36. checkmate pt.2

1.6K 237 36
                                    







Suga


"Kenapa?"

Sekarang, gue sama Namjoon udah duduk di bangku yang terletak di pinggir kolam renang belakang rumah Kak Hyo. Jadi, nggak ada yang bisa denger atau bahkan tahu kalo kita lagi di sini.

"Joon, gue–"

"Oh, ngerti. Lo nggak perlu jelasin," Namjoon memotong ucapan gue. "Gue udah bisa lihat semuanya dari wajah lo."

Gue diem. Kalo soal urusan baca-membaca mimik wajah, Namjoon memang ahlinya.

"Lo berusaha buat nggak peduli, tapi lo malah ngelihatin Wendy terus, kan?" tebak Namjoon, yang sudah gue duga bakal bener. "Lo pengen negur, pengen nanya kabar, tapi lo nggak enak sama Seulgi. Iya, kan?"

"Kok lo bisa tahu segitu gampangnya, sih?"

Namjoon terkekeh, "Memangnya alasan apa lagi yang bakal lo gunain kalo udah ngajak gue ngomong berdua begini?"

Sial, anak ini harusnya jadi peramal aja. Cocok.

"Lihat, kan, Ga," Namjoon melanjutkan, seraya berdiri dari duduknya dan mulai mengelilingi kolam renang secara perlahan. "Udah gue bilang, karma itu nyata. Wendy mungkin masih ngejar lo beberapa hari yang lalu. Tapi sekarang? Nggak ada yang tahu."

"Maksud lo?"

"Lo sadar, Ga?" tanya Namjoon. "Lo sadar gimana kejamnya lo ngebales Line dari Wendy, padahal Wendy minta maaf baik-baik ke lo?"

"Hah?"

"Beberapa hari yang lalu, waktu gue mampir ke SMA," ujar Namjoon, kembali duduk di samping gue. "Gue ketemu sama Wendy di kantin. Kita saling sapa, saling tanya kabar, sampe akhirnya, kita saling cerita."

Gue diem—menyimak.

"Awalnya gue cuma tanya-tanya biasa, soal hubungan lo sama dia. Dia juga sempet diem waktu gue tanyain soal itu," sambungnya. "Tapi makin lama, Wendy malah cerita semuanya. Dia cerita kalo lo tuh berubah banget sejak putus sama dia. Chat dari dia nggak pernah lo baca. Sekalipun lo baca, lo nggak akan bales."

Iya, bener..

"Dan begitu lo bales, lo malah bales pake kata yang nggak enakin hati, Ga. Apalagi buat cewek, apalagi buat Wendy. Makanya gue bilang kalo mungkin Wendy udah nggak ngejar lo lagi semenjak lo balesnya gitu."

"Hah?" gue spontan mengernyit, tanpa sadar mengucapkan kata yang sama dua kali. "Perasaan gue nggak pernah bales apa-apa, kok."

"Masa? Terus ini apa?"

Namjoon menyodorkan handphone-nya ke arah gue, dengan maksud untuk menyuruh gue melihat apa yang tengah terpampang di layarnya.

Wendy
Kak.
Wendy
Aku minta maaf, ya?
Wendy
Kalo memang nggak mau sama aku lagi, oke, aku ngerti.
Wendy
Tapi seenggaknya, kita jangan diem-dieman gini.

Suga
Apa, sih?
Suga
Bacot.

Astaga. Demi Tuhan, gue yakin gue nggak pernah menjawab sekasar itu. Gue aja nggak pernah tahu kalo Wendy pernah ngirim chat sebanyak itu.

"Lo nggak seharusnya gunain kata itu, Ga. Wendy jelas-jelas masih sayang sama lo.." ucap Namjoon. "..waktu itu."

"Tapi, Joon," gue menyela. "Itu bukan gue. Soalnya, gue aja nggak tahu kalo Wendy pernah ngirim chat kaya gitu."

Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang