37. enjoy

2K 217 44
                                    







Wendy


Suga
Wendy, bisa ketemu?
Suga
Gue di depan rumah lo.

Aku terkejut begitu membaca notif Line dari Kak Suga. Dengan buru-buru, aku segera bangkit dari tempat tidur, mengganti baju seadanya, kemudian mengikat rambut panjangku dengan gaya ponytail.

"Kak Suga?" ucapku sewaktu keluar dari rumah. "Kok tumben? Kenapa?"

"Gue cuma pengen ngajakin lo jalan-jalan, Wen," jawab Kak Suga. "Kita ngobrol sambil keliling komplek, ya."

"Oke." aku mengangguk setuju. Setelah itu, kami mulai berjalan kaki sambil menikmati angin sore yang berhembus sepoi-sepoi.

"Wendy, gu-gue.. gue minta maaf," ucap Kak Suga tiba-tiba. "Gue seharusnya nggak percaya sama semua laporan yang dikirim Seulgi."

"Eh? Laporan?"

"Lo inget foto yang pernah gue kirim?" tanya Kak Suga. "Yang ada lo sama Chanyeol itu.."

"Oh, itu dari Seulgi?"

"Iya," jawab Kak Suga. "Gue bener-bener minta maaf, Wen. Gue bodoh banget waktu itu."

"Iya, nggak pa-pa.. santai aja."

Kami terus berjalan, melihat pemandangan yang terjadi di komplek rumahku sore ini. Ada banyak anak kecil yang sedang bermain, orang-orang dewasa yang sibuk berolahraga sore, dan sisanya hanya duduk-duduk santai di taman komplek sambil mengobrol.

"Wen," panggil Kak Suga lagi. "Begitu Joy ceritain semuanya tadi malem, gue langsung mutusin Seulgi."

"Terus?"

"Yah, sebetulnya, gue masih sayang sama lo, Wen. Gue terus-terusan kepikiran lo bahkan waktu gue masih pacaran sama Seulgi."

Aku tersenyum tipis. "Gue juga sebenernya sayang sama Kak Suga. Tapi, entahlah, Kak.. gue rasa itu udah masa lalu."

"Wen, please," Kak Suga seketika menggenggam tanganku. "Gue tahu gue salah. Gue tahu gue bodoh banget. Maka dari itu, gue mohon, Wen, kasih gue kesempatan sekali lagi."

Pelan-pelan, aku melepaskan genggaman tangannya. "Gimana, ya?"

"Gue sayang banget sama lo, Wen. Gue juga nggak bisa lupain lo," Kak Suga membujuk.

"Kalo Kak Suga memang sayang sama gue, terus Kakak juga nggak bisa lupain gue.." balasku. "Kenapa Kakak mutusin gue tanpa alasan yang jelas waktu itu?"

Kak Suga terdiam.

"Kenapa Kakak mutusin gue padahal bilang kalo Kakak sayang sama gue?" tanyaku lagi. "Lagian, dulu gue juga sempet nggak bisa move on, kan. Tapi Kak Suga nggak pernah bales chat gue. Dan sekalinya dibales, gue dikatain bacot. Itukah yang dinamakan sayang, Kak?"

"I-itu Seulgi yang ngirim.. bukan gue," Kak Suga menimpali. "Anak itu udah sendirian sekarang, nggak ada yang mau jadi temennya, dia–"

"Gue nggak nanyain Seulgi, Kak. Gue nanyain lo."

Kak Suga terdiam untuk yang kedua kalinya.

"Maaf," ucap Kak Suga. "Gue bakal jadi lebih baik kali ini. Kasih gue kesempatan sekali lagi, ya?"

Ah.. permintaan maaf macam apa itu.

"Maaf juga, Kak. Tapi jawabannya nggak," jawabku yakin, walaupun aku tahu ada sisi kecil di hatiku yang masih ingin bersama. "Selamat menikmati indahnya kena karma, Kak Suga."


the end.


23/03/2018 – 07/06/2018


haiii!
yaampun gue seneng banget karma udah tamat heuheu(;▽;) rasanya lega aja gitu.

adakah yang ingin menyampaikan kesan dan pesan setelah membaca karma? :3 .g

sebenernya, cerita karma ini adalah cerita asli gue yang gue modifikasi, gais. jadi beberapa tokoh yang gue pake di cerita ini emang ada orang aslinya, wkwkw #yhacurhat

gue juga mau bilang makasih banyakkk buat semuanya yang udah baca, vote, komen... pokoknya gue sayang banget sama kalian semua. makasih banyak ya!

satu lagi, gue saranin kalian jangan remove book ini dulu dari library, karena nanti bakal ada epilognya! hehehe. :D



okedehhh segitu aja cuap-cuapnya. sekali lagi makasih! gue pamit dulu. see you on my next work yaa~



LOTSSS OF LOVE,
kuetiramisu (dea)

Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang