"Eunghhh ......"
"Ouhhh yeahh ......."
Work, work, work
Work, work, work
You see me I be
Work, work, work
Work, work, work
You see me
Do me dirt, dirt, dirt
Dirt, dirt, dirt
For some of that"Sial!" Mingyu meraih ponselnya, "iya halohh"
"Ming .... elo ngapa ngos-ngosan?"
"Lagi olahraga"
"Masih lama?"
"Bentar liat durasinya .... 5 menit lagi kayaknya"
"Durasi? Elah, bodo amat. Temenin gue belanja, bisa?"
"Bisa sayang. Tapi gue menyelesaikan tugas negara dulu ya?"
"Huh? Elo olahraga apa selesein tugas negara sih?"
"Nanti kalo kita udah sah, gue jelasin. Gue tutup dulu yaaa, i love you"
♣
Setelah sambungan itu terputus Wonwoo cuma bisa natap layarnya dengan raut kebingungan. Emang Mingyu itu enggak pernah waras, tapi ini udah kelewat edan namanya.
Ya, tadi cara ngomong Mingyu aja ngelantur gitu
Hmmm
Bodo amatlah ya. Cinta itu kan buta. Wonwoo udah keburu sayang. Jadi, kalo emang Mingyu begitu adanya, dinikmati saja. Enggak apa-apa.
Akhirnya Wonwoo beranjak buat mandi dulu. Tadi Mingyu udah setuju buat nemenin dia belanja. Walau sebenarnya Wonwoo enggak tau mau belanja apa. Pengen pergi ke mall aja gitu.
Tadinya rencana ngajak Ten, tapi malah di jawab;
"Enggak ada majikan yang nemenin babunya"
Kan Wonwoo males jadinya. merasa terhina dia. Soalnya emang akhir-akhir ini dia lagi jadi objek buli Ten sama Soonyoung gara-gara dirinya yang mulai bucin dan tengah belajar menjadi uke yang baik.
Saya uke amatiran. mohon maklum - jww
Seiring kalian yang sibuk baca narasi enggak penting di atas. Ternyata Wonwoo udah kelar mandinya. Anggap aja udah 15 menit berlalu.
Terus dia pilih baju yang bikin dia tetap keliatan ganteng. Iya, Wonwoo emang enggak mau tersaingi oleh Mingyu. Padahal dalam hati jerit-jerit setiap liat Mingyu.
Enggak ada yang bisa paham pemikiran Wonwoo.
Akhirnya, setelah menghabiskan 10 menit cuma buat menatap, merenungi dan berdiskusi dengan otaknya sendiri. Wonwoo memilih mengenakan celana jeans hitam serta coat panjang berwarna abu. Kaos putih sederhana sebagai dalamannya.
Ganteng? udah.
Wangi? udah.
Dijemput? belum.
lama emang. Wonwoo curiga Mingyu lagi make up-an. hhhh
Tepat saat itu sebuah pesan masuk dari Mingyu yang memberitau bahwa dirinya lagi di perjalanan buat menjemput Wonwoo. Wonwoo pun menghela nafas panjang, lega aja gitu. Kegabutannya pun kini akan berakhir.
Dia pun siap-siapin barang yang di bawa. Ponsel, power bank, lalu ....
Saat mau mengambil dompet Wonwoo ragu. Apa enggak usah di bawa ya biar di traktir semuanya. Wonwoo mulai senyum licik.
Tapi, iman Wonwoo itu kuat. Soalnya sering vcs (video call soleh) sama Ten. Jadi, dia memutuskan untuk membawa dompetnya itu.
♣
"Elo mau belanja apa sih?" Mingyu meraih tangan Wonwoo lalu menautkan jari-jari mereka. Keduanya sedang berjalan santai tanpa tujuan sambil menoleh melihat setiap toko yang ada di mall itu. Siapa tau ada yang menarik si uke.
"Elo kalo enggak ikhlas nemenin balik aja sono!"
"Jangan galak Won. Enggak enak. Nanti orang mikir pasutri baru kayak kita udah ada prahara. kan enggak enak"
Wonwoo memutar matanya malas, "yeu suami istri pala lo tiang, suami-suami dong"
"Pala lo peyang, won. Oh iya, suami-suami. Berarti udah sah ya kita"
"Ya mau-mau gue lah. Kan elo udah mirip tiang. Dan kita belum sah, gue cuma benerin doang ucapan elo"
Iyain aja dulu. Mingyu orangnya sabar, siapa tau menghasilkan kenikmatan tak terduga di ujung cerita
Hmm( ͡° ͜ʖ ͡°) - kmg
"Masuk ke sana yuk Ming"
"Kurang sempit Won"
"Huh?"
Mingyu cuma bisa hehehehehehehe sampe giginya kering. Wonwoo yang enggak ngerti itu langsung beranjak gitu aja. Melepas tautan tangan mereka dan masuk ke dalam toko pernak-pernik serta souvenir itu.
"Woah ....."
"Woah!!"
"Waw ....."
"Wa--- "
"Lalat masuk mulut elo ntar Won"
"Apa sih!"
"Ya elo waw waw mulu. Baru juga liat boneka kucinglah, undanganlah, doodle-lah, gimana kalo liat punya gue"
"Kotor mulu elo punya otak"
Wonwoo langsung ninggalin Mingyu di deretan rak cangkir-cangkir bergambar itu. Mingyu cuma ketawa aja liat muka sebel Wonwoo. Lucu dan menggemaskan bikin makin sayang. Setelah berhenti tertawa, Mingyu menatap deretan cangkir itu. Dia mendadak menjadi tertarik. Dilihatnya satu per satu benda tersebut sampai akhirnya dia tersenyum hampir tertawa. Diraihnya sepasang cangkir yang terlihat berpelukan itu. Salah satu cangkirnya terlihat memiliki wajah tersenyum yang terkesan jahil sedangkan yang satunya memiliki raut yang jutek.
Kok mirip .... - kmg
"Mbak, tolong yang ini ya? Ada stok yang masih baru?"
"Ada. Tunggu sebentar ya"
Wonwoo yang mendengar dari kejauhan jadi penasaran. Dia pun dengam cepat menghampiri Mingyu.
"Elo beli apaan?"
"Souvenir kecil-kecilan. Ntar kalo resepsi baru pesen yang banyak"
"Ngomong apaan sih"
Mingyu tersenyum terus merapikan poni Wonwoo yang terlihat sedikit berantakan, "elo habis ngapain sih rambut sampe kayak gini"
"Itu tadi ada puzzle kucing. Terus gue cari semua gambarnya yang lucu, malah makin bingung pilih yang mana. Tempat raknya tinggi banget lagi"
"Terus udah dipilih?"
"Enggak" Wonwoo mengerucutkan bibirnya. Buat mingyu bertanya dalam hati,
Biar kenapaaa woey! gue lemah ni - kmg
Nikmat mana lagi yang berani kau dustakan wahai umat manusia - lisa
"Kalo enggak ada yang mau elo beli, yaudah kita ke kasir. Gue mau bayar barang gue tadi"
Wonwoo menahan tangan Mingyu lalu memberi tatapan memelas yang aduhai, "bantuin milih. Gue udah terlanjur gemes"
"Won, gue juga udah berapa kali terlanjur gemes tapi enggak bisa ngapa-ngapain"
Wonwoo cuma diam. Lagi, dia bingung.
♣
Makin tidak jelas
Semakin membosankan
Semakin lelah:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Instalove | meanie✔
Fanfiction#48 in fanfiction [05062018] berawal dari tekan "love" di instagram tanpa sengaja