18

456 64 6
                                    


Part 18

Melihat teman-teman nya malah malas-malasan, So Hyun berusaha menyemangati mereka untuk berusaha keras demi kompetisi matematika yang akan datang dan menjunjung kehormatan kelas B mereka.

Tapi semua orang mengacuhkannya. Lynn bahkan pesimis. "Kita tidak akan bisa. So Hyun juga tahu sendiri seperti apa kemampuan kita kan, seberapa keras pun kita berusaha, tetap saja tidak akan berubah. Jangan memaksa mereka lah. Lagipula mereka tidak mau bertaruh dengan Gurumereka Ma."

Hanya Ji Woo yang membela So Hyun. "So Hyun bertaruh dengan Guru Ma kan demi kebaikan kita juga. So Hyun juga pasti tahu kalau menjadi juara satu itu sulit, tapi kita kan sudah sampai sejauh ini. Jadi kita harus bekerja keras."

"Aku percaya pada kalian. Jadi kalian juga harus percaya pada diri kalian sendiri. Jadi, apa kalian percaya diri?"

"Tidak~~~" Jawab mereka serempak. So Hyun cuma bisa mendesah menahan kesal.

Pulang sekolah, So Hyun tidak dijemput seperti biasanya dan pulang bareng Ji Woo.

Soalnya Han Tua sedang pergi mengantarkan Taehyung ke sebuah pameran astronomi. Kakak Ji Hyo sebenarnya mau mengirim mobil lain untuk menjemputnya, tapi dia tolak.

Melihat So Hyun masih saja murung gara-gara teman-teman mereka tadi, Ji Woo berusaha menyemangatinya. "Jangan merasa stres sendiri, anak-anak mungkin tidak terbiasa."

***

Mereka bertemu Jimin di tengah jalan. Dia mau main games dan mengajak mereka, tapi So Hyun menolak, dia sedang tidak mood.
"Ayo!!" Bujuk Ji Woo dan Jimin sambil menarik-narik tangan So Hyun.

"Aku tidak mood!"

Sebodo amat, mereka langsung menyeret So Hyun ke arena permainan.

Tapi walaupun So Hyun berusaha mengalihkan pikirannya dengan ikut bermain games, tetap saja dia masih kesal.

Jimin penasaran "Kamu kenapa, apa kamu dibully Keluarga Kim?"

"Tidak, ini masalah teman-teman kelasku. Aku tidak tahu harus bagaimana untuk membuat mereka mau belajar bersamaku."

Jimin menasehatinya untuk pakai kekuatan fisik saja kalau memang perlu. "Jika kamu tidak bisa membujuk, maka pakai saja cara paksa. Apa yang tidak bisa So Hyun lakukan, tunjukkan sisi agung dan terhormatmu."

.
.

Di tempat yang sama, ada seorang pemuda yang sedang jadi pusat perhatian banyak orang.  Ji Woo pun ikut menonton dari belakang. Tapi tiba-tiba ada pencuri yang lewat cukup dekat dengannya.

Ji Woo merasa aneh saat pria itu merogoh tasnya dan sontak berteriak, "Pencuri! Pencuri!"

Si pemuda mendengar teriakannya. Sontak dia menyudahi permainannya dan melompat mengejar si pencuri.

Jadilah mereka bertiga kejar-kejaran dengan efek slow motion lebay😂. So Hyun melihat mereka dan langsung ikut mengejar mereka.

Pemuda itu berhasil mengejar si pencuri di luar dan langsung meringkusnya dengan mudah. Setelah mendapatkan ponselnya Ji Woo, dia menyerahkan si pencuri ke satpam dan mengembalikan ponselnya Ji Woo.

Bukannya menerimanya, Ji Woo malah mesam-mesem malu-malu. Pemuda itu jadi kesal dengan reaksi Ji Woo.

So Hyun baru tiba di luar saat pemuda itu ngomel-ngomel pada Ji Woo dan langsung salah paham, mengira pemuda itu sedang membuli Ji Woo. Dia bahkan langsung emosi menendangi pemuda itu.

Ji Woo langsung lebay memanggil pemuda itu sebagai 'Pangeran'. Tapi pemuda itu mengacuhkannya saking kesalnya pada So Hyun. Dia mengenali seragam sekolah Seoul High School yang dipakai So Hyun.

Master Devil!? My LOVE? [END]Where stories live. Discover now