17

476 57 7
                                    

Part 17

Pasca percakapanya dengan Nyonya Kim, So Hyun merenung di depan tembok tempat biasanya dia corat-coret.

Dia lalu mengambil kapur dan menulis, "Akankah aku menjadi bayangan orang lain. Akankah orang itu (Taehyung) terus hidup dalam mimpinya? Apakah yang dia sukai adalah bayangan, ataukah orang itu?"

Saat dia hendak pergi, dia mendengar perdebatan antara Jimin dan seorang wanita yang terang-terangan menyatakan cintanya. "Aku tak peduli biarpun aku tahu kalau Jimin lebih menyukai So Hyun, lagipula So Hyun kan tidak menyukainya. Aku tetap akan menyukaimu!"

Jimin bersikeras menolaknya, "Aku yakin kegigihanku pasti akan berbuah sukses."

"Baiklah. Kalau begitu mulai hari ini, itulah motoku. Jimin, kita lihat saja siapa yang akan menang pada akhirnya."

So Hyun terkejut mendengarnya, pertama kalinya dia tahu tentang perasaan Jimin kepadanya. "Begitu banyak hal yang terjadi selama ini. Perasaan semua orang dalam kesusahan."

Dia akhirnya kembali ke tembok untuk menghapus tulisannya tadi dan menggantinya, "Semua orang memiliki luka dalam hati mereka."

"Mungkin, aku tidak pernah benar-benar memahami kalian."

***

Sejak saat itu, So Hyun jadi tidak bisa konsen pada apapun, bahkan saat dia seharusnya membantu Mary mengobati pasien. Disuruh ambil suntikan malah ambil gunting.

Mary jelas langsung ngomel-ngomel, "Ada apa dengan So Hyun hari ini? Apa ada seseorang yang membuatmu marah?"

"Tidak ada."

"Kalau begitu, apa ini masalah pacaran?"

"Guru Ma, jangan asal tebak."

"Katakan, ada apa?"

So Hyun bertanya-tanya, "Bagaimana sebenarnya rasanya menyukai seseorang? Kenapa ada beberapa orang yang rela berubah demi orang yang mereka sukai?"

Mary heran mendengarnya, "Jangan bilang kalau So Hyun belum pernah menyukai seseorang sebelumnya?"

"Apa menyukai orang tuaku sendiri, bisa dihitung?"

"Tentu saja tidak! Sekali kau menyukai seseorang maka hatimu akan terisi oleh orang itu."

"Bagaimana jika orang yang kita sukai mencampakkan kita dan pergi?"

"Bukankah itu adalah sebuah kejutan yang biasanya sulit diterima orang?" Tentu saja... sama seperti saat Mary kuliah medis di Jepang. Pfft!

Ujung-ujungnya dia malah mengulang cerita yang pernah dia ceritakan pada So Hyun tentang seorang cowok Jepang yang pemalu dan naksir dia, lalu pria itu menyatakan cinta kepadanya, lalu dia tolak lalu pria itu bertemu wanita lain yang mirip dengannya walaupun wanita itu sebenarnya cuma sedikiiiiit lebih baik dari dia, lalu kemudian pria dan wanita itu hidup bahagia selama-lamanya.

So Hyun tentu saja sudah hafal dengan cerita itu, tapi Mary terus ngotot menceritakannya kembali sampai-sampai So Hyun jadi sulit percaya apakah kisah itu benar adanya atau tidak.

"Apakah itu cerita yang benar adanya? Aku tidak yakin bahwa.." ucap So Hyun terpotong oleh omongan Mary selanjutnya.

"Terserah So Hyun mau percaya atau tidak. Intinya, cinta bisa membuat seseorang jadi gila dan tidak jujur." Potong Mary

"Sekali kau jatuh cinta pada seseorang, mungkin lebih baik kau mati saja. Jangan sedih hanya karena kesedihan sesaat. Ada banyak pria hebat di luar sana." Lanjutnya.

"Guru, aku tidak sedang menjalin hubungan."

Tiba-tiba Ji Woo memanggil So Hyun, "So Hyun, sini! Ada yang mau aku katakan, cepat turun."

Master Devil!? My LOVE? [END]Where stories live. Discover now