I'm Sorry
"Can you get a little away from him?"
- Jae Arkha-
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali. Gue yang saat itu sedang membawa Azka dengan menuntunnya untuk beristirahat kembali didalam kamar, langsung menoleh kearah pintu utama, begitupun dengan Azka yang melakukan hal yang sama. Dan sepertinya, Jae yang saat itu tengah duduk disofa ruang tengah, ikut menoleh juga.
"Siapa ya?" Lirih gue.
"Winar? Nara?" Kata Azka pelan.
"Oh iya, tadi aku nelepon mereka buat kesini ngeliat keadaan kamu. Yaudah, aku bawa kamu sampai ke kamar dulu..." kata gue. Azka mengangguk pelan. "Jae, tolong bukain pintunya dong! Tamunya juga suruh masuk!" Kata gue dengan nada suara yang agak tinggi.
"Gak mau, buka sendiri sana. Tuan rumahnya 'kan elo, Nath" balas Jae.
"Anjir ya chicken little satu ini, awas aja, gak gue kasih makan lo!" Ketus gue.
"Emangnya selama ini lo yang ngasih makan gue?" Tanya Jae.
Bang...............................sat(e).
Gue mendengkus kasar, kemudian menuntun Azka kembali menuju ke kamar. Sesampainya di kamar, Azka langsung merebahkan dirinya diatas tempat tidur gue. Kondisi Azka belum pulih-pulih banget, bahkan, sekarang demamnya naik lagi. Gue rencana mau bawa Azka ke dokter, makanya gue nyuruh Winar sama Nara kesini, untuk bantuin gue bawa Azka berobat.
"Kakak istirahat dulu ya, aku mau bukain pintu dulu" kata gue.
"Iya, Nath. Makasih" katanya, lalu tersenyum tipis. Gue mengangguk, kemudian membalikkan tubuh, lantas melangkah menuju keluar untuk membukakan pintu.
Cklek!
Pintu terbuka, kemudian menampakkan tiga orang yang kini ada di hadapan gue. Dua orang cowok, dan satu orang cewek. Dua orang cowok itu, nggak lain adalah Winar, juga Dikta (pacarnya Nara). Sedangkan yang cewek, tentunya adalah Nara sendiri. Gue tersenyum tipis.
"Nath, gimana keadaan Azka?" tanya Winar dengan nada yang ikut khawatir.
"Kita ngobrol didalam aja, yuk" ajak gue.
Gue mengajak mereka masuk. Ekspresi mereka langsung setengah kaget saat melihat Jae yang saat itu masih duduk disofa ruang tengah sambil melamun. Gue misuh-misuh dalam hati, bersumpah serapah pada cowok berkacamata titisan ayam bernama Jae Arkha itu.
Sabar, Nath. Lo lagi puasa.
"Nath, dia Jae 'kan? Kenapa bisa ada disini lagi?" Bisik Nara.
"Ng, anu... dia... EH WOY JAE, NGAPAIN SIH LO MALAH MELAMUN KAYAK GITU?!" Kelepasan juga akhirnya. Gue gak bisa tahan emosi kalau ngeliat Jae kayak orang bloon kayak gitu, sumpah.
Jae menoleh. "Apaan sih, santai dong, Donat."
"Mending lo pulang sana. Dari sahur sampe sekarang lo belum pulang-pulang juga, gak guna banget tau gak sih lo disini" kata gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Friends
Fanfiction"Teman sejati antara cewek dan cowok itu harusnya nggak boleh pacaran, tapi bolehnya langsung ***** aja." Copyright © 2018, mjoaxxi.