28

1K 66 13
                                    

Dhila menatap pantulan dirinya dicermin besar yang berada di kamarnya. Mini dress selutut berwarna putih tulang dengan motif bunga coklat membalut tubuhnya dengan sempurna. Ditambah dengan rambut panjang sebahunya yang dia biarkan tergerai agar terlihat simple dan sopan.Dia menambahkan aksesoris berupa jepita berbentuk kupu-kupu berwarna putih dikepalanya. Selain berfungsi sebagai hiasan pemanis dirinya, jepitan itu Dhila gunakan untuk merapihkan poninya yang sudah mulai tumbuh panjang. Wajah tembemnya dipoles dengan make up tipis agar tetap natural.

"Cantik" Gumam gadis itu puas menatap dirinya.

Dhila membuka iPhone berwarna rose gold nya itu. Terdapat beberapa pesan dari teman-temannya, tetapi tak satupun pesan dari kekasihnya.

"Jadi jemput gue gak sih? Katanya adiknya ulang tahun" Gadis itu bergumam lagi sembari menulis pesan untuk kekasihnya.

"Kamu jadi jemput aku, Al?"

Tak selang beberapa detik pesan itu dibalas oleh kekasihnya itu.

"Lima menit lagi aku sampe, ini udah masuk perumahan kok." Pesan masuk dari Aldi dibarengi dengan bunyi bip pada iPhone Dhila.

Setelah membaca pesan dari kekasihnya, gadis itu langsung membuka pintu kamar dan berjalan menyusuri tangga rumahnya menuju pintu depan. Saat membuka pintu rumahnya, gadis itu melihat sedan hitam keluaran terbaru milik kekasihnya baru saja berhenti didepan rumahnya. Dhila membuka gerbang rumahnya sesaa setelah dia mengecek kado yang akan dia berikan kepada adik kekasihnya itu. Dhila melihat Aldi turun sambil tersenyum manis kearahnya.

"Your so beautiful, my princess" Ucap laki-laki bertubuh jakung itu sambil membuka pintu mobilnya.

Gadis itu tersenyum senang, selain karena pujian dari Aldi. Dia juga tidak mendapati adanya gangguan disekitar mereka. Aldi melajukan mobilnya membelah keramaian kota Jakarta. Entah mengapa, bagi Dhila mala mini Aldi sepuluh kali lipat lebih tampan dari pada hari biasanya. Cowo itu mengenakan Kemeja lengan panjang berwarna biru dongker dengan lengannya yang ditekuk sampai siku, dan dua kancing teratasnya sengaja tidak dia kancing dia juga memilih celana jeans senada dengan kemeja yang dia pakai, membuat kesan bad boy pada dirinya.

"Mengagumi ketampananku tuan putri?" Tanya Aldi sambil tersenyum.

"Hm, hari ini style kamu beda. Bad boy style saat ulang tahun adikmu tuan?" Dhila balik bertanya, dia juga mengikuti Aldi dengan menambahkan embel-embel 'tuan' di ujung kalimatnya.

"Iya, siapa tau temen-temennya Aldo punya kakak cewe gitu yang cantik kan lumayan. Bisa buat ecengan gitu" Jawab Aldi sambil nyengir dan memasang muka tak berdosa.

"Oke boleh, besok kalo kakak aku ulang tahun, aku juga mau nyari cogan, siapa tau ada yang mau gantiin posisi cowok yang suka tebar pesona yang sekarang statusnya sebagai pacar aku mungkin" Balas Dhila.

"Oke-oke, aku gak akan tebar pesona nanti. Kalo perlu aku ganti baju deh, tapi aku tampil macem anak urakan juga bakal tetep ganteng. Ya kan? Ya kan?" Aldi memainkan kedua alisnya menggoda Dhila.

Gadis itu tidak menjawab karena mobil Aldi sudah berbelok memasuki pekarangan rumahnya. Cowo itu memarkirkan mobilnya digarasi dekat taman yang kini sudah ramai dipenuhi keluarga Aldi dan teman-teman dari adik kekasihnya itu. Dhila keluar dari mobil Aldi setelah cowo itu membukakan pintu untuknya. Kali ini dia merasa gugup karena untuk pertama kalinya akan bertemu dengan beberapa anggota keluarga Aldi secara resmi. Gadis itu menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan untuk membuang rasa gugupnya.

Al & La [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang