story,- bagian 33 | terlalu terlambat atau tidak

4.2K 841 193
                                    

Langit berwarna jingga menemani kegiatan keluarga Kim yang bersiap untuk mengirim putri kesayangannya menjadi trainee.

Udah sebulan berlalu, maka ini saatnya Jennie menjalani pilihannya. Siap diam di asrama, berlatih membentuk talentanya dan kalau memang rejeki akan di permudah untuk debut.

"Dek, mau jalan kapan?" Tanya mama Kim pada Jennie yang berdiri di teras rumah.

"Bentar ma"

"Kamu nunggu siapa?"

Kak Won dateng kan:( - kjn

Mama Kim memilih untuk tidak bertanya kembali. Dia pun memutar badan untuk menghampiri suaminya yang tengah memanaskan mesin mobil.

"Loh Jen, elo belum masuk mobil?"

"Ngapa?" Jennie mendelik "elo mau cepet-cepet pisah sama gue 'kan"

"Tau aja" Mingyu ketawa lalu mengusak surai panjang milik Jennie

"Gue tau ketawa elo kosong kak" perempuan itu melepas tangannya yang sedari tadi memegang koper dan menatap serius Mingyu "kalo elo sayang, harusnya dipertahanin. Bodo amat sebesar apa kesalahan elo kak"

"Jen, gue cari dia cuma mau minta maaf. Kalo soal minta balik lagi, gue enggak pantes"

"Kalo tau gitu mending gue enggak ikhlasin Kak Won buat elo tau gak"

Sebelum si kakak mulai menimpali dengan kata-kata penuh rasa bersalahnya, Jennie sudah teralihkan karena suara kaki seseorang yang mulai memasuki pekarangan rumahnya. Seulas senyuman terpatri pada wajahnya.

"Kak Won!"

"Wonwoo ...."

"Eum ... Hi, Jen"

Lelaki bermarga Jeon itu terlihat sedikit berbeda karena potongan rambutnya yang baru. Di mata Mingyu, Wonwoo selalu indah tapi kali ini lebih dari kata indah. Ia hampir saja tidak berkedip menatap lelaki dengan setelan denim itu.

"Gue udah mau nyerah tau kak. Kirain enggak bakal dateng" Jennie terkekeh sambil mencuri pandang pada kakaknya dan Wonwoo secara bergantian

"Kalo udah jadi trainee pasti elo bakal susah di ajak ketemu. Jadi .... ini kewajiban 'kan"

"Makasih ya Kak Won" Jennie menyenggol lengan Mingyu membuat kakaknya itu menatanya keheranan "kok elo enggak nyapa kak Won sih, kak"

"E-eh? Iya .... Hi, Won. Apa kabar?"

Wonwoo tersenyum tipis tapi sudah cukup buat Mingyu ingin memeluk lelaki itu segera.

"Baik, Ming. Elo?"

"Enggak jelas. Terlalu berantakan"

Lalu hening. Wonwoo hanya menatap sembarang arah. Seperti biasa, ia bukan sosok yang mudah mencari topik pembicaraan. Sedangkan Mingyu berdiri sambil memperhatikan Wonwoo dalam diam.

"Aduh, gue harus cepetan berangkat. Tadi Jisoo ngasi tau"

Mingyu yang enggak bego itu langsung menoleh ke arah sang adik, "hp elo di mobil bego"

"Eh, masak? Oh berarti tadi lewat telepati, yeuu ... dasar"

"Yaudah, gue balik kalo gitu ya" pamit Wonwoo

"Jangan dong kak Won" pekik Jennie "kak Mingyu pengen main ayunan di sana terus enggak ada temennya"

Wonwoo sama Mingyu natap dengan raut yang seakan-akan berkata; ya teruuuuussss

"Rumah kosong kak. Kasian dia ...."

"Kenapa harus gue?" Kini Wonwoo menatap tepat manik tegas milik Mingyu "dia punya orang yang lebih pantas"

Instalove | meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang