30. spotted

1K 185 23
                                    







Wendy


Beberapa hari sejak aku menelepon Kak Suga dan menceritakan semua masalah pasangan Seulgi dan Jimin, aku merasakan ada sesuatu yang berbeda. Bukan, bukan dari pasangan Seul-Min itu, melainkan dari Kak Suga sendiri. Pacarku sendiri.

Aku juga tidak tahu kenapa. Tiba-tiba saja, Kak Suga seakan menjauhiku. Well, ini mungkin hanya perasaanku saja, tapi—astaga, bahkan semenjak hari itu, ia tidak pernah meneleponku lagi. Ke mana kebiasaannya setiap malam? Yang selalu ingin meneleponku, sampai rela menungguku pulang saat aku tidak di rumah? Ke mana semua itu? Apa yang terjadi padanya?

Sekuat mungkin, aku berusaha untuk tidak negative thinking. Hei, ayolah, siapa yang tahu? Barangkali Kak Suga sedang sibuk dengan kuliahnya, atau mungkin ia sedang menjalani kerja part-time.. tidak ada yang tahu. Kecuali, kalau ia masih tinggal di sini, aku mungkin masih bisa bertanya pada sobat-sobat dekatnya, seperti Kak Namjoon atau Kak Hoseok.

Ah, sudahlah. Pelajaran Olahraga sebentar lagi dimulai. Aku harus segera turun ke lapangan sebelum semuanya memarahiku.





"Ehm, pagi semuanya!" seru ketua kelasku tahun ini, Taehyung. Iya, aku juga heran kenapa dia ditunjuk menjadi ketua kelas. "Hari ini Pak Donghae berhalangan hadir, jadi kalian olahraganya bebas aja, ya! Tapi ingat, kalian tetap nggak boleh ke kantin atau balik ke kelas, pokoknya semua harus tetap ada aktivitas di lapangan!"

Oh, oke.. bebas. Olahraga bebas. Apa yang harus kulakukan? Di saat teman-temanku yang lain sudah bergegas untuk mengambil alat-alat olahraga, aku hanya diam di tempat karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Wendy?" seseorang tiba-tiba menepuk bahuku. "Kok bengong?"

Aku menoleh. Astaga, itu Chanyeol. "Eh, ng-nggak kok, Chan. Bingung aja mau ngapain,"

"Oh, gitu," ujarnya. "Bola basket dan voli sudah direbut anak-anak lain. Kita main skipping rope aja, mau?"

"Ehm.." aku mengira-ngira. Rasanya, aku ingin menolak, tapi aku merasa tidak enak hati dengannya. "..tapi gue nggak bisa main, Chan,"

"Gue ajarin, gampang," cetus Chanyeol. "Sini, sini, kita agak ke ujung aja. Di situ ada yang mau main voli."

Tanpa kusadari, Chanyeol langsung menarik tanganku untuk membawaku ke sudut lapangan. Dan di sudut lapangan yang luas ini, hanya ada aku dan Chanyeol saja. Hanya berdua. Sisanya, rata-rata berada di tengah lapangan atau di sudut lainnya.

Chanyeol tersenyum, mulai merentangkan tali yang diambilnya dari gudang. "Kalo rajin skipping, nanti bisa jadi tinggi, Wen."

Aku hanya mengangguk pelan. Baiklah, aku tahu dia tinggi. Tapi, entah kenapa, hanya berdua seperti ini rasanya membuatku berangsur-angsur cemas.





Seulgi (Bonus)


Gue keluar dari kantin. Di kelas 12 ini, bukannya makin rajin belajar, gue malah jadi sering kabur ke kantin untuk sarapan, dan itu hampir setiap pagi. Untungnya, gue selalu ditemenin sama sahabat baru gue, Jennie, cewek yang dikenal sebagai the queen of gossip. Gue memang baru satu kelas sama Jennie waktu kelas 12 ini.

Gue pun merasa cocok dengan Jennie. Entahlah, obrolan kita rasanya nyambung aja. Beda kalo gue ngobrol sama Joy atau Wendy. Gue juga akhir-akhir ini nggak deket lagi sama Joy, karena ada yang bilang kalo dia jauhin gue. Kalo dia maunya gitu sih, ya udah, terserah dia. Peduli amat.

"Woi, Seul," tiba-tiba Jennie menyenggol sikut gue.

"Hah?"

"Itu temen lo, bukan?"

Gue menoleh, mengikuti arah pandangan Jennie. "Yang mana? Yang lagi di lapangan kan banyak, cuy."

"Itu yang di ujung," Jennie menunjuk seseorang. "Yang lagi berduaan sama Chanyeol,"

Gue spontan mengernyit, berusaha memfokuskan penglihatan. Siapa sih yang dilihat Jennie? Memangnya temen gue ada yang deket sama Chanyeol?


Oh.. Wendy.


"Bentar ya, Jen. Berhenti sebentar."


Ckrek!


Seulgi
sent a photo.
Seulgi
See?
Seulgi
Udah gue bilang, Wendy itu lagi deket sama Chanyeol.





karma 4k?! TERIMA KASIH BANYAAKKKKK HEHE
maaf juga ya kalo chapter ini pendek.
i love you all, guys~


k u e t i r a m i s u

Karma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang