28- Keputusan

591 19 0
                                    


"Mengapa aku sekarang harus berada diantara keluarga yang menyeramkan, Oh tuhan tak seharus Nya aku ada disini sekarang."

~Alexa

***

"Jadi hal penting yang kedua nya apa dad?" Tanya zain sambil meneguk kopi yang alexa beri.

"Jadi ini menyangkut dirimu sendiri kau serius atau tidak masa depan mu ada di tangan mu zain, kau harus bisa membahagiakan istri dan anak mu nanti kelak." Ucap sam dengan nada serius yang tidak main-main.

"Jadi kamu mengerti kan apa yang tadi di katakan oleh daddy mu?. Tanya angle dengan nada yang sama seperti sam.

"Siap di mengerti!" Ucap zain dengan nada yang tidak main-main juga.

Mengapa aku sekarang harus berada diantara keluarga yang menyeramkan, Oh tuhan tak seharus Nya aku ada disini sekarang. Gerutu alexa di dalam hati nya.

"Oke bagus, sekarang daddy ingin tahu target mu kedepan."

"Tidak mungkin seterusnya kamu akan menjadi karyawan daddy mu saja." Ucap mommy nya.

"Iya mom aku tau, aku tau apa maksud kalian. Kalian ingin aku pergi ke california kan?" Tanya zain yang sudah mengerti apa keinginan orangtuanya.

"Keputusan itu ada di tangan mu dan alexa zain." Ucap mommy Nya

Oh tuhan ini yang sudah aku takut kan dari dulu. Alexa menangis dalam hati bila ia membayangkan Akan di tinggal oleh suaminya yang baru saja menikah tapi apa daya itu untuk masa depan nya sendiri juga. Walaupun emang Alexa sering kesal kepada zain tapi ia tahu bahwa dirinya mencintai zain juga. Ia juga tahu bahwa kodrat seorang istri harus selalu mengikuti suaminya tapi bagaimana dengan kuliah nya sendiri.

Zain melirik Alexa yang sudah berkaca-kaca menahan tangisan nya zain tahu itu ia bisa melihat sendiri alexa yang sedang kacau. Zain bisa merasakan bagaimana Alexa jika di tinggal kan meski hanya dua tahun zain tahu itu sangat berat apalagi kami baru saja menikah.

"Aku tahu kamu sangat lelah le, ayo kita ke kamar ku dulu, dad mom aku bicarakan ini dengan alexa dulu ya." Zain berdiri lalu menggandeng pinggang alexa untuk berjalan ke kamar nya.

Alexa menepis tangan zain dari pinggang nya. "Tidak usah berpura-pura." Alexa masih tetap menahan air mata nya ia tidak mau zain mengetahuinya.

"Rupanya kamu yang sedang berpura-pura sayang, untuk apa kamu menahan nya lagi sekarang kita tinggal berdua." Zain tertawa sambil memeluk alexa dari samping dan menyandarkan kepala alexa ke bahu nya.

"Mengapa di saat seperti ini kau selalu menyebalkan zain!". Umpat alexa.

"Zain!!". Ucap alexa sambil menegakkan kepala nya dengan tiba-tiba dari bahu zain.

"Kenapa sayang kamu butuh sesuatu?" Tanya zain dengan siap gerak.

"Mmm... Aku lapar!"

***

Because Of matchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang