Tugas yang jauh

3.7K 136 1
                                    

Cerita ini baru rilis tanggal 17 Mei 2018(tepat hari pertama puasa)jadi baru hitungan hari ketiga kepenulisan Cintaku pada TNI udah dapat rating seperti diatas#13 TNI,makasih untuk semua dukungan teman-teman terhadap cerita ini,aku harap aku sendiri makin semangat menulis.

Makasih juga untuk dek lutfianadini665 untuk support nya...

Ayah mencium puncak kepalaku,rasanya tak ingin jauh dari ayah, apalagi ayah jarang pulang karena tugasnya yang menuntut seperti itu.Meski begitu aku yakin ayah juga sedih karena hari ini keberangkatanku ke Papua,ujung dari propinsi di Indonesia.

"Ayah masih ingat sewaktu kalian bertiga masih kecil,kamu,Bagas dan Rian!Suka main masak-masak,Rian jadi bapak tentara kamu jadi dokter,dan Bagas selalu jadi pasien."

Manda terdiam

"Ayah sudah menganggap kalian bertiga anak ayah sendiri!"

"Yah..."Manda tidak melanjutkan pembicaraan.

"Ayah tau,tanpa kamu bicara,sejak bayi,kamu sudah jadi kesayangan ayah!"

"Bagas yah!"

Ayah tertawa"Sampai kapan Bagas terus yang melekat dihatimu!Bahkan sampai sebesar ini,apa pernah Bagas melihatmu,menanyakan kabarmu!"

"Tapi yah..."

"Nak,sudah saatnya kamu mencari pengganti Bagas,ada Rian!Atau jika kamu ga mau,masih banyak lelaki yang pantas mendapatkan hatimu,Nak!"

"Manda,ayah berdoa supaya sesampainya kamu di tempat tugas yang baru,kamu segera menemukan tambatan hati dan segeralah menikah,ayah sudah ga sabar ingin menimang cucu!Ayah sudah banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan ayah,jadi dimasa yang hampir pensiun ini,ayah harap kamu memikirkannya."

"Baik,Ayah!"

Manda berangkat menuju bandara.Ada Rian yang tak sedikit pun menoleh pada Manda,ayah tau apa yang terjadi diantara mereka.

"Kamu yang sabar Yang!Kalo Manda memang jodoh,ga bakal kemana!"

"Iya,Om!"

"Ayah,Manda berangkat yah,jaga diri ayah!"Manda menitikkan air mata.

"Iya,Nak!"

***

Tiba di Bandara tujuan,Manda dan tim sudah dijemput oleh petugas pemerintah terkait.Ada banyak hal yang harus ia kerjakan sebagai tim kesehatan.

Begitu muncul kasus gizi buruk pada suku Asmat yang ada di Papua,maka tim dari pusat diterjunkan demi menolong anak bangsa yang ada disana.

Sekarang aku berada bersama dr.Hendrik, sehari-harinya beliau bertugas sebagai dokter spesialis bedah di RSUD Agats.Kementrian Kesehatan mengutus Hendrik untuk memeriksa kondisi anak-anak disini.

"Selamat sore dok!"

"Sore nona Manda!Anda pasti lelah sekali karena perjalanan yang jauh kesini!"

Manda tersenyum

"Ini memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami pak sebagai petugas medis pusat,saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik menuntaskan kasus ini,dok!"

Dari informasi yang kami dapat,ada 150 anak  yang berusia dibawah 5 tahun yang tinggal di kedua kampung ini.Ada 651 orang mengidap campak dan 223 orang menderita gizi buruk di Kabupaten Asmat.Dan tahun lalu ada 72 orang yang meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).Gizi buruk di Asmat sudah terjadi sejak 9 Januari yang lalu.

Kampung As dan Atat disorot karena warganya menjadi korban meninggal terbanyak ,yakni 31 jiwa.Dua hari setelah kunjungan dokter Hendrik maka kementerian mencabut kasus KLB tersebut.

"Kasusnya sudah jauh menurun!"Kata  Elias, Bupati Asmat.

Dan kini tugas Manda tidak lagi seberat berita yang disampaikan media,masih dalam proses pemulihan kesehatan korban.

Tbc

Jangan lupa vote n komentar
Makasih

Cintaku pada TNI(Explore tanah Papua)(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang