deh"

Dhila pun sedikit melirik kearah Aldi yang sedang menatap ponselnya dengan tatapan was-was.

" Gue bukannya mau ganggu, yaudah tolong bilangin ke Aldi kalo..." Suara Aurum terputus dan tiba-tiba...

" Kalo gue udah nyampe, bilangin ke Aldi kalo Kejora nya udah nyampe di Jakarta, gue tunggu dia dirumah" Sebuah suara wanita yang terdengar asing tiba-tiba saja menggantikan suara Aurum. Sepertinya ponsel Aurum direbut olehnya.

Muchfi menekan simbol berwarna merah untuk mengakhiri percakapan di telpon seraca sepihak, sedetik kemudian menatap Aldi meminta penjelasan.

Dhila yang masih bingung pun akhirnya tersadar setelah mendengar sebuah nama.

"Kejora.." Ucapnya lirih.

Dhila pun menatap kosong kearah makanannya. Barusan perempuan tadi mengatakan bahwa dirinya bernama Kejora? Perempuan yang Muchfi suruh untuk diwaspadai bukan? Kenapa bisa dia menunggu Aldi dirumahnya bersama Aurum sahabatnya? Bahkan dirinya belum pernah dibawa kerumah Aldi oleh kekasihnya itu.

Dhila melamun hingga dia tidak menyadari bahwa dirinya sedang ditatap oleh kekasihnya itu. Aldi menggenggam tangan Dhila dan mengusap punggung tangan kanan Dhila dengan lembut menggunakan ibu jarinya.

  "Kejora itu temen Tk aku sama Aurum, dia baru pindah dari Bandung. Dia juga pindah kesekolah kita kok. Tadi aku mau pergi karena harus jemput dia distasiun. Aku disuruh mamah, soalnya dia gak ada yang jemput selain aku sama Aurum" Ucap Aldi menjelaskan, masih tetap menggenggam tangan Dhila

" Sepenting itu? Sampe pacar lo sendiri mau lo tinggal?" Kata Muchfi sinis.

" Gak, buktinya gue tetep disini kan?" Kata Aldi lagi.

"Udah-udah sekarang kita lanjutin makannya, terus pulang. Takut keburu sore. Gue harus nganter nyokap gue penataran soalnya." Kata Sam menengahi.

Mereka pun makan dengan sedikit canggung. Setelah makan Sam mengantar Aldi dan Dhila menuju sekolah, karena motor Aldi masih berada disana.

Aldi mengurangi kecepatan motornya ketika memasuki komplek perumahan tempat tinggal Dhila.

"Aku pulang dulu ya La" Kata Aldi sambil mengacak pelan rambut Dhila.

"Iya" Jawab Dhila singkat.

"Jangan manyun gitu, senyum dong" Ujar Aldi sambil mencubit pipi cubby Dhila.

" Iya, udah sanah. Kamu hati-hati, jangan ngebut-ngebut ya, malem sabtu soalnya. Jalanan pasti rame banget." Kata Dhila perhatian

Perkataan Dhila hanya dibalas acungan jempol oleh Aldi sambil tersenyum. Beberapa saat kemudian Aldi mengendarai motornya keluar dari halaman rumah Dhila.

Dhila menatap punggung Aldi yang mulai menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan. Rasa kecewa dan cemburu membuat perasaannya tak tenang.

🍁🍁🍁

Tbc yooo 😘

Sorry typo bertebaran  😂

Jangan lupa vote and comment 😍

Hani 👸

Al & La [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang