13. admit

1.9K 317 51
                                    







Suga


"Guys, duluan ya!"

Dari kejauhan, gue melihat Wendy tersenyum, melambai ke arah teman-temannya sebelum cewek itu masuk ke dalam mobil. Iya, iya, gue akuin Wendy itu manis. Kelewat manis malah. Tapi gara-gara kejadian yang gue lihat tadi, entah kenapa gue jadi nggak berani buat melangkah lebih maju. Paham maksud gue, kan?

"Hoi. Lagi asik ngelihatin gebetan, nih?"

Ck, suara ini lagi. Udah, nggak usah ditanya siapa pemiliknya. Berani taruhan, anak ini pasti bakal ngomongin masalah tadi lagi.

"Hm,"

"Udah lo ajakin ngobrol?" tuh kan, apa juga gue bilang.

Gue spontan menggeleng pelan, "Malu. Di sana ada anak-anak Velvet yang belum tahu kalo gue suka sama Wendy."

"Gua kira lo nggak bisa malu, Ga," Namjoon ikut duduk di samping gue. "Btw, gue kepikiran sesuatu. Gimana kalo lo minta tolong sama salah satu anak Velvet?"

"Eish, udah dibilangin jangan aneh-aneh."

"Bisa aja mereka tahu isi hati Wendy, kan."

"Ya emang bisa, sih," gue mengakui. "Tapi ntar kesannya gue yang terlalu ngebet."

"Siapa yang tahu Wendy juga suka sama lo?" cetus Namjoon. "Pasalnya, kalo Wendy nggak suka sama lo—dia pasti nggak akan cemberut setelah lo nolak kuenya di ruang latihan tadi."

Lihat, kan? Sudah gue bilang, Namjoon ini cowok peka. Dengan melihat wajah orang aja, anak ini sudah bisa tahu apa yang sedang dirasakan orang itu. Herannya, peka-peka begitu, cinta Namjoon selalu bertepuk sebelah tangan. Yah, gue turut prihatin, Joon. Ahahaha.

"Jadi gue mesti nanya mereka, nih?"

"Coba aja, nggak ada salahnya," jawab Namjoon. "Gue yakin mereka bisa dipercaya."

"Ya udah kalo gitu," gue mengangguk. Sepersekian detik kemudian, gue berdiri, menghampiri tempat di mana anak-anak Velvet sedang duduk sambil mengobrol. Kalo sama mereka, gue mah masih oke-oke aja. Tapi rasanya, kalo gue nanya ke Wendy langsung, gue bakal gugup parah.

Beginikah rasanya jatuh cinta?

Ea, kenapa gue jadi sok puitis gini?

Lupakan.

"Velvet," panggil gue. Tiga-tiganya spontan menoleh—karena Wendy dan Yeri sudah pulang duluan, setahu gue.

"Kenapa, Ga?" tanya sang leader, Irene.

"Oh, gua tahu nih," celetuk Joy. "Pasti mau nanyain soal Wendy, kan?"

Sial. Anak ini rupanya sebelas dua belas aja sama Namjoon.

Gue jelas berusaha santai. Ya kali gue langsung heboh di saat-saat kaya gini. "Nggak."

"Halah, jangan bohong deh, Kak Suga," lagi-lagi si hiperaktif, Seulgi. "Wajar dong kalo Kak Suga mau nanyain Wendy. Kak Suga kan memang udah suka sama Wendy. Iya nggak, Kak?"

Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang