kelima

2.2K 70 0
                                    

Mungkin ini kali pertama aku menatap wajahnya, rasanya benar-benar biasa gak ada yang spesial sama sekali.
Dia menatap wajahku balik, dan dia bilang
"Ayo ke ruang musik"
"Sekarang?" tanyaku
"Terserah sih, gua ngikut lo aja, kalo mau sekarang ya sekarang tapi, kalo lo mau nanti yaudah nanti aja" katanya
"Ya udah sekarang aja, tapi bisa gak lo berhenti natap mata gua, risih tau gak!" kata ku dengan sangat ketus

Aku dan William pun berjalan menyusuri sekolah, dan tujuan kita sekarang adalah ruang musik.
Kata pak Suryo, William sangat pintar bermain gitar, ya aku sih percaya-percaya aja.
Kami pun sampai di ruang musik, William membuka ruang musik itu memakai kunci yang di kasih oleh pak Suryo tadi.
"Ayo Sis masuk" katanya
Kami pun memasuki ruang musik ini, dan ini pertama kalinya aku masuk ke sini, dan wah aku sangat kagum dengan berbagai ornamen dan hiasan disini. Disini ada piano, ada 3 gitar, seperangkat drum dan masih banyak lagi. William mengambil gitar berwarna hitam agak kecoklatan dan menyetem nya.
"Sejak kapan lo bisa main gitar?" tanya ku kepada William
"Dari dulu gua memang suka main gitar, Ayah yang ngajarin" Jawabnya
Lagi-lagi dia memperhatikan mataku, sebenarnya apa yang dia lihat? Aku sangat risih dengan keadaan seperti ini. akhirnya aku menanyakan sebuah topik kepada William.
"Menurut lo Rafi itu gimana? Lo kan sekelas dia" tanyaku dengan wajah ingin tau
"Naksir ya?" sambar nya
"Bukan gitu, gua cuma pingin tau aja" jawabku
"Gua belum kenal deket sama dia, tapi keliatannya sih dia baik" katanya
"Yaudah mulai latihan aja, gua pingin puisi gua ini, diiringi sama nada gitar akustik dari lagu terima kasih cinta yang dibawain Afgan" kataku dengan panjang lebar
"Suka ya sama lagu itu?" tanya William
"Yaelah lo banyak tanya amat sih" jawabku dengan ketus.
Entah kenapa aku gak bisa bicara baik sama cowo, pasti bawaannya pengen marah-marah terus.
"Gua steam gitar dulu ya" kata William
"Yaudah gua ngambil puisi-puisi gua dulu di kelas" jawabku
"Iya" kata William sambil tersenyum.
Itu pertama kali nya aku melihat dia tersenyum, aku gak bakal pernah lupa saat itu:)

Aku berjalan perlahan menuju kelas untuk mengambil puisi-puisi buatan ku yang selalu aku catat di buku berwarna hitam putih, di perjalanan menuju kelas aku bertemu Rafi dan dia menyapa ku, jujur saat itu aku sudah mulai tertarik kepada Rafi.
"Hai sista" katanya
"Hai" jawabku sambil senyum
"Mau kemana sis" tanya Rafi
"Mau ke kelas" jawabku
"Ohh yaudah gua ke kantor guru dulu ya, tadi dipanggil bu ita" kata Rafi
"Iya" jawabku dengan singkat
Aku pun melanjutkan langkah ku ke kelas, dan saat sampai kelas beribu pertanyaan terlontar dari mulut Nabila dan Salsa, yang menanyakan soal aku dan Rafi.
"Yaampunn sista dari mana sihhh" kata Nabila
"Lo jadi ke kantin sama Rafi ya, gimana-gimana ceritain dong" lanjut Salsa
"Aduhhhh..."

Hai ikutin terus ya cerita Friend Zone, jangan pernah bosen hehe i love you❤❤

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang