Ten bangun dengan perasaan senang. Udah dapet menginap gratis di apartemen baru Wonwoo yang nyaman banget. Terus makan sampe kenyang pake pizza dari Jaehyun. Di tambah si Jaehyun mampir ke mimpinya tadi malam.
gila enggak sih? pengen nangis mutiara aja rasanya.
"Udah bangun lo karburasi supra?"
Ten mendelik saat liat Wonwoo keluar dari dapur dan udah keliatan rapi, "udah buatin sarapan ya Won?"
"Kagak. Gue enggak bisa masak"
Ten rebahan lagi di atas kasur lipat itu. Iya, Ten sama Wonwoo tidur di atas kasur lipat di ruang tengah. Sama kantung tidur juga sih biar hangat. Mereka kan jomblo dan bottom jadi enggak ada pilihan lain untuk mencari kehangatan yang adil di dunia ini.
Tapi Ten nyaman aja. Soalnya emang apartemen Wonwoo enak banget.
Kayak senyum Jaehyun - ten
"Jennie, udah bangun?"
Wonwoo duduk di depan tv. Mencari sembarang channel biar keadaan tempat tinggalnya enggak keliatan sepi. Mana ada suara Ten yang enggak beda jauh kayak suara makhluk halus di luar sana.g
"Enggak tau. Belum kayaknya"
"Enggak sekolah apa tu anak?" Ten berdiri masih dalam keadaan bersembunyi di dalam kantung tidur. Berjalan terseok menghampiri Wonwoo.
"Udah jam segini. Kayaknya bolos sih tu anak"
"Anak muda jaman sekarang" Ten gelengin kepalanya "besok kalo anak gue males, Jaehyun pasti marah banget"
Wonwoo melotot, "kok Jaehyun?"
"Dia kan calon bapak dari anakku kelak" Ten senyum sumringah. Dengan cepat Wonwoo berdiri sambil lempar bantalan sofa ke muka nyebelin Ten
"Gue bangunin Jennie dulu"
Wonwoo udah berdiri di depan pintu kamarnya. Diketuknya pelan pintu itu, "Jen ...."
TOK TOK TOK
"Jen, ini udah jam 8. Lo mesti pulang" Wonwoo terdiam sebentar. Sedikit ragu dengan ucapan selanjutnya, "mungkin Mingyu udah di rumah"
CKLEK
Pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Jennie yang keliatan udah rapi. Perempuan itu sudah terlihat cantik meski tidak ada polesan bedak atau lipbalm. Tapi, sayang .... Wonwoo udah belok. Hatinya bergetar cuma di saat ia melihat Mingyu.
"Eh, Kak Won maaf kesiangan" kata Jennie kelabakan. Dia salting aja. Pertama kalinya liat muka segar Wonwoo di pagi hari. Rambutnya berantakan sedikit basah dengan mata rubah yang menatap lembut. Jennie siap jatuh cinta lagi.g
"Gue mau ke kampus, elo mau bareng gue anter pulang?"
"E-enggak usah kak. Gue minta jemput Lisa aja ntar"
"Emang dia tau apartemen gue"
"Hm kak. Sekarang kan bisa share location"
Wonwoo terkekeh.
Dunia gempar.
Dunianya Jennie. bukan dunia persilatan.
"Yaudah, sante aja ya di sini tunggu Lisa. Ada Ten juga kok masih nonton"
Saat Wonwoo hendak berbalik, Jennie nahan pergelangan tangan kecilnya. Wonwoo noleh dan Jennie lepas genggamannya canggung.
"Kak, jangan pisah sama Kak Mingyu, ya? Ikhlas itu susah"
♣
"Jihoon?" Wonwoo kaget pas liat temannya itu akhirnya main ke fakultasnya. Anak jurusan kedokteran yang benar-benar sibuk. Selain Ten dan Soonyoung, Wonwoo deket banget sama Jihoon. Tapi ya gitu, jarang bisa ketemu.
"Noh orangnya dateng"
"Won!" Jihoon senyum menyapa Wonwoo yang sekarang udah berdiri di depannya. Soonyoung lagi sibuk nyemilin cokelat pemberian Seokmin. Tapi, Seokminnya udah mangkir duluan.
Ketiga orang itu lagi duduk di halaman belakang kampus. Tempat yang jarang di kunjungi orang dan sebagai pembatas antara gedung seni rupa dan seni musik.
Tempat dimana Wonwoo pertama kali ketemu sama Mingyu dulu.
Argh sial. Gue kangen - jww
"Tumben, Ji" Wonwoo mengerucut. Dia cuma manja gini di depan Jihoon
"Soonyoung nyamperin gue sama temennya si Seokmin. Di paksa gitu lagi" Jihoon mendelik ke hamster yang sibuk mengunyah cokelat aka Kwon Soonyoung "Ten mana, Won?"
"Males ngampus dia. Nemenin Jennie nunggu jemputan juga"
"Jennie? Mantan elo? Balikan ni?"
"Makanya jangan sibuk pelajari anggota tubuh manusia. Temen sendiri hatinya butuh obat, elo kagak ada" saut Soonyoung
"Diem enggak lo!"
Wonwoo ketawa pahit, "elo udah enggak sibuk, 'kan? Nginep di apartemen gue. Banyak banget yang mau gue ceritain"
"Won, elo sekalian aja buka kos-kosan. Semua di tampung"
"Udah gue suruh diem juga!" Nyolot Wonwoo
"Enggak bisa, Won. Elo bukan Seokmin, gue enggak bisa nurutin elo"
"Heh apa?"
"Apa Yong?" Jihoon juga kaget
"Huh? Gue ngomong apa?" Terus dia ketawa sendiri setelahnya.
"Elo udah enggak ada kelas?" Tanya Jihoon mengabaikan Soonyoung yang masih heboh sama omongannya sendiri. Kalo Jihoon udah lulus, orang pertama yang bakal dia sembuhin itu Soonyoung dan setelahnya Ten.
"Enggak ada"
"Terus?"
"Gue juga enggak tau kenapa gue masih di kampus. Seakan-akan gue ngarepin dia dateng"
Jihoon udah mau nanya, tapi batal saat .....
"Wonwoo, Soonyoung" panggil Jaehyun yang lewat sama beberapa temannya "loh kok kurang satu?"
"Rindu ya, Jae?" Goda Soonyoung
Mata Wonwoo mencoba memperhatikan satu per satu teman Jaehyun. Lelaki yang dia cari enggak ada. Bener-bener enggak ada.
Wonwoo pun mendengus kecewa.
"Gue mau mampir ke kantin fakultas elo ni. Enggak gabung?" Tawar Jaehyun
Wonwoo senyum palsu lalu menggelengkan kepalanya, "duluan, Jae. Gue masih ada kelas kayaknya"
Kok manis. Mukanya enggak asing - ....
"Ji, udah lama enggak ketemu"
Jihoon masih natap datar cowok di depannya. Enggak ada niatan buat menyahut.
Enggak penting ngomong sama masa lalu. Jihoon kan udah punya Chanyeol.
"Oke deh. Gue duluan ya" Jaehyun berlalu sambil lempar senyum teduh ke Wonwoo dan dua temannya.
♣
"Jae, yang tadi siapa?"
"Yang mana? Kan mantan elo, bang"
"Jihoon mah udah tau. Yang satunya maksud gue"
"Soonyong apa Wonwoo?" Jaehyun menyeruput minumannya
"Wonwoo kayaknya, kalo yang namanya Soonyoung udah tau..."
"Jeon Wonwoo, bang. Masak kagak hafal mukanya. Pacarnya Mingyu"
"Itu pacarnya, Mingyu?" Lelaki itu melotot terkejut. Pantas mukanya terasa tidak asing tadi
"Jadi enggak ni mau curhat kenapa bisa elo putus sama Jeonghan, bang?"
♣
Hayyo siapa itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Instalove | meanie✔
Fanfiction#48 in fanfiction [05062018] berawal dari tekan "love" di instagram tanpa sengaja