Sudah hampir satu minggu, Dhila dan Aldi berangkat bersama menggunakan mobil milik Aldi. Tetapi mereka tidak berangkat berdua saja, melainkan berangkat bertiga. Ya, bersama dengan teman baru yang bernama Kejora. Entah mengapa Dhila merasa terasingkan semenjak Kejora datang.
Jum'at pagi , seperti biasa akan diadakan senam pagi dilapangan belakang SMA Indonesia Bersatu. Tidak seperti pagi biasanya, hari ini Dhila memutuskan untuk berangkat mengandarai motor metik merahnya. Dia tidak mau merasa sakit hati setiap pagi saat berangkat sekolah dan sore hari saat pulang sekolah karena melihat kekasihnya mengendarai mobil dan disampingnya ada seorang gadis yang duduk menemaninya. Sedangkan dia? Jangan ditanya. Dia duduk dibelakang seperti orang asing yang mendengar obrolan kekasihnya dan gadis itu.
Sesampainya diparkiran SMA Indonesia Bersatu, hati Dhila kembali terasa seperti dicubit karena melihat kekasihnya berjalan berdua dengan Kejora dikoridor sekolahnya. Mood nya pagi ini sudah rusak melihat pemandangan itu. Dia cepat-cepat berjalan kekamar mandi dan membasuh mukanya untuk meredam emosinya itu.
Setelah membasuh muka Dhila bergegas menuju kelasnya karena takut terlambat senam pagi, saat dikelas mood nya kembali rusak saat melihat teman-temannya tidak ada didalam kelas, singkat kata mereka meninggalkan Dhila. Dengan geram Dhila berlari menuju lapangan belakang dan melihat teman-temannya sedang bercanda gurau.
"Kok gue ditinggalin?" Tanya Dhila emosi.
"Lah, kita pikir lo gak masuk, soalnya kata Yora tadi pas berangkat kagak bareng sama lo. Ya,kita pikir lo gak berangkat." Jawab Erlin dengan nada tidak bersalah.
"Loh, emang harus banget ya tiap pagi gue bareng sama Kejora? Lagian lo kayak ga biasanya. Kalo gue gak berangkat kan pasti nyokap gue nganterin surat" Dhila mencoba menahan emosinya.
"Biasa aja kali ngomongnya, masih pagi juga. Lagian mereka gatau kali, kalo lo ternyata berangkat" Sindir Kejora.
"DIEM LO ANAK BARU! GAK USAH IKUT CAMPUR!" Dhila mulai kehilangan kontrol emosinya.
"Dhila, lo kenapa sih? Lagi PMS? Oke kita minta maaf gara-gara ninggalin lo, ya" Kata Alma menengahi.
Dhila hanya diam sambil mengedarkan pandangannya untuk menahan emosinya. Hingga suara Pak Usko menyadarkan dirinya dan segera berbaris untuk mulai senam pagi.
Setelah senam pagi, ternyata hari ini free KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Dikarenakan hari Senin depan akan diadakan lomba hari Bahasa. Sehingga setiap kelas diharuskan untuk mengirimkan perwakilan untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh panitia. Beberapa anak memilih untuk tidak mengikuti lomba karena malas dan repot.
"Yang mau ikut lomba baca puisi siapa?" Tanya Fakry pada teman-teman dikelasnya.
"Ikbal aja, dia pernah juara lomba baca puisi tingkat kelurahan" Jawab Sam bercanda.
"Eh, kutil anoa seenaknya aja lo nunjuk gue. Sam aja noh dia kan kalo ngomong kadang ekspresi mukanya keluar" Jawab Ikbal geram
"Gue seriusan ogeb, siapa nih?" Ulang Fakry.
"Udah Aurum aja, biasanya juga dia. Kalo lomba cipta cerpen si Destina tuh" Erlin membuka suaranya.
"Gue sama Destina panitia, jadi gaboleh ikutan. Tau sendiri kalo ketua sama wakil teater bakalan jadi panitia lomba-lomba beginian" Jawab Aurum.
"Yaudah, lomba cipta cerpen gue aja, nanti lomba baca puisinya Yora aja gimana Ra?" Tanya Alma yang berada disamping Dhila.
Dhila diam, bukan kah Alma tau jika dirinya pintar membaca puisi? Tapi kenapa teman sebangkunya itu malah mengajak Kejora?
"Gue sih mau, tapi gue disuruh Aldi bantuin dia, buat bikin laporan kegiatan pake foto-foto gitu" Jawab Kejora
"Yah, kok gitu? Yaudah deh." Alma terdengar kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Al & La [Completed]
Подростковая литература#1 wattpadindo [21-06-2018] Cinta adalah tentang menerima dan membebaskan bukan menuntut dan mengekang Cinta bukan seberapa sering kamu bilang "aku cinta kamu" ke aku,, tapi seberapa banyak kamu bilang "aku cinta dia(aku)" ke orang lain-Dhila Membuk...