Diya??

1.6K 51 0
                                    

Aku menatap mata William dengan penuh kekosongan disitu.
"Diya?" dalam hatiku bertanya-tanya tentang itu, akhirnya aku memberanikan diri membuka mulut untuk bertanya

"Diya apaan?" tanyaku dengan wajah bingung
"Gua gak suka manggil lo sista, yaudah gua panggil diya aja" jelasnya dengan wajah cool yang super cool!, tapi bagiku waktu itu wajahnya biasa-biasa aja wkwk
"Mama manggil gua yaya" kataku dengan penuh harapan dia memanggilku dengan nama itu
"Lucu juga si, yaya haha" jawabnya sambil sedikit tertawa

Sedikit keheningan terjadi diantara kita, sampai akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari ruangan itu, dan saat aku ingin membuka pintu tiba-tiba William memanggilku
"Mau kemana ya?"

Ih dia manggil aku yaya!! Berasa ada mama deh di sekolahan ini:)

"Wil kayanya gua gabisa deh bacain puisi nanti, apa gua ngudurin diri aja ya?" tanyaku sambil menempelkan wajah ke pintu

"Sista kan?" kata seorang cowo seangkatan ku yang sedari tadi memperhatikan ku
"Ngapain lo?" tanya William, sepertinya dia sudah kenal anak itu
"Eh William, ini mau ngasih coklat ke Sista" jawabnya
"Dari siap...." belum selesai aku berbicara tiba-tiba cowo itu langsung memotong omongan ku
"Rafi" jawabnya
"Ambil buat lo aja, makan" kataku sambil tersenyum

Tiba-tiba saat aku tersenyum cowo itu langsung berdiri mematung mengamati setiap detail wajahku dengan wajah agak kagum.
"Gila pantes aja Rafi klepek-klepek" katanya dengan pelan, tapi tetap saja aku bisa mendengarnya

Aku pun langsung menutup pintu musiknya dan memutuskan untuk tidak jadi keluar dan menemui pak Suryo.

"Lo kenapa mau ngundurin diri ya, padahal puisi lo itu udah perfect banget!" kata William dengan bingung
"Males aja, gua harus tampil didepan banyak orang, gua gak suka" jawabku
"Siapa tau lo mendadak famous" kata William lagi
"Famous?" kataku dengan wajah tidak senang
"Gua gak perlu famous Wil, gua gak butuh itu. Buat apa sih ke-famous an itu? Buat di kepoin orang-orang, terus nanti kalo ada orang yang gak suka sama gua, gua bakal di hina lah ini lah itu lah, ahh gak guna.." lanjut ku dengan wajah kesal
"

Lo emang beda ya" kata William sambil menatap mataku dengan senyumnya yang bisa meluluhkan hati semua wanita yang melihatnya, kecuali aku.

"Ayo" kata nya sambil berdiri dan mengajak ku
"Kemana" jawabku
"Pak Suryo lah, katanya mau bilang yang itu, udah ah ayok:)"

Saat kami berjalan menuju kantor, Rafi sempat tersenyum karena melihatku, tapi aku tidak peduli.
Aku dan William terus melanjutkan langkah kami berdua.

"Emang lo udah moveon dari Rafi" tanya William
"Belom" jawabku dengan nada dingin
"Langsung jutek ya kalo ngebahas Rafi haha" katanya sambil meledek
"Diem ah bacot" kataku
"Buh galak" ledek nya lagi
"Ngapain coba gua mikirin dia terus? Lagian pula......

Makasih ya buat yang udah ngebaca cerita ini, dan yang gak pernah bosen❤

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang