AFFAIR WITH BROTHER IN LAW

4

JIKA TIDAK SUKA DENGAN CERITA INI BOLEH ANGKAT KAKI DARI LAPAK SAYA, DARIPADA HARUS MENINGGALKAN KRITIKAN PEDAS MEMBUAT MOOD MENULIS SAYA JELEK.
JIKA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN JALAN CERITA YANG SAYA BUAT SILAHKAN TULIS SENDIRI CERITA YANG KALIAN MAU.

HAPPY READING :)

Peter orlando

Aku mematikan sambungan telepon dan bersiap menuju ruangan meeting disana sudah banyak orang yang menunggu. setelah sekretarisku datang membawakan file file yang kubutuhkan,aku mulai mempersentasikannya didepan rekan kerja kali ini aku membahas tentang rencana pembangunan sebuah pusat perbelanjaan yang akan dibangun di sebuah tanah kosong dipinggir kota.semua orang menatap kagum atas hasil pemaparan yang kulakukan dan kerja sama pun disetujui antar pihak Asgaf dan perusahaan ku.

Meeting pagi ini berjalan lancar tanpa kendala,waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang.Akhirnya aku bisa pulang karena aku sudah merindukannya.Aku bergegas menaikki mobil ku yang terparkir dilobby dengan kecepatan sedang membawa mobil ku menuju rumah Andriani.dari perusahaan Asgaf lalu lintas terlihat sedikit padat dengan sabar aku menunggu dan tidak ingin terburu-buru satu jam lebih menempuh perjalanan aku tiba di rumah Andriani dan langsung memberhentikan mobilku diperkarangan rumahnya.
Aku masuk kedalam rumah dan mendudukan diriku disofa dan memanggil nama andriani tetapi tidak dijawab.lalu dari atas tangga turunlah seorang wanita yang memakai lingerie hitam yang sangat sexy memperlihatkan tubuh indahnya.untung saja pintu ini sudah kututup terlebih dahulu sehingga tidak ada siapapun yang akan melihat andriani dengan pakaian seperti ini.

"kau mencoba menggoda ku sayang"aku menunjukkan smirk ku padanya

"kau menikmatinya bukan"andriani tersenyum menggoda dengan mendekatiku dan dia duduk dipangkuanku sambil menggerakkan bokongnya membuat milikku semakin sesak aku mengerang saat dia mencoba menggoda milikku, tidak tahan dengan perbuatannya aku langsung membawanya berdiri memberikan ciuman, melumat bibirnya dengan lahap mengiringnya kesudut dinding dari bibir aku menuju leher jenjangnya lalu perut hingga kebawah andriani begerak gelisah dan terus mendesah karena ulahku.

Aku menggendong andriani menuju kamar tanpa melepas ciuman kami dan saat tiba dikamar aku langsung menjatuhkan tubuhnya ditempat tidur melepas semua pakaian yang masih ia pakai. bibirku melumat dada nya serta meremasnya dengan satu tanganku yang lain.
andriani hanya bisa memejamkan matanya dan mendesah.tidak ingin menunggu lama kami segera melakukan penyatuan dan melakukannya hingga kami sama sama mendapatkan puncak kepuasan bersama.
Aku memeluk tubuh andriani yang masih polos dan menyuruhnya tidur dalam pelukanku.