HALO EPRIBADEH!
Ada yang kangen aku gak?
Ada yang nungguin aku gak?
Ada yang cinta sama aku gak?Ngarep sekali-sekali gapapa lah ya:v oh ya maafin baru update extra part, bikos akhir-akhir ini di sibukin sama tugas sekolah:(
Btw, ini extra part rada gaje. Abisnya ai bingung mau bikin kek gimana tapi gapapa lah ya, semoga kalian terhibur meskipun dengan ketidaknyambungan ini wkwk.
***
RINTIK HUJAN yang membasahi alam semesta tak membuat langkah seorang wanita cantik berjaket merah berhenti. Derap langkahnya masih terdengar diiringi percikan air yang membasahi seluruh tubuhnya.
Hanindya Ashilla Pramudi, gadis belia yang kini bermetamorfosa menjadi seorang wanita yang dikagumi banyak pria. Kecantikan alamiah yang bisa membuat siapapun lumpuh dibuatnya.
Hanin berjalan menelusuri jalanan kota yang terlihat lengang. Ia baru saja menyelesaikan kelasnya hari ini. Terukir senyuman khas ketika seseorang tiba-tiba memayunginya dengan sebuah jaket. Ditatapnya Fahqi yang kini juga basah kuyup dan balas menatapnya lembut.
"Dingin ya?" Tanyanya lembut.
Hanin mengangguk.
Gadis itu terkejut ketika Fahqi tiba-tiba memeluknya erat. "Maaf ya, tadi masih ada kelas. "
Sebuah senyuman mengembang di wajah gadis itu. Ia berbalik dan langsung berhadapan dengan mata elang Fahqi yang menatapnya sendu. "Beliin es krim ya?" Rajuknya.
Fahqi mendengus. "Besok. Sekarang pulang, istirahat. " Tegasnya membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal. "Ayo!" Fahqi mencoba menarik lengan Hanin, namun gadis itu masih bergeming.
"Gak mau pulang kalo gak dibeliin es krim, "
Pemuda tampan itu cengo dibuatnya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan kekasihnya ini? Mengapa semakin lama semakin kekanakan?
"Astatang, lo demam ya?" Fahqi menempelkan punggung tangannya ke dahi Hanin. "Pantes, otak lo aja panas gini. "
"Pokoknya beliin gue es krim!"
"Astoge! Lo kesurupan bocah tuyul, Nin?" Fahqi menepuk jidatnya. "Naha kabogoh kuring jadi boboloneun kieu gustiii. "
(Kenapa pacar gue jadi kekanakan gini, ya Tuhan)
"Ish! Kalo gak mau beliin, lo gue end!" Hanin memberikan tatapan peringatan.
Seketika Fahqi sujud minta ampun ditengah derasnya hujan. "Ampun mak, jangan elah. Yaudah, besok gue beliin lo es krim se-truk!"
Keesokan harinya Fahqi benar-benar menyesal telah mengucapkan janji kampret itu. Ia harus menepatinya, kalau tidak ibu negara akan mengamuk dan mencopot jabatannya sebagai 'Kekasih dari Wonder Woman'.
Itulah sebutan yang diberikan Hanin untuknya. Entah sejak kapan gadis itu menyukai tokoh Wonder Woman.
"Mana es krim se-truknya?" Hanin menagihnya.
Fahqi hanya cengengesan dan menunjukan sesuatu dari balik punggungnya. Sebuah kotak es krim berbentuk mobil truk yang bertuliskan 'Es krim se-truk untuk Wonder Woman-nya gue'.
Seketika sebuah flat shoes berwarna pink peach melayang ke kepala Fahqi.
"FAHQI! BANGSAT YA LO!"
***
Riuh piuh aula kampus yang dipenuhi mahasiswa/i mengusik ketenangan seorang gadis yang sedang bersandar di bahu seorang pemuda. Hanin, gadis itu menutup kedua telinganya dengan mata memejam. Mencoba meredam suara orang-orang yang menguar di udara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Three Bad Boys
Novela Juvenil(BELUM DI REVISI, MAAF JIKA MASIH BANYAK KESALAHAN) Mungkin cerita ini gak sebagus Dear Nathan, gak sekeren My Ice Girl, gak semenarik Mariposa, gak semenakjubkan MeloDylan, gak se-amazing SIN, gak sebaik Darka, gak se-wow Artha, dan gak se-booming...