10

14.1K 214 6
                                    

Andriani masuk kedalam rumahnya dan menuju kamarnya yang ada dilantai atas
Setibanya dikamar andriani langsung merebahkan tubuhnya ditempat tidur super lembut miliknya
"siap tidak siap aku harus melakukannya"andriani menghebuskan nafas panhang lalu perlahan memejam kan matanya

mentari pagi telah terbit dari tempatnya, wanita yang masih tertidur itu mulai bergerak gelisah mengerjapkan matanya,tangan nya meraba raba meja nakas untuk mematikan alarm yang sedari tadi terus berdering

"astaga aku kesiangan"wanita itu bangun terburu buru saat melirik jam dibakernya sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.
Ia pun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah mandi ia menuju walk in closet untuk memakai pakaiannya hari ini.
Wanita itu menata rambutnya dengan cara diikat seperti ekor kuda sehingga membuatnya seperti anak muda.
Selesai dengan dirinya andriani pergi kebawah untuk melakukan sarapan pagi tentunya.

"selamat pagi"sapa seorang pria dari arah ruang makan

"kenapa kau bisa masuk kemari"tanya andriani bingun sambil menuruni tangga

"andriana yang memintaku untuk kesini"jawab pria itu

"ayo makanlah aku sudah memasakannya untuk mu"ajak pria itu pada andriani ia pun menurutinya dan ikut makan bersama di meja makan

"terima kasih"ucap andriani padanya
Mereka berdua pun sarapan bersama dimeja makan saling diam tanpa ada nya obrolan ringan entah karena apa andriani pagi ini makan jauh lebih banyak dibanding biasanya.
Rio yang melihatnya pun hanya memakluminya mungkin karena sejak dirumah sakit ia jadi jarang makan.
Setelah makan andriani membersihkan piring piring kotor yang ada dimeja makan kemudian mencucinya dengan rapih.
"ayo kita kerumah sakit"ajak andriani selesai mencuci piring

"tidak perlu disana sudah ada andriana yang menjaganya"jawab rio

"bukankah kakak harus mengurusi kantor"tanya andriani

"aku sudah menyuruh temannya peter untuk membantu menjaga perusahaannya"rio duduk di ruang tamu sambil menghidupkan televisi

Andriani hanya diam mendengar jawaban dari rio otomatis saat ini juga ia sudah tidak bisa bertemu kembali dengan peter ia pun memilih untuk pergi kekamarnya
"kau mau kemana ?"tanya rio saat andriani menaikki tangga tapi andriani memilih diam dan tetap melanjutkan langkah kakinya.Andriani masuk kadalam kamar yang terasa sepi saat ini biasanya ia selalu bersama peter tetapi kamar itu kosong tak ada lagi pria yang selalu memanjakannya, selalu memberikannya kecupan selamat pagi.tak terasa matanya mengeluarkan air matanya saat melihat foto pernikahan kakaknya dengan orang yang ia cintai
Andriani duduk ditepi ranjang milik kakaknya serta suaminya
"cepatlah kembali aku merindukan mu"ucap andriani mengusap foto peter.

Andriani berdiri dari duduknya dan merapikan kembali dimana foto itu diambil lalu ia keluar kembali untuk menemui rio dibawah
"rio temani aku jalan jalan"tanya andriani yang sudah berdiri didepannya

"baiklah"rio pun mematikan televisi dan beranjak dari duduknya menuju mobil
Andriani mengikuti langkah rio dari belakang

"terima kasih"andriani masuk kedalam mobil dan duduk disebelah rio.

Rio melajukan mobilnya menuju tempat yang ingin andriani kunjungi.
Dilain tempat andriana masih dengan setia menunggu suaminya membuka mata.andriana selalu menggenggam tangan peter terkadang memberikannya kecupan agar ia merasakan keberadaan istrinya
"hooekk..."andriana menutup mulutnya dengan tangan saat dirinya merasakan mual dari perutnya ia pun pergi kekamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.

"kita akan cari makan ya sayang"andriana mengusap perutnya yang masih rata.
Andriana keluar dari kamar peter untuk pergi kekantin mencari makanan sesuatu.
Ia membeli beberapa roti dan juga makanan ringan untuk dirinya nanti.
Andriana membayar belajaannya kekasir dan setelah itu kembali lagi kedalam kamar peter.
Peter masih belum menunjukkan tanda tanda jika ia akan sadar.andriana duduk disofa dan memakan beberapa makanan yang baru saja dia beli tadi
"permisi..."dua orang pria tiba masuk kedalam kamar peter membuat andriana menghentikan acara makannya

AFFAIR WITH BROTHER IN LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang