PART 6

3.5K 578 195
                                    

Tanggung Jawab












“Why you more annoying than before?”












-












"Tadi itu siapa? Temen kamu?" tanya Winar.

"Ng, nggak, aku aja nggak kenal. Dia mah emang orang aneh, suka sksd gitu" jawab gue. Winar natap gue dengan aneh.

"Enak aja gue dikatain orang aneh"

LAH.

Gue sama Winar langsung menghentikkan langkah bersamaan, kemudian menoleh kebelakang, tepatnya kearah suara yang tadi terdengar itu.

INI SI CHICKEN LITTLE NGAPAIN NGIKUTIN!?!?!?!?!?!?!?!!!!!!

Gue kaget, saat melihat Jae beneran ada dibelakang gue dan Winar. Dia memicingkan mata kearah gue, kemudian melipat tangan didepan dada.

"Udah selesai ngegibahin cogan?" tanya Jae.

"Lo ngapain ngikutin sih, Astaghfirullah" ujar gue penuh penekanan.

"Gue bakal ngikutin lo terus, kalo lo nggak mau tanggung jawab soal kaki gue" katanya.

"YaAllah" ucap gue.

"Maksudnya apasih, Nath? Emangnya kamu apain kaki dia?" Winar udah mulai kebingungan sama suasana ini.

Biadab ini orang satu, bikin orang-orang jadi bingung dan salah paham.

"Nggak kak, aku nggak apa-apain kaki dia. Dianya aja lebay! Coba aja kak Winar liat kaki dia, luka gak?" ujar gue.

Winar langsung menundukkan kepala, untuk melihat kaki Jae. "Iya tuh, nggak apa-apa."

"Tuh 'kan, berarti mata lo aja yang burik!" ketus gue.

Jae memonyong-monyongkan bibirnya, kedua matanya masih terus tersorot tajam kearah gue.

"Tapi kaki gue masih sakit tau" ketusnya balik.

Gue menghela napas kasar, kemudian membalikkan badan kembali bersama dengan Winar, menjadi membelakangi dia. "Udah kak, mending kita langsung ke apartemen aku aja, kasian Nara udah nungguin dari tadi."

"Tapi Nath, dia ... "

"Duh, orang kayak dia mah jangan dihiraukan, biarin capek sendiri nanti" kata gue.

Winar mengangguk, gue dan dia akhirnya melanjutkan perjalanan kearah apartemen gue yang sudah dekat.

"Eh donat!" Jae mengejar gue dan Winar kembali.

Bahkan saat sudah sampai didepan pintu apartemen pun, Jae masih ngikutin gue.

"Kak, kakak masuk duluan aja ya, tolong bawain belanjaan aku bisa nggak? Hehe, aku mau ngurusin orang aneh ini dulu" ucap gue.

"Kamu yakin nggak apa-apa?" nada suara Winar kayak khawatir gitu. Gue langsung mengangguk, akhirnya Winar pun masuk kedalam apartemen gue. Dan setelah Winar sudah masuk kedalam apartemen, gue pun memicingkan mata kearah Jae yang kini sedang ada dihadapan gue.

True Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang