keenam

2K 66 0
                                    

"Aduhhhh.. Berisik banget sihh" teriak ku
"Ish kita kan mau tau" kata Nabila dengan penasaran
"Gua gak jadi ke kantin sama Rafi, Nab"
"Lah terus?" kata Nabila
"Gua tadi dipanggil pak Suryo, udah ah gua mau latihan dulu" kataku, lalu aku langsung mengambil buku berisi puisi-puisi itu dan berlari ke ruang musik.

"Wil, gua bacain puisi yang mana ya" tanyaku kepada William
"Coba liat sini" kata William sambil mengambil buku puisi ku, dan tanpa sengaja dia menyentuh tangan ku, dan kita saling bertatap-tatapan.
Keheningan pun terjadi di antara kami berdua, dan aku langsung memecahkan keheningan itu dengan berkata
"Baca tuh, jangan bengong"
William pun melihat puisi ku satu persatu.
"Kayanya lo buat puisi ini bener-bener dari hati ya, dalem banget isinya" katanya sambil menatap mataku.
"Bacain yang ini aja sis, biar anak-anak pada baper" sambil menunjuk puisi ku yang berjudul: Jangan kembali.
"Yaudah, pake nada yang tadi gua jelasin ya" kataku
"Oke, hitungan 3 mulai ya"
"1"
"2"
"3"

William memainkan gitarnya dengan perlahan, dan nada-nada gitar pertamanya langsung menyentuh hatiku. Aku pun mulai membaca kan puisi itu, diiringi dengan suara gitarnya William.

Aku ingat saat kau pertama kali datang
Datang dengan membawa segala senang
Aku selalu ingin menatap senyummu dengan riang
Tapi kenapa hanya sesaat lalu menghilang?

Disaat aku sudah benar-benar memeluk segala tawa itu, kau menghancurkan nya dengan segala keegoisan itu
Kau anggap apa hatiku?
Batu?

Lalu disaat hatiku sudah mulai sembuh dari goresan luka itu, kau kembali datang dengan segenap perasaan.
Sebenarnya aku hanya ingin menjelaskan kepadamu, bahwa ini hati bukan permainan.

Jangan kembali, aku tak ingin mendengar suaramu
Jangan kembali, aku bahkan tidak ingin melihat senyummu
Aku mohon, jangan datang disaat aku sudah mulai melupakan itu..

William mengakhiri puisi itu, dengan nada yang sangat indah, yang sangat menyentuh setiap hati wanita yang mendengarnya.

"Wah keren" kata William
"Gua gak nyangka lo sejago ini" kataku dengan segala rasa kagum
"Gua juga gak nyangka lo pinter ngerangkai setiap kata-kata dalam puisi itu" balas William
"Jadi fix ya lo bacain puisi yang ini pas ulang tahun sekolah" kata William
"Iya, yaudah gua balik dulu ya ke kelas, udah mau bel pulang juga" kata ku sambil tersenyum

Saat aku sedang berjalan ke kelas, bel pulang sekolah pun bunyi, semua anak-anak berlarian ke gerbang sekolah.
Dan ada seseorang cowo menghampiri ku
"Dicariin Rafi tuh" katanya sambil teriak
Aku pun langsung tersenyum diam-diam dan langsung bergegas ke kelas...

Hai semuanya, gak ke rasa udah sampai bagian ke enam. Aku harap kalian gak bosan dengan cerita ini, dan aku harap kalian gak bakal pernah bosan sama sosok William.

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang