1

2.9K 183 15
                                    

[Malam yang tenang, langit berkilauan. Terdengar siulan jangkrik. Selalu memiliki mimpi yang tak nyata. Meskipun itu dalam mimpi, aku peringatkan diriku sendiri. Jangan percaya itu, aku masih begitu kecil]

Disebuah mansion yang megah, tampak seorang wanita menggunakan gaun se-lutut berjalan dengan anggun.

[Bangun setiap pagi. Mengenakan gaun cantik, berjalan di lorong istana. Aroma bunga yang wangi  mampu menghapuskan kemuraman. Suara musik yang merdu membangunkan pikiran yang terlelap. Perhatian pelayan yang tidak terbatas. Kebaikan orang-orang yang lebih tua tak ada habisnya. 

Ini pasti mimpi setiap gadis untuk menjadi tuan putri. Kenyatannya... Bagiku... Ini juga sebuah mimpi,,, sebuah mimpi buruk...]

***

Dua hari yang lalu

Ibu menghentikan Kim So Hyun yang ingin menggantikan pekerjaan paruh waktunya. Biarkan dia saja yang mengerjakan pekerjaan itu. So Hyun menolak, ibunya bukan Sun Gokong yang bisa bekerja rodi seperti itu.

"Lihat dirimu, kau sampai keluar dari sekolah. Apa bagusnya melakukan kerja sampingan?" Keluh Ibu.

So Hyun masih sibuk mencari sesuatu dari balik pakaian yang berantakan. Dia akan mengesampingkan pendidikannya untuk sekarang, lebih baik fokus mencari uang dulu.

"Jika aku tak peduli, kau akan kelelahan. Masalah akademi nanti-nanti saja. Mari fokus dapatkan uang. Ok bu?"

 Ibu heran dengan So Hyun yang terus mencari-cari sesuatu, apa yang tengah ia cari?

"Liontinku."

Sebelum pergi, Ibu menyarankan supaya mereka bisa meminjam uang dari keluarga lain. So Hyun langsung menolak saran ibu. So Hyun bergegas pergi untuk mengantarkan susu. Menggunakan wig ala-ala sejenisnya dengan dandanan yang sedikit berantakan, entah style dia berkiblat kemana.

***

Dalam perjalanan, So Hyun melihat seorang anak laki-laki tengah merebut es krim seorang anak perempuan. So Hyun langsung berhenti didekat mereka dan memperingatkan anak nakal tadi. Anak itu pun pergi dengan kesalnya karena So Hyun ikut campur. So Hyun menasehati si anak perempuan supaya belajar kungfu darinya.

Tetangga sebelah melihat ada So Hyun, dia langsung mendampratnya supaya segera membayar tagihan air dan listrik. So Hyun kontan tancap gas, tidak mau mendapatkan omelan dari ibu-ibu galak.

Selain ibu-ibu penagih hutang itu, So Hyun juga punya musuh yang lain yaitu Anglea dan bala-balanya. Gadis sok modis berjalan menghampiri So Hyun dengan tampang menyebalkan. Ia menyilangkan tangan didepan dada seolah menantang. So Hyun mau cari aman, dia pun meminta mereka supaya tidak menghalangi jalannya.

"Kalau kau mau keluar dari salon rambut ini, maka aku akan memberimu jalan." Ucap Si Bos Anglea.

So Hyun memutar matanya dengan malas, "Itu bukan milikmu maupun milikku."

Si Bos semakin kesal dengan sikap keras kepala So Hyun. Tapi sayangnya tiba-tiba datanglah seorang karakter lain dengan gaya rambut mirip So Hyun, Jimin. Si Bos kontan takut dengan kedatangannya dan reflek melipir ke pinggir jalan.

Jimin menyuruh So Hyununtuk pergi saja. So Hyun senang menerima batuannya, dia janji akan memberikan sebotol susu untuknya.

Si Bos Anglea marah pada So Hyun, "kenapa kau terus saja membela So Hyun?"

Jimin malah mengomeli Si Bos, dia kan sudah bilang untuk tidak cari masalah dengan So Hyun.

***

Master Devil!? My LOVE? [END]Where stories live. Discover now