TERAKHIR.

1.8K 55 0
                                    

William perlahan membuka pintu restoran tersebut sambil terus menggandeng tanganku, suasananya disini benar-benar melambangkan Italia. Dari cara pelayan menyapa kami, sampai cara mereka menyajikan makanannya, aku benar-benar suka tempat ini.

Rupanya William sudah sengaja memboking sebuah ruang makan khusus untuk kami berdua, aku benar-benar tidak menyangka kalau dia bakal sesweet ini.

"Yaya" panggilnya

"Apa wil?" Jawabku

"Aku mau ngomong, serius!"

"Hah apaan?" Jantung ku benar-benar berdetak sangat kencang hingga tak karuan lagi, rasanya mau copot!

"Ya, kita kan udah bertahun-tahun pacaran, sekarang aku mau putus sama kamu.."

"What?? Apaan sih will, gak usah becanda!"

"Aku gak bercanda, ya. Aku mau putus sama kamu!" Ucap William sambil senyum-senyum melihat aku ketakutan

"Apa sih will, pokoknya aku gak mau, kamu gila ya will, kita udah pacaran bertahun-tahun dan sekarang kamu mau mutusin aku ditempat yang kaya gini!" Bentak ku

"Oh, jadi kamu gak mau ganti status baru buat jadi istri aku?" Dia memegang tanganku lembut sambil mengeluarkan kotak cincin berwarna merah dari tangannya.

"Yaya, Will you marry me? I promise, i will always to love you🖤"

Oh my good, kalian tau rasanya jadi aku sekarang, jantung ku rasanya mau copot dan aku kaya ngerasa jadi wanita paling beruntung di dunia ini.

Aku bener-bener gak nyangka, dari yang awalnya gak mau temenan sama William, terus kita sahabatan, kita pacaran, dan sekarang aku bakal jadi istri dia.

Oh my good ini bener-bener diluar dugaan aku.

"Will kamu bercanda?" Aku pun pura-pura bertanya, karena aku kira ini bener-bener mimpi!

"Ih kamu yah!" William pun melepas genggaman nya dan segera mencubit pipiku

"Ih sakit"

"Tenang aja Sista Ayudya, kamu gak mimpi dan aku juga gak lagi bercanda. Pokoknya besok aku bakal ngelamar kamu di depan orang tua kamu, dan kita bakal secepatnya menikah, okay?"

"Ih Will, you are so sweet!!"

Aku pun bangun dari tempat duduk dan langsung memeluk William, dan William segera membalas pelukanku.

Keesokan harinya, William benar-benar datang membawa keluarga besarnya ke rumah ku dan melamar ku. Aku gak nyangka, waktu bener-bener gak kerasa.

Setelah keluarga besar William pulang dari rumah ku, William malah mengajakku untuk langsung memilih gaun untuk acara pernikahan kita nanti.

Jujur aku senang, bahkan sangat senang.

"Ya, ga nyangka ya, Minggu depan kita udah nikah aja" ucap William yang seraya dari tadi menggenggam tanganku

"Aku mau nanti kamu jadi suami yang baik buat aku, aku mau kamu nuntun aku ke surga kamu"

"Oh pasti dong, itu harus!"

Minggu depan kita benar-benar menikah, tidak ada acara yang fail sedikit pun, bahkan ini lebih baik diluar dugaan kami, sekarang aku sudah berbahagia dengan William, dengan memutuskan hubungan kami yang tadinya pacaran jadi menikah.

Gak selamanya teman bakal terus jadi teman, dan gak selamanya sahabat laki-laki kita akan terus jadi sahabat kita, mereka akan berubah, entah berubah jadi membenci kita atau mencintai kita. Zona friend zone ternyata tidak selamanya menyakitkan, akan ada saat dimana aku dan dia mengubah perasaan kita menjadi cinta, tapi justru bukan kita yang merubahnya, tapi semesta.

William ternyata benar-benar memperkenalkan ku dengan banyak hal, dan salah satunya adalah: kesetiaan.





Aku sangat berterimakasih kepada kalian karena telah membaca cerita ini, aku sangat berterimakasih karena kalian tidak pernah bosan menunggu lalu membacanya. Selanjutnya mungkin aku akan membuat cerita lagi, jadi ditunggu ya notif selanjutnya dari aku dengan cara memfollow wattpad ku:)

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang