story,- bagian 29 | tentang berbagai perasaan

3.5K 794 94
                                    

Pagi itu di rumah keluarga Kim.




















"Jennie!!"

"Pagi. Jen, bukain pintu dong"

Bukannya suara merdu burung yang menyapa ketenangan pagi hari. Tapi, harmonisasi suara Lisa dan Jisoo terdengar memenuhi pekarangan depan rumah Jennie.

Tidak berapa lama setelahnya, pintu terbuka. Jisoo mau pingsan di tempat saat liat muka Mingyu yang muncul.

"Lisa, Jisoo? Udah lama? Pada sibuk di dapur tadi"

"Enggak apa-apa kak Ming" saut Jisoo cekikikan "udah syukur kak Ming yang buka pintu"

"Emang kenapa?"

"Kalo Jennie yang buka, penantian kita di depan sini selama 30 menit jadi makin terasa kak"

Lisa memutar matanya malas. Malu aja gitu liat kelakuan Jisoo. Padahal dia enggak sadar kalo kelakuan dia lebih memalukan kalo di depan Wonwoo.

"Intinya Jisoo itu kita mau dipersilahkan masuk lebih cepat kak"

"Eh astaga iyaa ..." Mingyu terkekeh terus buka pintu lebih lebar buat mempersilahkan kedua teman adiknya itu.

Lisa dan Jisoo masuk dan duduk di ruang tengah sesuai ajakan Mingyu tadi. Mingyu pun lekas balik ke dapur sambil manggil Jennie yang ada di sana juga.

"Masuk ke kamar gue aja yuk" ajak Jennie

"Dek, bawain jajan juga. Banyak di dapur" mama Kim ikut menghampiri ke ruang tengah "kalian makin cantik ya setelah lolos audisi"

"Tante, aku emang cantik. Lisa aja sih yang emang harus kerja keras biar selevel sama aku" Jisoo senyum puas sedangkan Lisa pengen nendang pake kaki panjangnya.

"Berisik elah, ayo" Jennie langsung narik kedua temannya menuju kamar. Sebenarnya alasan dia maksa Lisa sama Jisoo ke kamarnya itu buat bantu packing beberapa barang yang mau dibawa buat jadi trainee nanti. Lumayanlah, tenaga gratis.

Setelah waktu berlalu hanya selama 10 menit, Jisoo minta istirahat dulu dan Lisa mengiyakan. Mereka pun duduk di atas karpet bulu warna merah muda sambil meneguk jus apel yang diantarkan tadi oleh mamanya Jennie.

"Eh Jen ..." Jisoo buka pembicaraan "hubungan elo, abang elo sama kak Won gimana?"

Jennie menekuk wajahnya sambil memeluk boneka beruang miliknya, "apanya yang gimana Jis? Gue kan mau enggak mau cuma punya satu pilihan .... move on"

"Hm jadi gini ..."

Lisa memajukan duduknya karena ekspresi Jisoo udah kayak mc favorit mamanya yang suka bawa acara dengan jargon 'setajam silet'

"Gue kan kayak curiga gitu sama beberapa komen di akun kak Won. Kayak ada tegang-tegangnya gitu" Jisoo keluarin ponselnya dan buka aplikasi instagram dengan akunnya. Dia pun mulai stalkin akun min9yu_k milik kakaknya Jennie itu.

"Komenannya mulai aneh semenjak ini akun seungkwannie minta follback. Emang abang elo enggak pernah upload foto, terakhir yang semalem sama beberapa hari yang lalu dia nongkrong di kafe sama siapa gue enggak tau. Yang jelas bukan sama kak Won"

Jari lentik Jisoo mulai gerak cepat lagi buat beralih akun ke id Jeon_

Lisa udah natap Jisoo terkagum-kagum sambil tetap fokus sama topik pembicaraan. Sedangkan raut muka Jennie udah kelam banget. Kayak tahan amarah.

Apa komuk jennie kalo nahan pup kayak gini juga ya - lisa

"Nah, ini komenan di posan kak Won juga udah ada tanda-tanda enggak sih? Bahkan komennya kak Ming enggak di bales. Mereka perang dingin kayaknya. Ngomong-ngomong gue salpok juga sama Kak Guanlin ... masih aja deketin Kak Won, mau lulus juga. Gue kalo ketemu di sekolah sama dia pengen pukul kepalanya biar sadar"

Celoteh Jisoo cuma di dengarkan oleh Lisa. Itu pun si Lisa matanya udah berbinar natapin feed instagram Wonwoo.

"Caption kak Mingyu juga aneh sih kemarin" saut Jennie akhirnya

"Eh, iya. Yang last-last itu, bukan?"

Jisoo mengangguk, "kayaknya mereka renggang, Jen. Ini kesempatan elo. Biar gue yang sama kak Mingyu hehehehehe" dia tersenyum lenny

"Jennie enggak sejahat itu. Iya 'kan, Jen?" Lisa noleh natap Jennie yang masih menunduk.

"Percuma. Sayangnya kak Wonwoo cuma buat abang gue. Gini aja, kita bertiga buat mereka baikan"

"Oke setuju! Gue bagian urusin kak Wonwoo, kepoin dia, stalking dia"

"Yeuu, itu mah enak di elo kulit kuaci!"

"Tipis dong"

"Ya emang elo tipis Lis"

"Elo juga enggak ada bentukannya Jis, tolong sadar"

"Paha gue lebih ada harganya daripada elo"

"Kaki gue lebih panjang, enak diliat. Kalo beli celana enggak perlu di potong"

Jisoo kicep. Dia bersedekap terus buang muka, "berenti gue ajakin elo beli skin care kalo diskonan!"

"Woey! Udah napa! Ini lagi serius juga" Jennie menengahi

"Sorry telat, Jae" Mingyu baru aja datang. Muka yang enggak asing baginya udah keliatan memenuhi ruangan rapat itu. Iya, sekarang mau rapat pertama kali buat pensi sama anggota. Mingyu enggak tau siapa aja anggotanya karena dia minta tolong Seokmin sama Jaehyun yang milih.

Di meja dekat papan udah ada Jaehyun, Seungcheol sama Taeyong. Taeyong duduk di kursi sedangkan dua lainnya berdiri di sampingnya. Seokmin sama Jiho duduk di kursi yang ada di sudut ruangan sebagai pemantau aja sambil nungguin panitia lain.

Mingyu mengeluarkan buku dari tasnya. Menyiapkan bahan-bahan rapat. Biarpun hatinya lagi berantakan, kalo udah di kasi tanggung jawab sama Jaehyun dia harus siap.

"Panitia dari seni musik udah dipilih juga, Jae?"

"Udah, nanti juga pada dateng"

"Gue penasaran" saut Seungcheol tiba-tiba

Mingyu mendongak menatap sahabatnya itu, "penasaran sama apa bang?"

"Enggak ada"

Waktu terus berjalan. Beberapa orang mulai berdatangan. Banyak wajah asing yang baru diliat Mingyu. Kali ini untuk pertama kali dia enggak berharap Wonwoo datang.

Karena hatinya akan terasa berat. Perasaan bersalahnya masih jelas terasa. Dia sayang, tapi dia mengaku terlalu bodoh.

"Eh, wakil gue siapa?" Tanya Mingyu

"Bang Kups"

"Terus sekretarisnya?"

Tepat saat itu pintu kembali terbuka. Jaehyun sama Seungcheol tersenyum sedangkan Mingyu terbelalak.

"Tuh sekretaris elo" kata Jaehyun

"Akhirnya elo datang" desis Seungcheol yang berhasil di dengar Mingyu. Lelaki tinggi itu menoleh dengan alis berkerut menatap Seungcheol.

"Maaf terlambat, tadi nungguin Uyong selesai kelasnya"

"Gue disalahin" Soonyoung memutar matanya malas

"Ten enggak ikut?" Tanya Jaehyun

"Ten?" Taeyong yang semenjak tadi diam jadi ikut buka suara pas denger nama yang enggak asing "tenlicious di instagram?"

Soonyoung melirik dikit tidak tertarik, "dia enggak dikasi deket elo sama si Daddy"

"Kita bisa mulai rapatnya?" Suara Mingyu buat orang-orang yang sedang mengobrol itu menatapnya. Begitu juga dengan Wonwoo.

Mata mereka bertemu.

dan perasaan rindu itu tidak bisa terelakkan


Gue harus gimana dalam kondisi begini - kmg/jww
Apa salah ya kok perasaan gue kayak gini ke wonwoo - ......

Tebak sendiri:))))

Instalove | meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang