(20/12/18) Special 300 pengikut😘😘
Terima kasih semua yang sudah follow😊😊---------
Patah hati mengetahui dia dan So Hyun ternyata saudara sepupu, Jungkook melampiaskan kesedihannya dengan nyanyi-nyanyi dengan suara merdunya.
Saking merdunya, telinganya Ji Woo sampai sakit mendengarnya.🤣🤣
Tidak tahan lagi, Ji Woo langsung merebut mic-nya dan menyeretnya keluar ke arena permainan.
"Jungkook lampiaskan saja frustasimu di tempat ini." Saran Ji Woo
Jungkook ingat tempat ini. Ini adalah tempat dia pertama kali bertemu dengan So Hyun dulu. Kenangan itu terlalu menyakitkan hingga dia ingin pergi saja. Tapi Ji Woo bersikeras menahannya.
"Kau harus bangkit dari tempat kau jatuh. Jeon Jungkook, kau pasti bisa."
Jungkook akhirnya mengalah dan bersedia menuruti apapun yang ingin Ji Woo mainkan. Ji Woo pun langsung menyeretnya ke arena lempar bola basket dan pura-pura mengajari Jungkook seolah Jungkook belum pernah memainkan permainan itu.
Dia asal melempar bolanya, tapi bolanya malah mental mengenai kepalanya. Dia mencobanya dan lagi-lagi kepalanya kena bola. Tapi Ji Woo ngotot mau terus main dan terus melempar asal-asalan dengan kesal.
Jungkook sampai heran sendiri. "Ji Woo kemari kan untuk menemaniku, tapi kenapa malah kau yang main bola."
"Aku benci bola itu!"
Jungkook dengan mudahnya melempar bola dan memasukkannya ke ring dengan tepat sasaran.
"Apa itu bisa melampiaskan kemarahan Ji Woo?" Tanya Jungkook
"Iya."
"Apa Ji Woo masih marah?" Iya. Jungkook pun makin semangat memainkan bolanya.
Lama kelamaan mereka pun mulai menikmati suasana dan bersama-sama memainkan semua permainan yang ada di sana. Jungkook bahkan unjuk kebolehan main drum dan membuat Ji Woo semakin kagum padanya.
Setelah itu, mereka berjalan pulang bersama sambil makan es krim. Ji Woo sungguh tak menyangka kalau Jungkook pintar main drum.
"Woah.. kau jago sekali main drumnya"
"Tentu, Aku diam-diam belajar main drum selama beberapa tahun tanpa sepengetahuan ayah."
"Kenapa kau mempelajarinya diam-diam?"
"Ayahku ingin aku belajar ekonomi. Seorang putra harus mewarisi bisnis orang tuanya. Sejak aku kecil, ayah selalu mencegahku berpartisipasi dengan segala hal yang tidak berhubungan dengan bisnis."
"Kasihan sekali kau."
Jungkook sebenarnya memiliki sebuah impian.
"Hmm.. sebenarnya aku ingin membuat sebuah band setelah aku pensiun nanti. Aku tidak mau hidup sebagai orang tua di rumah saja. Kalau aku tua nanti, aku akan ke panti jompo dan membuat konser di sana."
"Saat kau tua nanti, kau bahkan tidak akan sanggup memegang stick drum dan kau masih ingin membuat konser? Jeon Jungkook, buat saja sebuah band sekarang. Aku akan mendukungmu."
***
Saat So Hyun tiba di rumah, dia malah mendapati rumah dalam keadaan gelap gulita. Dia memanggil-manggil Tae Hyung, tapi tak ada jawaban.
Tapi tiba-tiba dari belakangnya, Tae Hyung muncul dengan membawa kue sambil bernyanyi. "Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun... So Hyun, selamat ulang tahun."
Dia lalu membawa So Hyun duduk di sofa dan menyuruhnya make a wish. So Hyun berdoa dengan cepat lalu beranjak bangkit untuk menyalakan lampu.
Tapi Tae Hyung menariknya kembali untuk memperlihatkan hadiahnya, sebuah lampu yang bentuknya lucu.
YOU ARE READING
Master Devil!? My LOVE? [END]
Teen FictionDrama ini bermula menceritakan tentang seorang gadis bernama Kim So Hyun yang kehilangan ibunya. Saat ini Dia diasuh oleh keluarga kaya dan sekarang Dia mendapatkan izin untuk masuk ke sekolah bergensi dimana So Hyun bertemu dengan seorang pria yang...